Dan disinilah Seungcheol dan Mingyu, kembali ke aula sekolah. Beruntung pestanya belum selesai. Dengan gerak cepat Seungcheol mendekat kearah Jun yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Kenapa kalian kabur? Tadi banyak yang mencari kalian. Apalagi kau Mingyu." Ujar Jihoon yang tepat berdiri disamping Jun, sorot mata aneh terlihat dimata Jihoon tatkala melihat dua orang yang baru saja berlari kearahnya, walaupun sebenarnya mereka berlari untuk bertemu dengan Jun.
"Tidak penting! Aku pinjam ponselmu Jun" ujar Mingyu. Setelah itu Jihoon pergi karena ia dipanggil untuk berfoto bersama anak OSIS yang lain.
Jun dengan terburu-buru mengalihkan pusat perhatiannya kearah Mingyu yang sudah merebut ponselnya, alis Jun bertautan melihat dua orang didepannya napas dengan sangat terengah-engah.
"Mingyu, ponselmu kan dirumahku—" Ujar Seungcheol masih mengatur napas.
"Aku hafal, tenang saja" Mingyu dengan cepat mendial nomor Wonwoo. Tidak butuh waktu lama, Wonwoo langsung mengangkatnya.
"Halo Jun" ujar seseorang dengan suara berat namun terdengar lemah diseberang sana.
"Wonwoo! Kau Wonwoo kan?" tanya Mingyu meyakinkan.
"Ya, aku Wonwoo. Kau siapa? Kenapa ponsel Jun—"
Mingyu segera memutus sambungan, Seungcheol dan Mingyu terbelalak kaget. Mereka bahkan lupa caranya mengatupkan bibirnya mereka.
"Junhui, satu jam lagi acaranya selesai—Oh! Kalian? Bukankah kalian sudah pulang?"
"Soonyoung, ada kabar baik" ujar Seungcheol.
Jun masih kebingungan antara percakapan mereka semua. "Boleh aku tahu apa yang terjadi?" Tanya Jun polos.
Seungcheol dan Mingyu terbelalak lagi. Mereka salah orang. Seharusnya mereka bisa menghubungi Wonwoo lewat Soonyoung. Tapi berakhir melalui Jun. Kalau sudah begini mengelak seperti apapun akan sulit.
Kali ini salahkan Seungcheol, Idenya memang membantu tapi merugikan.
Dengan berat hati akhirnya Mingyu menceritakan semuanya. Termasuk surat terakhir yang harus saja mereka baca.
Jun langsung pergi dari sana tanpa kalimat sedikitpun, Syok mungkin. Lalu, tiga orang lainnya masih disana dengan wajah bersalah. Mungkin Jun terkejut dengan pengakuan Mingyu tadi. Tapi mau bagaimana lagi, cerita tidak cerita resikonya masih sama.
Lalu Soonyoung dengan wajah merah setengah marah melihat kearah Mingyu seakan-akan Mingyu adalah mangsanya untuk makan malamnya.
"Kenapa kau meneriaki Wonwoo seperti itu? Dia pasti ketakutan, lebih parahnya lagi dia sedih atau menangis. Kalau sudah begitu aku yakin pasti Wonwoo tidak mau bertemu denganmu lagi." Ujar Soonyoung, mendengar penuturan Soonyoung rasanya hati Mingyu baru saja di on atom. Rasanya tidak mungkin jika Wonwoo tidak mau bertemu dengannya lagi karena terakhir kali Mingyu pergi berdua dengan Wonwoo, anak itu masih baik-baik saja.
"Tapi, kemarin aku menemaninya membeli jas, pergi makan siang dan mampir ke toko buku. Semuanya seperti tidak terjadi apapun. Senyumnya lepas, seakan-akan tidak terjadi apapun." Ujar Mingyu membela diri, sungguh neraka jika ucapan Soonyoung jadi kenyataan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [meanie] ✓
Fanfiction[2018 Ver.] Wonwoo yang secara harfiah adalah anak yang dingin dan cuek jatuh cinta pada Mingyu, apakah Mingyu peka? Lalu bagaimana kisah perjuangan seorang Jeon Wonwoo demi mendapatkan cinta Kim Mingyu? More? Just read it!^^ Don't forget to votem...