Thanks ya guys buat kalian yang sudah membaca karyaku ini sampai selesai, dan juga terimakasih banyak buat votenya.
Aku tahu mungkin tulisanku masih belum maksimal, karena masih pemula. Hehe. Tapi tenang aja aku akan terus belajar untuk bisa lebih baik membuat cerita hingga bisa memuaskan para pembaca seperti kalian.
Oh ya spoiler aja ya karena kalian sudah selesai membaca ceritaku. Jadi cerita ini aku ambil dari pengalaman kisah cinta pribadiku sebagai author. Tapi gak semuanya sama persis, hanya beberapa aku bumbuhi sedikit fantasiku.
Tetapi kalo ditanya, apakah author beneran pernah mencintai seseorang sebegitu effortnya kayak Arabella? aku jawab iya. Arabella adalah aku.
Tetapi, sekarang udah sewajarnya aja kok, karena seseorang yang seperti Gibran pernah berkata padaku "Waktu merubah segalanya". Itu yang terlintas di otakku sekarang.
Jadi buat kalian yang mungkin kisah cintanya sama kayak Bella, semangat ya memperjuangkan perasaan. Tetapi sebaiknya jangan terlalu mencintai dan effort kayak Bella, nanti hanya luka yang kamu dapatkan. Berdoalah agar crushmu bisa luluh balik padamu, tetapi jika tidak maka cukup mencintainya secara diam-diam seperti Bella ke Gibran, karena apabila di paksa, sesuatu yang dipaksa tidak akan pernah memiliki ending yang indah.
Semangat ya pejuang cinta dalam diam, semoga dia crushmu kelak bisa menjadi jodohmu nanti. Aamiin.Oh iya, aku mau ngasih tahu nih kalau ada karyaku selanjutnya. Jadi "I'm Still Like You" ini akan ada serial kelanjutannya. Bella dan Gibran gak akan berhenti sampai sini kok. Kalo mau tahu ending dari Bella dan Gibran sebenarnya kayak gimana, bisa mampir ke karyaku yang berjudul:
'LOVE MYSELF'.
Kepo kan? kenapa judulnya seperti itu. Yuk mampir aja di serial kelanjutannya I'M STILL LIKE YOU.
Link: https://www.wattpad.com/story/376561494-love-myself
Sinopsis:
Trauma, trust issue, dan mati rasa adalah efek samping dari luka yang dimiliki Bella, tetapi siapa sangka jika luka itu bisa membuat hidup Bella lebih baik lagi. Setelah memutuskan untuk melupakan Gibran dan memilih dirinya sendiri, Bella bisa hidup lebih tenang dan jauh lebih bahagia, walaupun ia juga harus menyembunyikan lukanya itu. Tidak ada orang lama maupun orang baru, hanya diri Bella sendirilah yang ingin Bella bahagiakan. "Aku berterimakasih kepada luka itu, berkatmu aku menjadi tahu ternyata mencintai dan menyayangi diriku sendiri adalah hal yang sangat penting dan lebih menyenangkan. Pada akhirnya aku memilih diriku sendiri daripada bertahan mencintaimu". -Arabella.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Like You
RomanceEntah berawal darimana perasaan ini muncul? Yang ku tahu, dari awal aku sudah menolak untuk jatuh cinta dengannya, sahabatku sendiri, tetapi apa? hati berkata lain, dan akupun tidak bisa menolak itu semua. Salahkah apabila diriku sampai saat ini m...