SUDAH DIREVISI
KELAS yang awalnya begitu ramai tiba-tiba berubah menjadi senyap. Kakak OSIS yang dikenal lumayan galak memasuki ruang kelas. Namanya Renata. Perempuan berambut lurus itu mengedarkan pandanganya ke penjuru kelas.
Hingga pada saat Rena hampir membuka mulutnya untuk berbicara, tiba-tiba saja ada seseorang yang memasuki kelas seenaknya. Coba saja dia bukan anggota OSIS, pasti Rena sudah mencincang-cincang orang itu untuk dijadikan makanan ikan di kolam dekat ruang guru.
"Yah, mukanya pada tegang-tegang semua," kata orang itu, Bara. "Lo apain sih, Ren. Kasian tau. Mau nambah haters, lo?" lanjutnya.
Terdengar beberapan orang yang menghela nafas, merasa lega karena kehadiran Bara.
"Apaan sih, Bar. Udah telat, asal nyelonong gitu aja. Nggak pake salam." Rena memukul pelan kepala Bara dengan buku yang dibawanya.
Tapi mereka tiba-tiba sadar jika sedari tadi mereka menjadi tontonan. Bara yang melihat ketegangan di kelas ini langsung menyapa adik kelas dan memulai kegiatan hari ini.
Bara mulai membagikan kelompok secara acak. Ia melihat kertas absen yang dibawanya, kemudian membacakan pembagian kelompoknya.
Zahra yang mendengarkan namanya di sebut setalah nama Tasya, langsung menatap gadis di sebelahnya itu. Tasya pun melakukan hal yang sama. Kemudian mereka tertawa tanpa suara.
"Untuk kelompok yang sudah Bara bagi, kalian langsung berkumpul dengan anggota kelompok kalian. Sepuluh detik dari ... sekarang," seru Rena yang membuat semua manusia disana berjalan cepat menuju anggota mereka.
Setelah Rena menyebutkan angka satu, yang berarti waktu habis, semua orang pun diam.
"Jadi, tugas kalian adalah mengenal teman satu tim kalian. Karena sebelumnya belum ada perkenalan, jadi kita akan melakukan perkenalan dengan cara yang berbeda. Yaitu dengan permainan," jelas Bara dengan senyumanya yang terlihat ramah, berbeda dengan Rena yang tampak biasa saja.
"Kami akan beri kalian waktu selama tiga puluh menit untuk menghafal nama teman satu tim kalian. Dimulai dari sekarang."
Kelas kali ini mulai ramai kembali. Ada yang menghafal. Ada yang masih bertanya. Ada yang memang dari sana-nya sudah kenal, misal teman satu SMP, teman satu les-lesan, ataupun pacar sendiri.
Sedangkan Zahra dan Tasya hanya tersenyum karena beberapa orang di sini mudah dihafal namanya. Dan satu-satu fokus Zahra kali ini adalah name tag di baju salah satu anggota timnya.
Naufal R. P.
Oh, namanya Naufal. gumamnya dalam hati.
Tak mau terus terfokus pada laki-laki itu, Zahra mencoba untuk berbincang dengan Tasya. Tapi ternyata Tasya tengah asyik dengan laki-laki di depannya yang duduk di sebelah Naufal. Tanda-tanda cinta bersemi ini namanya.
🌜
Setelah melewati satu hari untuk pengakraban, akhirnya saatnya pulang tiba. Hal yang paling ditunggu sebagian besar siswa. Bagaimana tidak, setelah seharian lelah berada di sekolah, akhirnya mereka bisa kembali ke rumah. Mungkin ada yang bermain bersama teman baru, atau mungkin bertemu dengan teman lama.
Seperti biasa, Naufal pulang akhir. Dan gadis di ujung ruangan, Zahra, kebetulan juga pulang akhir. Sebenarnya bukan hanya kebetulan, tapi memang dari niatnya saja dia ingin melihat pemandangan teman barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (SEDANG DIREVISI)
Teen Fiction[SUDAH TAMAT DAN SEDANG DIREVISI] Karena kisah cinta tak selamanya indah. ••• Tak semua kisah cinta akan berjalan layaknya sebuah dongeng yang selalu berakhir bahagia. Tak semua cinta pertama akan menjadi cinta terakhir. Seperti Zahra. Kisah cintany...