PERSIAPAN PERNIKAHAN

236 8 4
                                    



Hari ini abis baca berita kalo kontrak F1 Rio akhirnya diputus..... Sedih? Iya. Tapi mixed feelings juga karena mungkin itu bisa jadi kesempatan buat doi latihan lagi, lebih banyak latihan lagi buat jadi lebih baik. But anyway, that decision wont affect my story hehehe. it will still continue, seperti dukunganku juga buat si koko. 2 parts left! Happy reading! :) - Lolita


HIS AND HER CIRCUMSTANCES

By: Lolita

Starring: Rio Haryanto

Azalea Maya (OriginalCharacter)    


CHAPTER 18. PERSIAPAN PERNIKAHAN

"Kamu yakin? Karena sekali kamu kembali padaku, aku nggak akan pernah melepaskanmu lagi, lho." Athan mengultimatum di hari yang sama aku meneleponnya untuk menanyakan apa penawarannya masih berlaku. Tak ingin menunggu, sepulang kerja tadi ia bersikeras menjemput, "Sekalian antar jenguk Papa" dia bilang, tapi ujung-ujungnya dia menculikku untuk ngobrol sekaligus makan malam dulu di restoran Padang dekat rumah sakit.

"Yakin." jawabku pasti. "Dengan satu syarat: aku butuh kepastian. Aku nggak mau 'ngambang' 6 tahun kayak dulu lagi."

Perlahan ekspresi Athan terlihat berubah, dan dengan cepat, tiba-tiba ia sudah bangkit dari kursi restoran di hadapanku dan berlari pergi keluar dengan kaki panjangnya. Hanya bisa mengerjapkan kedua mataku di awal, kontan aku baru ternganga begitu menyadari responnya. Apa-apaan ini?? Apa dia pergi ke toilet? Tapi bukannya di dalam restoran juga ada...?

"Nomor yang Anda tuju tidak menjawab—"

TUT! Berkali-kali aku mematikan sambungan telepon dan menghubunginya lagi, namun jawaban yang diberikan operator tetap sama: Athan tidak mengangkat teleponnya. 15 menit berlalu dan aku mulai menggigiti bibirku karena kalut. Apa jangan-jangan... dia takut dengan komitmen yang tahu-tahu kuajukan?

Dan langsung kabur karenanya???

Kurang lebih setengah jam akhirnya berlalu sejak Athan meninggalkanku, dan kurasa aku sudah tak ingin lagi berharap. Bangkit dari meja yang makanannya bahkan sama sekali belum disentuh sang tamu, aku sudah siap jalan kaki ke rumah sakit ketika tiba-tiba, sosok jangkung Athan yang memakai jaket hitam Cleveland Cavaliers—klub NBA favoritnya—dan jeans yang juga berwarna hitam, terlihat berlari masuk dari pintu restoran.

Terengah-engah berhenti di hadapanku yang masih berdiri tak mengerti, dengan cepat pria itu menyodorkan sebuah buket mawar kecil di depan wajahku, "Menikahlah denganku, Azalea Maya. Aku lupa bawa cincin yang kubelikan untuk kamu kemarin, jadi tadi aku muter-muter dulu cari toko bunga untuk beli ini. Karena aku nggak mungkin melamarmu dengan tangan hamp—"

GREP! Refleks, tahu-tahu sudah kutemukan diriku memotong 'lamaran'-nya dengan sebuah pelukan erat. Kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di pipiku, dan dengan gemas aku memukul-mukul punggungnya sambil menangis, "Aku kira kamu pergi begitu saja, dasar bodoh... Aku kira kamu takut dengan komitmen yang kuminta makanya meninggalkanku..."

Mencium pundakku ringan, Athan menggeleng seperti ingin menghapus seluruh kekhawatiranku, "Mana mungkin aku melakukannya... Aku sudah menunggu hari ini bahkan sejak 9 tahun yang lalu. Circumstances broke us for a while, but they reunited us like this. Aku nggak bisa lebih berterima kasih. Ayo kita menikah, May. Ayo kita wujudkan semua bayangan pernikahan yang sempat kita impikan dulu."


***


"Athan??"

HIS AND HER CIRCUMSTANCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang