"Pril..."pangil rizal dari depan pintu kamar prily.
Sudah hampir 1 minggu pula prily mengurung diri dikamar nya,makan pun juga diantar kan k kamar oleh asisten rumah tangga.
Namun x ini rizal harus menanyakan nya pada prily,ia akan menerima walau prily menolak bani anak dari sahabat nya itu.
"Prilly..."panggil nya lagi karna sedari tadi tak ada sahutan dari prily yang berada didalam kamar nya.
"Ya pah...."
"Buka pintu nya nak.."
Prily pyn membukakan pintu untuk papa nya,pasal nya tadi ia masih berada dikamar mandi.
"Masuk pah.."ucap prily pada papa nya dan mengajak papa nya berjalan menuju balkon kamar nya
"Kamu makin putih aja pril??"ledek rizal pada putri nya itu
"Hh?putih?ah engga ah pah,biasa aja"ucap prily sambil melihat kukit nya.
"Satu minggu dikamar aja bikin kamu bening gini..hahahaa"
"Aaahhh papahhh jangan ngeledek napa???"teriak prily sambil memukul2 bahu papa nya itu.
"Hahahahaa...kamu sudah sarapan?"tanya rizal
"Sudah dong,kan tadi udah dianterin sarapan sama bibi"ucap prily sambil tersenyum k arah papa nya
"Papa kesini,karna papa ingin menanyakan bagaimana dengan bani nak?"tanya rizal to the point pada anak nya itu.
"Hh?pah..apa bani adalah lekaki terbaik buat prily?apa prily harus menerima dia?"
"Bani adalah pria yang baik nak,papa tidak memaksa mu untuk menerima nya,tapi kamu bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan nya,mungkin dengan bertunangan terlebih dahulu?"ucap rizal sambil tersenyum pada prily
Prily yang melihat senyuman rizal pada nya merasa sangat tak tega untuk menolak ke inginan otang yang sudah ia anggap papa nya itu.
"Senyum papa,apa senyum itu akan selalu ada jika aku menolak nya?tentu tidak,aku tidak mungkin mengecewakan orang yang sudah menerima ku dan juga raja dirumah nya ini,bahkan ia juga menyekolahkan raja,"batin prily
"Prily...prily..."
"Jika tidak,tidak apa2 nak,papa mengerti bagaimana perasaan mu"ucap rizal yang memang sangat tau bagaima perasaan prily sejak kehilangan ali.
"Prily akan menerima nya pah"jawab prily cepat dengan mata yang ia tutp rapat2
Mendengar jawaban prily rizal sangat kaget,bahwasa nya ia beranggapan jika prily tak akan menerima itu,tapi sekarang yang ia dengar adalah,prily telah menerima bani.
Kebahagiaan rizal sangat tidak terkira,dipeluk nya dengan sayang anak yang sudah ia anggap seperti anak nya sendiri itu.
"Makasih pril..makasih nak"ucap rizal saat sudah melepas pelukan nya dari prily
Prily hanya membalas ucapan rizal dengan senyum manis nya dan sedikit anggukan dikepala nya.
"Semoga ini semua bisa membuat papa bahagia pah,semoga bani adalah orang yang tepat dan terbaik buat prily"batin prily
Tak lama kemudian pun rizal pamit keluar dan ti ggallah prily kini sendiri berada dibalkon kamar nya itu.
Menatap langit dipagi menjelang siang hari,tersenyum k arah langit,seakan ada seseorang yang tengah menatao nya juga dari atas sana.
"Apa kamu bahagia li?jika ini yang kamu mau,aku akan lakukan li,tetap lah disana memperhatikan aku,tetaplah menjadi aliku,aku sayang kamu,aku masih cinta kamu,walau aku ga tau wajah kamu seperti apa,tapi bagi aku kamu adalah malaikat dalam hiduo aku"batin prily menatao langit
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Cinta Kamu
RomansSeorang gadis buta yang malang,yang tidak tau asal usul nya,hingga ia harus menjalani yang baru ia alami. Ketika harapan akan menjadi kenyataan,penderitaan merenggut segala nya. Bertahan hidup dari kegelapan hingga kini kehampaan. Disaat kehampaan...