02 (Cemburu?)

183 8 4
                                    

Di hari berikutnya...

"Iiihhh itu kan Gibran sama Putri!" 

"Oh iya iya... sosweett banget mereka" 

Begitulah kata teman-teman yang di buat terkejut akan pemandangan Putri dan Gibran berpasangan saat sedang pendadaran osis untuk naik tingkat. Katanya sih mendadak mereka dipasangkan karena ulah kakak kelas yang disengaja.

Iya hari ini adalah hari dimana Gibran akan diseleksi dan akan naik jabatan di osis.

Di depan kelasku sendiri yang tidak jauh dari lapangan dan sebelahan sama ruang osis. 

Awalnya aku sedang kerja kelompok mapel seni budaya materi seni musik dengan kelompokku, dikarenakan ada tugas untuk tampil di kelas saat pertemuan selanjutnya datang nanti, sekalian melihat acara pendadaran osis yang banyak di ikuti oleh calon-calon osis, dari adik kelas 1 sampai kelas 2, bahkan teman kelasku beberapa ada yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dulu aku pernah ikut daftar osis saat kelas 1, tetapi ya karena belom rejekinya serta saingannya yang ketat. Akhirnya aku gagal dan tahun ini tak berminat untuk mengikutinya kembali.

"Banyak amat ya yang ikut?, padahal ini panas banget lho, mereka emang kuat?" , kata salah satu teman kelompokku. Hani.

"Gilakk bajunya warna-warni kayak pelangi", lanjut lagi salah satu teman kelompokku juga, si April.

"Sudah sudah, yuk lanjut kerja kelompoknya! Eh bentar Amanda mana?" , tanyaku saat baru tersadar jika anggota kelompokku masih ada yang belum datang.

"Lagi di kantin sama Kiya", jawab salah satu temanku. Rima.

"Oh yaudah kita mulai duluan aja yuk Pril! biar cepat selesai", ajakku ke April selaku ketua kelompok dan juga sahabatku.

"Oke", jawab April.

~~~~

Beberapa jam kemudian...

"Wuihhhh Gibran sama Putri hadap-hadapan bro!, mereka tambah romantis yaa?. Ceilahhh Gibran grogi tuh".

"Wihh iyaa! foto-foto". Kata anak-anak kelas 2 lain yang lagi pada kerja kelompok juga, dan tak  sengaja melihat Gibran sama Putri. 

Lalu mereka pada lari ke lapangan sambil menonton peserta pendadaran yang lain.

Kelompok akupun yang lagi fokus kerja kelompok, seketika kaget dan buyar  saat mendengar ocehan anak-anak yang lain. Waktu itu aku pun segera ikut berlari ke lapangan lihat apa yang sedang terjadi.

Ohh ternyata Gibran dan Putri sedang bermesraan karena ulah kakak osis senior.
Tapi kenapa aku jadi sedih gini ya hatinya?, lihat Gibran kayak gitu sama mantannya? Aku seharusnya senang lihat mereka begitu. Lagian juga aku kan kemarin yang nyuruh Gibran balikkan lagi aja sama Putri. 

Kenapa perasaan aku kok jadi gini?? Apa aku cemburu?? Ahh tidak mungkin.

~~~
Malamnya...

Aku gak bisa belajar, tak tahu kenapa gak bisa konsen gini. 

Apa mungkin aku masih terngiang-ngiang soal tadi Gibran dan Putri yang berpasangan didepanku? 

Lho kenapa aku jadi kayak gini sih? Gak biasanya aku ngerasain rasa seperti ini. 

Ya Tuhan apa yang sedang ku rasakan??

Ting!

Seketika muncul notifikasi pesan di ponselku.

Gibran: "Hai Bel!!!"

Me: "juga"

Gibran: "lagi apa lo Bel?"

Me: "lagi belajar Gib tapi gak fokus. Gak tau kenapa?"

Gibran: "aduhh gue ganggu ya?"

Me: "hmm.. gak kok Gib. Tenang aja."

Gibran: "oke"

Me: "oh ya Gib, cieee yg tadi dipasangin sama mantan.. cieee"

Gibran: "Apaan sih Bel?😄"

Me: "hahaha.. gimana perasaannya? senang kan lo?"

Gibran: "ya gitu deh deg-degan Bel. Lihat wajahnya Putri 😄"

Seketika suasana hatiku mendadak buruk alias badmood saat melihat balasan pesan dari Gibran.

Me: "hahaha.. balikan aja sono Gib!"

Gibran: "pengennya, tapi gak tau dianya."

Me: "Ohh.. yaudah terserah lo Gib. Jangan dipaksain juga si Putri".

Gibran: "iya Bel"

Me: "iya Gib, oh ya tadi banyak yang lihat tau, sama banyak yang ngefoto kalian berdua".

Gibran: "apa ya Bel? Wihh gue kok jadi malu. Yaudah dulu ya Bel, gue mau tidur dulu, dah ngantuk ini"

Me: "oke oke. Sono tidur gih".

Iya aku mencoba mengakhiri pesanku dengannya, karena entah mengapa suasana hatiku menjadi jelek tiba-tiba, tak seperti biasanya.
Kemudian perasaanku jadi tambah sedih waktu tahu dia ternyata masih ada rasa ke mantannya.

"Ya Tuhan kenapa coba dengan aku ini?! Aisshhhh!!", kataku kepada diri sendiri sambil mengacak-ngacak rambut panjangku.

Apa yang sedang terjadi sama perasaan aku ini? , batinku sambil menatap cermin dengan rambut yang sudah berantakan.

Sudahlah, aku mau tidur aja!, daripada kayak orang gila ngomong sama kaca dan gak fokus buat belajar.

I'm Still Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang