Chapter 15 - Bingung

12.3K 474 1
                                    

Author POV

"Oh... Hai.." sapa Wilona agak canggung dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Wilona, temen Alex."

"Stella." Jawab Stella singkat tapi dengan senyuman bersahabat.

Alex berjalan menghampiri mereka dan hanya diam. Bingung harus apa.

Wilona menyodorkan sebuah buku pada Alex. Buku matematika kela XII.

"Kemaren ketinggalan di rumah. Terus kata Feni, besok ada kuis atau apalah itu." Wilona tersenyum manis. Stella saja yang melihatnya kagum. Apalagi Alex.

"Oh-eh-iya, makasih." Jawab Alex kikuk.

"Ya udah, aku pulang dulu ya. Supir nungguin soalnya. Bye Stell." Lalu Wilona pergi masih dengan senyumannya.

Saat tinggal Alex dan Stella berdua, Alex merasa bersalah pada Stella, sedangkan Stella merasa takut pada Alex. Takut kehilangannya yang lebih memilih kembali pada Wilona.

"Kamu kesini sama siapa?" Tanya Alex canggung.

"Naik taksi." Terdengar suara Stella yang riang. "Aku ada oleh-oleh lho buat kamu." Cengiran Stella terlihat lebar. Tanpa menunggu di suruh, Stella langsung duduk di sofa ruangan Alex lalu sibuk mengeluarkan oleh-oleh untuk Alex.

Alex yang melihat kesibukan Stella lebih merasa bersalah padanya. Stella bahkan tak menanyakan alasan dia pergi ke rumah Wilona.

"Stell." Panggil Alex sambil menggenggam tangannya yang sibuk itu.

"Aku mau jelasin -"

"Sshh.." kata Stella. "Gak perlu kamu jelasin. Aku mau tanya satu hal aja." Senyuman Stella membuat Alex tenang dan yakin.

"Siapa yang kamu cintai sekarang? Jawab jujur."

Alex tak bergeming setelah mendengar pertanyaan Stella.

"Aku gak mau paksa kamu. Pikirin baik-baik." Lalu Stella mengecup pipi Alex, memberikan oleh-olehnya lalu beranjak dari ruangan Alex langsung menuju rumahnya.

Setelah 45 menit perjalan, akhirnya Stella sampai di panti. Tempat yang menurut Stella rumah adalah panti asuhan itu, bukan tempat yang ia tinggali bersama keluarganya.

"Ronald?" Stella terlihat kaget melihat Ronald berada di panti ini. "Kok lo bisa ada disini?"

"Stella? Wih.. Kebetulan banget nih! Gue mau bilang makasih sama lo."

"Buat apa?"

"Ujian praktek kemaren gue lulus!" Pekik Ronald.

"Stella? Tumben dateng?"

"Iya nih bun. Kangen. Sama rencananya aku ma ajak anak-anak jalan liburan minggu ini."

"Pasti anak-anak seneng banget. Nak Ronald ikut aja."

"Bunda kenal sama Ronald?" Stella, Bunda, dan Ronald sedang duduk di ruang tamu panti, sedangkan anak-anak sedang makan malam.

"Dia keponakan donatur panti ini."

"Wow! Ternyata selama ini gue temenan sama anak orang kaya ya..."

"Bisa aja lo." Kalau mereka berdua sama-sama tertawa, sedangkan Bunda pamit masuk untuk menemani anak-anak.

"Emangnya lo mau kemana?" Tanya Ronald.

"Gak jauh, paling dufan."

"Kapan?"

"Sabtu ini mungkin jam 7. Lo kalau sempet ikut aja."

"Sipp. Jam 7 ya."

"Lo mau pergi sekarang?" Tanya Stella karena melihat Ronald mengambil tas dan jaket kulitnya.

"Yoi. Nyokap biasa."

"Ya udah, hati-hati."

Lalu Stella mengantarkan Ronald ke depan pintu.

Hari yang cukup melelahkan.

*****

Vomment please..

Thanks :-)

Smart Girl And Young TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang