[9] My child : Gone

2.9K 279 12
                                    

Normal pov
Setelah percakapannya dengan ayahnya, jimin langsung mengemasi pakaiannya dan malamnya ia pun menunggu yerin yang tidak kunjung pulang.

Dia menelepon yerin, namun tidak diangkat. Dan dia mencari yerin dirumah sakit yang tadi, namun yerin tidak ada.

Jimin terus mencari sampai akhirnya dia menemukan yerin yang sedang berada didepan supermarket.

Jimin berlari menghampiri yerin, lalu menahan tangannya.

Yerin pov.
"Yerin, mengapa kau tidak pulang?" tanya Jimin.

Aku kaget.

'Mengapa dia bisa ada disini?' batinku.

Aku menghempaskan tanganku dari pegangannya.

"Bukan urusanmu!" ketusku.

Jimin menatapku dan setelah itu dia mencium bibirku dengan lembut. Aku mendorongnya namun tenaga jimin lebih besar dariku.

Aku marah dan langsung melepaskan ciuman itu dengan sekuat tenaga lalu aku berjalan cepat ke rumah eunha. Karena hari ini aku akan menginap dirumah eunha.

Mataku sudah berkaca kaca, jimin menahanku lagi

"YERIN! ADA APA DENGANMU?! APA SALAHKU? KENAPA KAU JADI BENCI PADAKU?" bentak jimin sambil mengenggam kencang tanganku.

"Le..Lepaskan..tanganku sakit!"

Air mataku turun. Aku lihat jimin sedang menatapku.

"Jangan coba coba mengalihkan pembicaraan! CEPAT JAWAB!"

"Hh, Apa kau tidak ingat apa yang kau lakukan padaku? Kau tahu? Akuㅡ"

"JIMIN!!" Teriak seseorang.

"Ayah?" ucap jimin sambil membungkukan badannya.

Aku ikut menunduk, lalu pria paruh baya itu melihat tanganku yang sedang digenggam sama jimin.

Lantas aku langsung melepaskan tanganku dan berlari pulang.

Jimin pov.
Aku menatap yerin yang berlari, aku ingin mengejarnya namun bodyguard ayahku langsung mendorongku masuk kemobil ayahku.

"Siapa wanita itu?" tanya abeoji.

"Apa itu wanita yang kau bilang itu?" tanyanya lagi.

"Tidak itu hanya temanku" jawabku.

Aku takut nanti ayahku malah menyakiti yerin. Tanpa aku sadari ayahku menatapku kasihan.

'Maafkan ayah jimin..' batin ayah jimin.

Normal pov
Yerin pulang kerumah eunha dengan muka sembab. Didalam eunha sedang membuatkan makan malam.

"Yerin, ayo sini kita makan malam" tawar eunha lembut.

"Aku tidur duluan saja" tolak yerin namun eunha menghampirinya.

"Lho, kau harus makan kasihan janinmu ini jika tidak diberi makan"

Eunha mengelus perut yerin. Eunha melihat muka yerin yang sembab langsung kaget.

"Yerin, kau kenapa menangis? Apa tadi terjadi sesuatu?" tanya eunha.

"Ah, tidak"

Yerin tersenyum sambil mengelap mukanya dengan tangannya.

"Jangan bohong"

"Apa aku terlihat bohong?"

"Ya, orang jujur dan bohong itu beda"

"Eh.. Tadi dijalan aku hanya bertemu jimin"

"Lalu? Apa yang dikatakan jimin?"

"Dia menyuruhku untuk pulang"

"Dan kau menolaknya?"

"Tentu saja"

Eunha menuntun yerin untuk duduk, dan memberi yerin sepiring nasi dan air.

"Nah sekarang makanlah dulu, soal itu jangan terlalu dipikirkan. Kau sedang hamil dan tidak boleh stress"

Yerin mengangguk dan mulai memakan makanan itu.

Yerin pov
Saat kami berdua selesai makan.

"Oh iya tadi ponselmu berbunyi berkali kali, mungkin itu dari Jimin" ucap eunha sambil memberikan ponselku.

"Kau mengangkatnya?" tanyaku.

"Tidak, kupikir tidak sopan membuka buka ponsel orang"

"Terima kasih"

Aku tersenyum lalu mengecek ponselku terdapat 24 panggilan tak terjawab dan 17 pesan.

Aku mengabaikannya langsung mematikan ponselku.

"Eunha, aku tidur duluan ya"

"Iya"

Aku tidak tahu, Ternyata jimin mengirimkan sebuah pesan penting untukku

(From : Park Jimin)
Yerin, skrg kembalilah kerumah. Besok aku akan ke China, aku mungkin akan sangat lama berada disana, jika kau tidak mau kembali kerumahku tidak apa, Jaga dirimu baik baik.

Yerin tidak membuka pesan itu..

Beberapa hari kemudian..

Normal pov
Jimin sudah pergi ke China. Yerin tidak tahu karena dia tidak membaca pesan dari jimin.

Eunha hari ini mengajak yerin pergi kedokter kandungan untuk memeriksa kandungannya.

Yerin pov.
Aku berangkat ke rumah sakit untuk memeriksa kandunganku, aku tidak sendirian karna ditemani eunha tentunya. Perutku sekarang sedikit membesar.

"Nah nanti kau tidak perlu risau karena nanti dokter yang akan memeriksamu adalah temanku" ucap eunha.

"Ya"

------------

Dirumah sakit
Kami berdua pun masuk kedalam ruangan dokter itu dan disambut ramah olehnya.

"Halo, selaㅡ Wah Eunha! Apa kabar? Duduk duduk!" sapa dokter itu.

"Aku baik, bagaimana denganmu?" tanya eunha.

"Sangat baik, oh iya apa kau membawa temanmu?" tanya dokter itu.

"Hai, namaku Kim Yewon, kau cantik sekali, siapa namamu?" sapa dokter Yewon itu ramah sambil mengelus rambut yerin.

"Aku Jung Yerin. Terima kasih, kau lebih cantik!"

"Hahaha bisa saja kau, Oh iya ngomong ngomong kalian berdua ada apa kesini?" tanya Yewon sambil duduk dikursinya lagi.

"Ini yerin ingin memeriksa kandungannya" ucap eunha.

"Wah, kau hamil? Berapa usiamu?" tanya yewon padaku.

"19 tahun"

"Wah kau muda sekali? Kemana suamimu?"

Senyum yerin hilang seketika.



To be continue. . .

✔Yerin Jimin;『My Child‮『  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang