[2] My child : Expelled

4.2K 423 15
                                    

Jimin pov.

'Kesempatan bagus' batinku.

To : Taehyung
[Boleh, kau traktir aku]

From : Taehyung
[Itu kan kafe mu bodoh mana mungkin aku yang mentraktirmu! Yang ada kau yg mentraktirku!]

To : Taehyung
[Iya, iya kan bercanda!]

Aku tertawa melihat pesan dari Taehyung, dia mempunyai sifat yang sedikit konyol dan cerewet menurutku.

Walaupun dia mempunyai sikap seperti itu kami tidak pernah bertengkar. Kalaupun bertengkar kami juga sebentar paling hanya berapa menit lah haha.

Besoknya

Besoknya Jimin menemui Taehyung dikafe miliknya dan saat sampai disana, Jimin mencari cari sosok Taehyung diantara ramainya orang.

Lalu dia menemukannya saat Taehyung melambaikan tangannya pada jimin.

"Hey! Bocah sini kau!" teriak Taehyung.

Jimin menghampiri Taehyung sambil cemberut.

"Bocah, bocah kau kira aku anak kecil!" ketus jimin sambil menyenderkan tubuhnya dikursi.

Saat itulah yerin datang untuk mencatatkan pesanan mereka.

"Permisi tuan, kalian ingin pesan apa?" tanya yerin.

Jimin menatap yerin dengan tatapan sulit diartikan. Menurutnya, yerin sangat cantik jika sedang tersenyum.

Jimin terus menatap yerin sampai sampai jungkook menoyor kepalanya.

"Hey, Jangan pandangi dia seperti itu! Apa kau menyukainya?" tanya Taehyung sambil menatap yerin yang sedang menatap mereka juga.

"Berisik kau! Jangan dengarkan dia, dia memang sedikit gila!"

Jimin langsung menyahut.

"Ah iya, maaf sekali lagi kalian ingin pesan apa?" tanya yerin gugup.

"Kopi saja"

Jimin menjawab sambil menopang dagunya.

"Baik tuan" jawab yerin sambil tersenyum.

Jimin Pov.

Dia tersenyum lagi seperti itu padaku?

Jantungku selalu berdebar jika melihat senyum manisnya itu. Tanpa kusadari, aku melihatnya yang sedang membuatkan pesanan untukku dan Taehyung. Dengan tiba tiba wajah Taehyung muncul tepat didepanku.

Lalu dia tersenyum konyol.

"Jangan pandangi orang seperti itu.. nanti dia salah paham" ucapnya.

Aku langsung memegang kepalanya dan menyingkirkannya dari wajahku.

"Berisik kau!" Ketusku.

"Apa kau menyukainya?"

"Tidak kok!" Tolakku.

"Benarkah?"

"Aishh berisik kau! Kalau aku menyukainya memangnya kenapa?!" Kesalku.

"Woahh.. seorang jimin bisa jatuh cinta dgn wanita?? Kukira kau menyukaiku"

Taehyung memanyunkan bibirnya dan aku langsung mendorongnya.

"Sialan kau! Memangnya aku gay!" Omelku.

Dan tiba tiba yerin datang dan memberikan pesanan kami.

"Gomawo"

Taehyung tersenyum jahil pada yerin.

"Iya. Silahkan dinikmati" ucap yerin.

"Hei, kau tahu? Bocah ini menyuㅡemphh"

Aku langsung menyumpal mulut Taehyung dengan tisu.

"Ya, ada apa?" Tanya yerin pada Taehyung.

"Tidak ada apa apa! Tidak usah dengarkan dia! Kau kembalilah bekerja!" Jawabku sambil tertawa garing.

"Ne, baiklah tuan" ucap yerin lalu berlalu pergi.

Yerin pov.
'Mereka berdua aneh' batinku.

Aku melanjutkan pekerjaanku lagi namun ada salah satu yang membuatku risih yaitu disalah satu lelaki tadi sedang menatapku.

Dia adalah anak dari pemilik kafe ini tapi aku tidak tahu siapa nama lelaki itu.

'Ah masa bodolah' batinku.

Setelah itu aku langsung menyelesaikan pekerjaanku sampai selesai. Lalu setelah selesai bekerja aku langsung berjalan menuju supermarket sambil berjalan aku menggerutu sendiri.

"Huh! Ini sudah pukul 8 malam, jam berapa ya aku sampai rumah nanti? Aku sudah sangat capek hari ini!"

Aku masuk kedalam supermarket dan langsung mengambil barang kebutuhanku untuk sebulan.

Aku mengambil daging, sayuran, telur, dan lain lain. Setelah itu aku langsung mengambil sebotol minuman teh dan langsung menuju kasir untuk membayar semua itu.

Normal pov.

Yerin pulang ke kontrakannya yang kecil itu dengan membawa sekantung plastik besar, namun kejadian tak mengenakan terjadi.

Ibu pemilik kontrakannya sudah mengemasi semua barang barang yerin dan yerin langsung menghampiri ibu pemilik kontrakan itu.

"Yerin kamu sudah menunggak 3 bulan, jadi maafkan saya jika melakukan ini saya juga sebenarnya tidak tega melakukan ini padamu, habisnya banyak sekali orang yang ingin mengontrak disini jadi maafkan saya yerin" ucap ibu itu dengan tatapan kasihan.

"Tapi bu, saya sekarang harus tinggal dimana? Saya tidak punya uang lagi sekarang"

Yerin mulai menangis.

"Maafkan saya yerin tapi ini juga terpaksa saya lakukan jadi sekarang kau carilah kontrakan lain" jawab ibu itu.

"Baiklah bu, terima kasih banyak untuk selama ini"

Yerin tersenyum dan menyeret kopernya lalu pergi.

Yerin pov.

Tuhan tolonglah aku..
Aku harus tinggal dimana sekarang.. Uangku hanya tinggal sedikit..

Aku memutuskan untuk duduk dulu didepan sebuah toko yang kebetulan sudah tutup dan aku melihat ponselku disana tertera sudah pukul 21.38 kst.

Perutku sudah berbunyi aku lapar dan ingin tidur, saat aku ingin memejamkan mataku tiba tiba ada sebuah klakson mobil yang membangunkanku dan aku membuka mataku lalu melihat siapa orang yang membuka jendela mobilnya. Munculah lelaki yangㅡ

To be continue. . .

✔Yerin Jimin;『My Child‮『  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang