[1] My child : Meeting at the Cafe

8.2K 484 18
                                    

Didalam sebuah kafe terlihat seorang gadis sedang sibuk mengantarkan pesanannya ke para pelanggan. Ini adalah hari pertamanya bekerja disini.

"Ini pesanan anda" ucapnya sambil menaruh pesanannya dimeja pelanggan itu.

"Terima kasih" ucap pelanggan itu.

Setelah itu dia kembali ketempat kerjanya yaitu dikasir, dan teman kerjanya langsung mengajaknya bicara.

"Yerin nanti anak dari pemilik kafe ini akan datang"

"Ah, ada perlu apa dia kesini?" Tanya yerin.
Tapi sebelum yerin selesai bicara sudah ada seorang pria yang sangat tampan menghampiri yerin.

Yerin pov.

"Aku pesan bubble tea seperti biasa"

Pesannya dan aku bingung karna aku tidak tahu apa bubble tea pesanan biasanya.

"Emm, anda pesan rasa apa tuan?" Tanyaku dan dia langsung mengkerutkan keningnya dan langsung menatapku.

"Rasa coklat" jawabnya.

Dan aku langsung menyiapkan pesanan itu lalu mengantarkan ke tempat meja pria itu duduk.

"Ini pesanan anda tuan" ucapku sambil memberikan minuman itu.

"Terima kasih" jawabnya sambil melihat isi bubble tea.

Aku menganggut lalu berlalu pergi tapi dia langsung berbicara lagi.

"Hey, kau kesini sebentar!" Teriaknya.

Aku pun menghampirinya.

"Ada apa tuan?" Tanyaku.

"Kau lupa menambahkan susu lagi didalamnya dan kau lupa menambahkan creamnya"

Aku kaget dan aku langsung membungkukkan badanku.

"Maafkan saya tuan, tapi saya benar benar tidak tahu..."

"Aku belum pernah melihatmu disini, apa kau pelayan baru?"

"Ne"

"Pantas saja kau tidak becus membuat makanan untukku!" Ketusnya.

"Maaf kan saya tuan tapi saya benar benar tidak tahu..."

Aku membungkukkan badanku lagi. Dan dia langsung mengambil buku pesanan yang ada disaku ku dan menuliskan sesuatu disana.

(Park Jimin : bubble tea rasa coklat, tambahkan susu lagi didalamnya, bubble, jelly, topping creamnya dan bubuk coklat)

Setelah menulis itu dia langsung memberikannya kepadaku.

"Ini, lain kali jangan sampe lupa, kalau kau sampai lupa aku akan menamparmu lain kali!" Ucapnya dingin lalu pergi.

'Astaga...dia dingin sekali...' batinku.

Jimin pov.

Aku keluar dari kafe dan langsung menelpon ibuku.

"Halo? eomma? Siapa nama pelayan baru itu?... yerin?.... berapa umurnya?....19 tahun? Bilang kepadanya agar membuat pesanan dengan benar!"

Aku mengomel ngomeli ibuku sambil berjalan pulang.

-

Saat sore hari, yerin pulang kekontrakan kecilnya lalu saat pulang sudah ada ibu pemilik kontrakannya menunggu didepan pintu rumahnya.

"Yerin! Mana bayaran kontrakanmu?! Kau tahu kau sudah menunggak selama 3 bulan disini, kapan kau ingin membayarnya?" Tanyanya.

Yerin ketakutan dan langsung membungkukan badannya.

"Maafkan aku ahjumma, kumohon beri aku waktu aku janji pasti akan kubayar"

"Baiklah kau kuberi waktu 3 hari lagi jika kau tidak bayar aku akan mengusirmu dari sini!"

Ahjumma itu langsung pergi meninggalkan yerin yang masih ketakutan. Yerin menyenderkan tubuhnya kedinding.

"Huh, untung saja"

Yerin memejamkan matanya

Yerin pov
Aku langsung masuk kedalam rumahku lalu mandi dan membuat makan malam tapi saat membuka kulkas hanya ada telur dan beberapa sayuran.

"Haish aku lupa untuk berbelanja bulanan"

Aku menepuk keningku, akhirnya aku hanya makan mie instan yang tersisa dan segelas air putih dingin.

"Hah seandainya saja appa dan eomma masih ada, mungkin kehidupanku akan lebih baik daripada sekarang"

Orangtuaku memang sudah meninggal kurang lebih 2 tahun yang lalu mereka kecelakaan.

Aku adalah anak satu satunya jadi bagaimanapun juga aku harus bekerja banting tulang agar aku bisa memenuhi semua kebutuhanku.

---Jimin apart---

Jimin sedang berada dibalkon kamarnya. Ia sedang memandang langit malam dari sana. Dia tinggal sendirian di apartemen sementara orangtuanya tinggal disebuah rumah mewah disuatu perkomplekan.

Jimin pov.

Aku berdiri dibalkonku sambil meminum coklat panas yg kubuat tadi. Sambil menikmati angin malam yg berhembus lalu tiba tiba aku teringat dengan gadis yg dicafe tadi.

"Yerin...?"

Aku menatap langit dan membayangkan wajahnya yang sedang tersenyum seperti tadi.

"Kau cantik.."

Aku tanpa sadar tersenyum sendiri.
Dan saat aku sadar, aku merubah ekspresiku lagi.

"Apa yg kupikirkan? Dia hanya gadis miskin yang tidak becus bekerja!"

Aku mengacak ngacak rambutku. Dan masuk kembali kedalam kamar dan berbaring dikasur lalu mengambil hapeku.

Ternyata ada satu pesan dari temanku, Taehyung.

📩From : Taehyung
[Besok mau kekafe?]

Aku berfikir jika aku kekafe nanti aku bisa bertemu dgn gadis itu.

'Kesempatan bagus!' Batinku


To be continue. . .

✔Yerin Jimin;『My Child‮『  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang