Waktu terus berlalu, tetapi perasaan ini masih sama dan tidak berubah.
Aku masih menyayanginya dan menyukainya.
Entah apa yang aku rasakan ini. Aku bingung aku harus bagaimana agar dia tahu apa yang sebenarnya aku rasakan selama 2 tahun ini.Tiba -tiba disaat aku masih duduk terdiam di depan masjid sekolahku, seketika Syifa dan April mengajakku berbicara, dan entah darimana kata hatiku terdengar oleh mereka? Padahal kalau kita bertiga kumpul bareng, jarang sekali aku bercerita ke mereka berdua, walaupun mereka memang sahabatku.
"Bel, daripada lo memendam cemburu sendirian, mending lo ngasih tau aja ke Gibran lagi. Biar dia tau, dan lo lega Bel", kata Syifa.
"Ma..maksudnya?" , tanyaku tak paham.
"Gini deh, gue sama April udah buat kesepakatan bikin tantangan. Nanti setelah kita selesai Ujian Nasional, gimana kalo kita bertiga jujur ke orang yang kita suka masing-masing? Gimana Bel? Jadi lo juga harus jujur ke Gibran, tapi kalo jadi lho Bel dan kalo lo mau", jelas Syifa padaku.
"Iya insya Allah gitu Bel. Lo gimana? Kalo gak mau juga gapapa sih, tapi kan kalo udah jujur itu lebih leg Bel ya walaupun misal kita bakalan ditolak sama crush kita, setidaknya jujur lebih baik Bel daripada dipendam sendiri. Lo mau terus-terusan merasakan sakit hati sendiri?", kata April.
"Hmm, yaudah deh. Habis ujian nasional ya? Yaudah gue mau kok. Lagian juga gue udah capek memendam semua ini sendirian. Gue pengen dia tahu", jawabku yang juga mengiyakan dan menerima tantangan itu.
"Yaudah. Semangat Bel. Deal ya?", kata Syifa.
"Oke makasih Syif. Deal!", jawabku sambil berjabat tangan dengan Syifa dan April sebagai tanda persetujuan.
Dan akhirnya aku agak lega dan telah menemukan solusi dari kedua sahabatku. Kenapa aku gak berfikiran kayak Syifa dan April dari kemarin coba?.
************
Waktupun cepat berlalu, Ujian Nasional pun telah tiba. Selama 4 hari ujian terlaksana dengan lancar.
Akupun berusaha untuk fokuskan ke Ujianku terlebih dahulu dan menepis semua pikiran tentang Gibran.
Empat hari telah berlalu, ujian pun telah usai, tinggal menunggu hasilnya saja. Semoga hasilku memuaskan.
Dan setelah ujian selesai apakah aku tetap berangkat ke sekolah? iya, angkatanku tetap berangkat ke sekolah tetapi hanya seminggu sekali di hari senin saja untuk mendapatkan pengumuman dari sekolah terkait apapun termasuk surat undangan hasil Ujian Nasional nanti untuk orangtua, tetapi kegiatan belajar mengajar sudah tidak ada lagi, waktu kami disekolah untuk bersenang-senang saja dan menikmati waktu yang tersisa dengan teman-teman seperjuangan sebelum pada akhirnya saling berpisah sekolah kembali setelah SMA nanti.
Akupun merasa bebas, dan bisa beristirahat dengan bebas dan sudah tidak memikirkan pelajaran.
Akhirnyaa.. beban satu sudah menghilang. Batinku.
Tetapi ada satu lagi yang masih menjadi bebanku, yakni rencana aku untuk confess ke Gibran lagi. Aku bingung harus jujur dengannya bagaimana lagi? karena aku belum pernah berpengalaman jujur ke orang yang aku sukai, confess saat di kelas 2 dulu itu karena terpaksa bukan karena keinginanku sendiri.
"Ya Tuhan, tolong kasih aku kesempatan untuk menyatakan kepadanya", ucapku dalam hati.
*******
Malam harinya,
Aku pun mencoba menghubungi Tamara untuk meminta pendapat ke dia tentang tantang confess ini.
Me: "PING!"
Tamara: "iya ada apa Bel?"
Me: "Tam aku mau minta pendapat lo. Boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Like You
RomanceEntah berawal darimana perasaan ini muncul? Yang ku tahu, dari awal aku sudah menolak untuk jatuh cinta dengannya, sahabatku sendiri, tetapi apa? hati berkata lain, dan akupun tidak bisa menolak itu semua. Salahkah apabila diriku sampai saat ini m...