"Kacau banget bro!" Itu David. Sahabatku sejak SMA.
"Menurut lo gimana?" Aku sudah menceritakan semua hal padanya, termasuk perasaanku terhadap Stella dan Wilona.
"Kalau gue lebih milih Stella. Kalau diliat dari perasaan lo, kemungkinan besar perasaan lo ke Wilona hanya karena lo merasa dicampakkan dan ingin mendapatkannya lagi. Gampangnya, obsesi." Jelasnya.
Aku yak menyangkal pernyataan itu, tapi aku juga tak membenarkannya. Semuanya masih tanda tanya dihatiku.
"Gue bingung."
"Gini deh, sekarang siapa yang lo pikirin."
"Stella." Tanpa sadar semua kenangan kami berputar diotakku.
"Bayangin Stella pergi dari hidup lo kayak Wilona pergo ninggalin lo. Mungkin DULU lo cinta sama Wilona, tapi luka di hati lo belom terima itu, tapi gue liat sejak ada Stella, lo jadi beda."
"Lo kok jadi bijak sih Dave?" Hahaha... Panggilaku untuk David.
"Apaan sih lo manggil gue Dave. Nama gue David!"
"Hana boleh manggil lo Dave." Ejekku.
"Khusus dia! Al!" Sekarang dia yang mengejekku tapi tak kutanggapi. Apa iya yang dikatakan David itu adalah semua perasaanku?
"Gue pergi dulu. Ada date sama Hana."
Sendiri.
***
Stella POV
Pengumuman ada diumumka sebulan kemudian. Entah mengapa lama sekali, tapi aku tak peduli.
Sekarang aku sudah berada di bandara dan ingin menemui Alex di kantor setelah mendapat berita itu dari David.
David menceritakan keadaan Alex selama kupergi, dan aku hanya senyum-senyum membayangkannya.
Setelah 30 menit aku berada di dalam taksi, aku turun dari mobil itu sambil menggendong dan menenteng sebuah tas.
Aku langsung berjalan memasuki kator Alex. Sekarang suda jam 7, jadi hanya tersisa satpam saja, dan Alex tentunya.
Alex pernah membawaku kesini, jadi beberapa orang sudah mengenalku.
Kulihat satu lift terpakai, jadi aku memasuki lift satunya. Beberapa saat berdiam diri. Pintu lift terbuka dan kulihat seorang perempuan membuka pintu kerja Alex.
Tanpa berpikir aneh-aneh, akupun langsung ikut memasuki ruangan itu.
"Alex." Panggilku dan wanita itu bersamaan. Bedanya dia susah di dalam, kalau aku masih di pintu, hehehe...
Kulihat Alex mengangkat kepalanya dan kaget melihatku dan wanita itu.
Aku sedikit memasuki ruangan dan menutup pintu ruangan ini.
"Stella?" Dia terlihat terkejut, tapi juga bingung.
Perempuan didepanku itu membalikkan wajahnya dan bingung melihatku, sedangkan aku kaget melihatnya.
Wilona Fercilia!
*****
Gak terlalu panjang, gak pa-pa lah ya... Hehehe...
:-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart Girl And Young Teacher
RomansaStella, gadis pintar, mandiri, dan semangat. Dia usianya yang baru akan menginjak 18 tahun, dia sudah dipaksa oleh keluarga Om-nya untuk menikahi seorang pemuda yang belum ia kenal demi menulasi hutang Om-nya itu. *** Apakah Stella akan kabur? Atauu...