11 - Ketulusan.

1.3K 68 3
                                    

"Cinta, bukan dari berapa lama kita mengenalnya, tetapi dari berapa besar dan tulusnya rasa itu untuknya"
ㅡKelvin Alfino Wibisana(Fino).

🌼


H-6 Zahra's birthday.

Di sudut perpustakaan, Fino duduk bersandar. Tak biasa ia berada di perpustakaan. Ia biasanya bermain basket bersama teman-temannya, atau sibuk memperhatikan Zahra.

Dengan wajah yang serius, ia menulis sesuatu di secarik kertas yang ia bawa dari kelas. Entah apa yang ia tulis, tetapi ia tampak sangat serius untuk menulis catatan tersebut.

Di sudut lain Zahra dan Tasya berada di rooftop memandang Maureen dan Naufal berduaan. Bahagia terlihat di wajah Maureen dan Naufal.

"Sya, gimana kalo gue lupain aja Naufal. Gue pengen Maureen bahagia. Dan sebenernya gue juga pengen bahagia, tapi ngga harus sama Naufal kan," kata Zahra sembari menyunggingkan senyumannya.

"Lo beneran mau lupain Naufal. Sanggup?" Tasya hanya kaget dengan perkataan Zahra.

"Maybe, yeah."

Handphone Tasya berbunyi dengan sangat nyaring. Ia lupa tidak menggantinya dengan mode silent.

LINE

Fino : Sya, lo bisa bantu Fino yang ganteng ini ngga? Tapi jangan bilang-bilang Zahra. Kalo ada Zahra di situ, cepet-cepet jauhin hp lo dari dia.

Fino: Ini rahasia.

"Siapa tuh,Sya?" tanya Zahra penasaran.

"Eh, nggak siapa-siapa kok. Oh iya, gue ke perpus dulu ya, ada janji sama seseorang." Tasya langsung pergi meninggalkan Zahra kemudian pergi ke perpustakaan. Zahra hanya bengong dan mengangguk-angguk saja.

Sebenarnya Tasya pergi ke perpustakaan bukan untuk menemui seseorang, melainkan untuk menjauhkan ponselnya dari Zahra, seperti apa yang Fino bilang. Ia tau, Fino serius dengan Zahra. Tak seperti Naufal yang pengecut itu.

"Eh, itu Fino," batin Tasya yang tengah memasuki perpustakaan dan langsung menghampiri Fino.

"Hai, Fin. Lo mau minta bantuan apa?" tanya Tasya yang sekarang sudah duduk di depan laki-laki yang mempunyai senyuman maut seperti Zahra itu, tapi ketampanannya tertutup oleh kekonyolannya.

"Eh, pas banget lo di sini. Jadi gini....."

Fino pun menjelaskan apa yang Tasya harus lakukan untuknya.

"Keren, lo beneran mau ngelakui itu?" kata Tasya kaget.

"Iya. Gue sekarang mau ganti metode buat deketin Zahra. But yeah, gue tetep jadi gue yang sekarang. Metodenya aja yang beda."

"Oke sip. Asalkan lo nya niat dari hati ya."

"Iya. Dari dulu juga gue udah tulus," kata Fino sok keren, tapi sebenarnya memang keren.

^^^

H-2 Zahra's Birthday.

Sore hari, di balkon rumahnya, Zahra asyik memainkan ponselnya, dan tiba-tiba ponselnya berbunyi nyaring.

Love Story (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang