17 (Move On?)

88 3 0
                                    

Hari hari cepat berlalu, waktu demi waktu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun.

Mulai hari ini aku akan putuskan untuk menghilangkan perasaan ini, dan mungkin setelah mengucapkan ulang tahun ke Gibran, aku akan melupakannya.

Iya aku akan lakukan itu. Aku akan mencobanya dari sekarang walaupun mungkin sulit.
Aku sudah mengungkapkan semuanya padanya apa yang aku rasakan.

Seperti rencanaku semula, dan niatku semula.
Aku akan melupakan perasaan ini setelah aku mengungkapkan semua rasa ini ke Gibran.

Semoga bisa!

Malamnya.

Baru saja udah berniat eh malah habis pulang terawih dia chat aku lagi, ketika aku baru cek handphone.
Tapi sebentar, ternyata dia chat aku dua hari yang lalu sekitar jam 2 siang. Tapi sih waktu 2 hari yang lalu aku tidak onlin karena kuota internetku habis.
Dan aku baru sempat membalasnya malam ini.

Gibran: "PING!" 

Me:"iyaa. Maaf banget baru balas Gib".

Gibran: "PING!"

Seketika dia barusan spam lagi?

Me: "iya. Ada apasih Gib?"

Gibran: "Maafin aku ya Bel. Aku udah banyak salah sama kamu"

Me: "Iya iya. Lho kenapa bilang kayak gitu lagi?"

Gibran: "Gapapa sih"

Me: "ohh.. iya iya udah aku maafin kok. Lagian juga itu udha berlalu".

Gibran: "iya makasih ya"

Me: "Iya sama-sama. Aku juga minta maaf Gib".

Maaf karena masih ada rasa untukmu dan maaf aku malah jatuh cinta padamu Gib, batinku.

Gibran: "iya kalem Bel "

Me: "Oke. Gib nanti kalo udah SMA jangan sombong ya?"

Gibran: "iya aku insya allah gak sombong. Aku boleh nanya gak?"

Me: " Boleh"

Gibran: "jujur ya, kamu masih ada rasa sama aku gak?"

Deg!

Seketika itu aku langsung terdiam dan bingung entah aku harus menjawab gimana? Aku memang masih suka sama Gibran, tapi di sisi lain aku ingin melupakannya.

Aku coba minta pendapat dari Sella dan Tamara teman-teman curhatku, tetapi mereka berdua centang.

Aku bingung sendiri, dan cukup lama aku delive chat Gibran.

Beberapa menit kemudian Gibran mengirim chat ke aku lagi.

Gibran: "hei"
Gibran: " Bel?"

Akhirnya aku balas apa adanya sesuai hatiku saja.

Me: "iya"

Gibran: "itu yang tadi dibalas".

Me: "Kenapa kamu nanyain kayak gitu?"

Gibran: "Gapapa Bel.. jawab aja plis"

Me: "masih"

Gibran: "Eh maaf ya"

Me: "iya gapapa kok".

Gibran: "Ya udah Bel. Makasih ya"

Me: "Iyaa. Kenapa kamu nanya kayak gitu lagi?"

Tanyaku ulang karena aku heran kenapa tiba-tiba Gibran tanya soal itu?

Gibran: "Ingin tau aja"

Me: "ohh.. Gib sebenarnya aku udah mau move on, 

tapi tetap gak bisa Gib. Maaf Gib.."

Gibran: "iya Bel"

Me: "Aku udah coba beberapa kali tapi tetap gak bisa. 

Sampai teman-teman aku aja maksa aku buat move on, 

tapi aku udah melakukan banyak cara tapi tetap gak bisa".

Gibran: "Ya ampun... aku merasa bersalah".

Me: "Aku yang salah.. aku udah salah Gib, 

salah menyukai seseorang yang hatinya buat yang lain".

Gibran: "kok gitu sih"

Me: "hmm.. udah ya aku mau off. Mau tidur. Capek".a

Gibran: "iya udah".

Akhirnya akupun hanya membaca balasan dari Gibran. Aku gak mau ngomong panjang lebar sama dia di chat, dan aku gak bisa jelasin apa-apa ke dia lagi, karena aku tidak mau sakit hati terlalu jauh.

*******

Malam selanjutnya,

Aku masih melihat video drama bahasa jawa waktu SMP dan video kelompok kelas lain juga.

Dan waktu aku melihat video drama kelompoknya Gibran, aku melihat satu adegan yang kebetulan yang memperankan adalah temannya dia yang disitu mengenakan jaket yang sepertinya aku mengenali jaket itu.

Lalu aku coba chat Gibran dan tanyakan kepada Gibran, ternyata benar dugaanku. Jaket itu, adalah jaket pemberian dariku untuk Gibran.

Dan Gibran meminjamkannya ke temannya untuk adegan syuting drama waktu itu.

Me: "Gib?"

Gibran: "kenapa?"

Me: "ini yang dipake si Alam jaketnya kamu?"

Tanyaku sambil mengirim gambar foto Alam, teman dia yang memakai jaketnya Gibran.

Gibran: "iya Bel. Eh maaf ya..😂😂"

Me: "Ya ampun... kenapa minta maaf? Aku kan cuma nanya 😂"

Gibran: "iya udah 😪"

Me: "dipake Rafi ketat amat. Berarti di kamu pas ya?"

Gibran: "iya pas. Makasih ya".

Me: "iya sama-sama. Padahal aku belinya ngukurnya tak kira-kira aja".

Gibran: "iya"

Me: "oh ya video drama bahasa jawanya kamu yang ngedit siapa sih?"

Gibran: "Akuu. Berantakan"

Me: "Gak kok Gib. Cuma yang agak dikit berantakan itu 

rekamnya yang adegan kamu masuk ke restorannya".

Gibran: " iya"

Me: "Yaudah cuma bilang gitu aja kok".

Gibran: "iya Bel"

Disaat hati ingin melupakannya, dia malah kembali lagi.

I'm Still Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang