CHAPTER 17 - CONFESSION PT. 2

3.2K 323 9
                                    

Beberapa hari telah berlalu, sejak surat beracun pertamanya telah dibaca oleh Mingyu, Wonwoo tidak bertemu dengan Mingyu dan teman-teman populer nya saat makan siang di kantin, begitu juga dengan Jun yang sudah termasuk ke dalam paket anak populer saat ini. Mereka seakan-akan menghilang sejak kelas mereka pindah kebawah. Sebenarnya Wonwoo sedikit bersyukur, jadi ia tidak perlu untuk membohongi hatinya untuk bersikap baik-baik saja seperti tidak terjadi apapun. Karena sejujurnya Wonwoo tidak benar-benar bisa memegang janjinya untuk bersikap normal didepan Mingyu dan teman-teman populernya nanti.

Tapi, Ingin sekali Wonwoo bertanya pada Soonyoung, berhubung Soonyoung satu kelas dengan anak-anak populer itu. Namun ia urungkan. Biarkan menjadi misteri, setidaknya Wonwoo akan tenang selama tidak melihat wajah-wajah itu. Apalagi Jun. Rasanya sangat mengerikan jika bertemu dengan Jun, lalu Jun akan bertanya. "Wonwoo! Apakah kau mengirimkan surat pada Mingyu?". Sebuah kalimat sederhana namun jika gelombang suara dari Jun benar-benar tertangkap di indera pendengarannya, Wonwoo tidak tahu apa yang akan ia katakan sebagai balasannya. Mungkin bisa mengelak, namun kemungkinannya kecil karena Wonwoo sama sekali tidak bisa berbohong, barang sedikitpun.

Bahkan membayangkannya saja Wonwoo takut, apalagi jika Jun yang bertanya secara langsung. Tepat didepannya dengan suara lantang. Sekali lagi Wonwoo tidak mau membayangkannya.

Tapi kalau dipikir-pikir, mereka semua mulai menghilang sejak terakhir kali Wonwoo mengirimkan surat, apalagi Jun, yang notabene nya adalah teman Wonwoo. Apa perlu diingatkan? Mereka berdua itu cukup dekat, dalam artian tingkat pertemanannya sederajat dengan Soonyoung. Sedekat itu memang. Tapi apalah daya, perlahan Jun mulai menghindar, apapun alasannya Wonwoo tidak tahu, begitu juga dengan Jeonghan dan Seungkwan, Jun seakan-akan menjauhi teman lamanya.

Hari ini bahkan Jeonghan mengajak Jun secara rendah diri untuk ikut makan siang bersama, tapi lagi-lagi ditolak, alasannya? bahkan Jeonghan tidak mau memberitahukan nya. Jeonghan juga bilang kalau itu kali terakhir nya mengajak Jun makan siang, untuk seterusnya ia sudah tidak peduli.

Meja Wonwoo serasa sepi ketika ia makan siang di kantin tadi, biasanya meja itu sangat ramai tapi kali ini terasa sepi. Sebenarnya tidak kali ini. Mungkin sudah hampir dua minggu sejak surat itu dibaca dan selama dua Minggu itu anak-anak populer juga menghilang dari mejanya. Wonwoo merasa sedikit ada yang kurang.

Iya, Wonwoo ingin melihat Mingyu dan senyum terbaiknya, ingin juga menyaksikan Mingyu yang punya nafsu besar saat makan, ditambah dengan keaktifan tangan kirinya. Semua yang ada dalam Mingyu membuatnya gemas.

Wonwoo hanya bisa membayangkannya saja sekarang, karena semua itu seakan-akan sudah hilang dari pandangannya.

'Aku ingin melihat Mingyu' batinnya.

Wonwoo bersandar pada balkon didepan kelasnya, sesekali ia melihat beberapa wajah familiar dibawah sana, anak-anak kelas Mingyu. Tapi tidak sekalipun melihat Mingyu dan teman populer lainnya.

Terlebih dengan Jun, salah satu teman terbaiknya. Walaupun Wonwoo punya Jeonghan, Seungkwan, Jisoo dan juga Soonyoung. Tapi tanpa Jun, rasanya berbeda. Wonwoo rindu semua omong kosong dan juga semua cerita yang sebenarnya tidak lucu dari Jun.

Lalu terpikirkan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia pikirkan bahkan ia lakukan.

'apa aku mengaku saja pada Jun?' Pikiran itu mulai datang dan menghantam otaknya melebihi kecepatan cahaya. Ia ingin, tapi ragu. Dilemma.

SECRET ADMIRER [meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang