[21] My child : Hurt

2.4K 253 14
                                    

'Aigoo.. Jika ekspresinya Jaemin seperti ini aku mungkin tidak akan bisa marah'

"Oh iya eomma aku mau tidur, aku mau kekamar ya" ucap Jaemin.

"Baiklah" jawab aku lalu menatap Jaemin sampai masuk kedalam kamar.

Kemudian aku menatap Eunha yang langsung duduk disampingku lalu mengganti chanel tv. Ekspresi Eunha terlihat muram tidak seperti biasanya.

"Kau kenapa? Apa ada pasien songong hari ini?" tanyaku sambil menaikkan mataku keatas berpura pura peduli padanya.

Tapi ingat! Bukan berarti aku jahat.

"Ani.. Hanya saja.."

"Ya?"

"Apa Jungkook sunbae meneleponmu atau mengirim pesan padamu hari ini?" tanyanya sambil menatapku.

Aku melongo lalu terdiam sebentar

'Kalau aku jujur jika Jungkoom meneleponku, aku takut dia terluka, maafkan aku Eunha sudah membohongimu' batinku.

"Tidak ada.. Lagipula bukankah dia tidak punya nomor ponselku?" jawabku lalu tersenyum, lalu Eunha tersenyum getir padaku.

"Tidak usah berbohong Yerin-ah, aku sudah tahu semuanya dan aku hanya ingin memastikan padamu saja, soalnya tadi saat aku pulang dari praktek dirumah sakit, Jungkook sunbae langsung menghampiriku dan meminta nomor ponselmu, dan aku memberinya, dan dia juga bilang padaku kalau dia suka padamu dari saat pertama kali bertemu.."

Mata dia mulai berkaca kaca dan aku cukup kaget mendengar semua itu.

Aku berpikir kenapa Jungkook tega melakukan itu didepan orang yang mencintainya?

Walaupun dia tidak tahu jika Eunha menyukainya, tapi kan masih banyak cara lain, seperti meminta dari Yoongi atau Taehyung.

Lalu aku memeluk Eunha yang mungkin sudah menangis dalam diam.

"Maafkan aku, Eunha, aku benar benar minta maaf karenaㅡ"

"Tidak perlu minta maaf, kau tidak salah kok. Lagipula aku tidak bisa memaksa orang yang kucintai untuk mencintaiku, kan?"

Dia tersenyum. Aku hanya membalas senyumannya.

"Tapi kita tetap jadi sahabat kan?" tanyaku.

"tentu saja!"



Malamnya 19.00

Normal pov.
Jimin terlihat sedang berada disebuah kafe dengan seorang pria, dan terlihat sedang menelepon seseorang.

"Yeoboseyo?" tanya Jimin.

"Ah maafkan aku bisakah kau kekafe xx sekarang?" ucap Jimin lagi pada orang ditelepon.

"Aku akan bertanya banyak padamu kalau kau mau datang kesini"

"Eo.. Baiklah kutunggu"

Lalu ia menyudahi teleponnya dan dia menatap pria didepannya itu.

"Jadi bagaimana?" tanya pria itu.

"Yoongi mau datang kesini mungkin beberapa menit lagi dia akan sampai" jawab Jimin.

"Kau ingin bertanya apa memangnya?" tanya pria itu.

"Banyakk"

Pria itu terdiam sebentar lalu dia bertanya lagi.

"Jimin... Apa benar beberapa tahun lalu kau menghamili Yerin?" tanya pria itu.

"Tentu saja, Taeh. Bukankah aku sudah bilang padamu tadi. Sekarang aku ingin bertanggung jawab atas perbuatanku. Yerin membenciku dan bagaimana aku bisa membuat mereka berdua percaya bahwa aku memang benar benar akan bertanggung jawab.. Huh, Jika saja waktu itu aku tahu kalau Yerin hamil, mungkin sekarang kami sudah jadi keluarga. Dan aku sangat bodoh karena dulu aku pernah melihat celananya ada bercak bercak darah begitu, kukira dia datang bulan ternyata bukan.." jelas Jimin panjang lebar dan Taehyung terlihat berfikir keras lalu dia menjawab lagi.

"Hmm.. Sebenarnya ini bukan sepenuhnya salahmu, Yerin juga salah kenapa dulu saat dia tahu dia hamil kenapa dia menghindar darimu, dan dia malah pergi kerumah Eunha. Jadi kau tidak perlu khawatir"

Jimin malah mengangguk sambil meminum kopi yang dipesannya tadi dengan memejamkan mata lalu menghembuskan nafas pelan.

"Walaupun ini bukan sepenuhnya salahku, aku juga harus bertanggung jawab"

Taehyung mengangguk paham.

"Yah.. Terserah kau saja, tapi apa.."

"Hai, maaf kalau telat" seorang pria datang dan langsung duduk dikursi samping Jimin.

To be continue. . .

✔Yerin Jimin;『My Child‮『  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang