PENGAKUAN

198 9 5
                                    



Hi, Dears! :) I don't think I will have an access to the internet on Sunday, so instead I'm posting the new part today!^^ And... I just want to say that I really appreciate each and all of you who are willing to come and read my shabby story. Your comments give me strength, and although the view count is still low, I will continue to work hard! :D

PS: I'm currently trying to finish up the story before F1 summer break or at least before the second season start. Wish me luck, and wish our Rio luck as well hehehe (I really want to see him at least finish ahead of Pascal! ><) -with love, Lolita


HIS AND HER CIRCUMSTANCES

By: Lolita

Starring: Rio Haryanto

Azalea Maya (Original Character)


CHAPTER 14. PENGAKUAN

RIO

"Oh, Rio, ini... Athan."

Sekejap, dahiku mengernyit begitu mendengar nama yang disebutkan Maya, demi mengenalkan seorang pria bertubuh tinggi agak kurus, berkulit coklat, dan berwajah Arab di belakangnya. Dari segi umur, sepertinya ia sebaya dengan Kak Lia, kakak Maya, yang berarti lebih tua baik dari Maya maupun aku. Sepupukah...?

Tapi... tunggu. 'Athan'...


"Oke, kalau gitu, sekarang 'trivia time'." usul Maya saat kami sedang menunggu pesanan makan malam selepas nonton tadi. Hari ini memang adalah date pertama kami pasca hanya kenalan via social media dan chatting. Istilahnya 'kopdar' alias 'kopi darat'. Dan seperti obrolan kami selama ini hanya di dunia maya, ketika bertemu langsung pun tak perlu lama sampai kami bisa klop, dan memutuskan untuk pacaran. Seperti yang Mami deskripsikan, di luar kecantikannya, Maya sungguh adalah gadis yang pintar dan menyenangkan. Aku tak pernah menyangka ibuku itu akan sebegitu pintarnya memilihkan calon pacar untuk putranya.

"Jadi, apa yang mau kamu tahu dari aku? Nanti gantian. Kamu tuh aneh lho, mau-maunya pacaran sama orang yang bahkan belum begitu kamu kenal."

"Kamu juga belum begitu kenal aku, kok mau pacaran denganku?"

"Kata siapa aku belum kenal kamu? Profil lengkapmu berserakan tuh di dunia maya."

Tanpa kusadar, tawa kecil segera terbentuk di bibirku, "Kamu searching profilku di internet?"

BLUSH! Sekejap pipi gadis di hadapanku memerah. "Shut up." katanya akhirnya, pelan seraya menggembungkan pipinya malu. "Oke kalau kamu nggak mau mulai, aku duluan saja. Hal yang dibenci?"

"Kalah." jawabku gamblang. "Kamu?"

"Kecoa. Sekarang gantian kamu."

Berpikir sebentar, dan satu-satunya rasa penasaran yang aku punya untuk setiap gadis yang dekat denganku adalah... "Mantan?"

Maya terlihat ragu menjawab, sebelum akhirnya, benar saja, melemparnya untuk kujawab terlebih dulu. "Kamu duluan."

Mengangkat bahu tak mengerti kenapa banyak wanita memang selalu menganggap tabu pertanyaan tentang masa lalu, aku menjawab dengan mudah, "Dua. Abby dan Sarah. Abby teman kuliah di Singapura, orang Singapura asli. Sarah dikenalin teman, kuliah di Singapura juga tapi beda kampus, orang Indonesia. Kamu?"

HIS AND HER CIRCUMSTANCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang