Karena liburan nih jadi bisa update terus, hihihi... Kalian gak bosen kan? #ngarep
Happy reading...
*****
Setelah kemarin aku bertemu dengan Alex dipanti, hari ini kami berjanji akan bertemu.
Oya, kemarin kami juga makan siang bersama anak panti, lalu bermain bersama anak panti, Alex juga mengajarkan banyak hal, khususnya bahasa asing pada anak-anak.
Ternyata dia cukup menyenangkan. Kupikir dia CEO sombong yang lebih mementingkan pamor dibandingkan sesama.
"Stell! Lo belom cerita kenapa kemaren lo gak masuk!" Seru Niken tiba-tiba.
"Belom ya? Hehehe..." Aku hanya tertawa saja.
"Cerita dongss.."
"Biasa om tante gue. Mereka maksa gue buat minta duit sama calon suami gur buat bayar utang mereka di tempat lain."
"Terusss..."
"Ya gue tolak dong. Tapi lo tau sendiri gimana mereka. Karena penolakan gue, mereka mukulin gue." Kataku yang berbisik pada akhir kalimat.
"Apa?!!"
"Jangan teriak!" Kata kami bersamaan.
"Terus lo udah sembuh? Beneran sembuh?" Dia memang cerewet, tapi aku sangat menyayanginya.
"Lo liat gue sekarang. Dan please jangan bahas ini lagi."
"Oke. Oya Stell, guru baru itu hari ini ngajar lhoo..." terlihat sekali kalau Niken kegirangan, hahaha.. Kulaporkan pada kak Fadil baru tau rasa dia!
»»»»» skip menunggu bel berbunyi «««««
"Tuh guru barunya." Bisik Niken padaku yang sedang membaca buku.
Deg
Alex? (Lagi). Really?
"Selamat pagi, sekarang seperti yang sudah saya katakan kemarin, kita akan mengadakan kuis agar saya tau seberapa kemampuan kalian sebelum diajar saya." Itu kalimat terpanjang yang pernah kudengar dari mulut Alex.
Kuispun dimulai. Untung saja aku sempat baca-baca tadi.
Setelah kuis selesai dan Alex keluar kelas, aku langsung menghampiri Niken.
"Nik, he is my future husband!" Seruku pelan agar tak ada yang mendengar.
"Reallyy?? You're so lucky Stelll!
"Beruntung? Nikah sama orang yang belum gue kenal. Itu lo bilang beruntung? Gila lo!" Kataku agak kesal.
"But, dia perfect Stell! Perfect!"
"Serah lo!" Kenapa Niken malah dukung Alex sih? Sebel!
Lalu aku kembali ke tempat dudukku dan melajutkan buku bacaanku.
Sampai pulang sekolahpun, aku dan Niken masih saling mendiamkan. Tak ada yang mau mulai berbicara. Niken kenapa sih? Apa dia ada masalah? Tapi apa? Pokoknya aku harus ngomong sama Niken sekarang.
Aku melihat Niken dijemput kak Fadil di depan kelas. Akupun menghampiri mereka. Tapi saat aku ingin menyapa mereka. Orang yang tak kuharapka muncul. Siapa lagi kalau bukan Alex??
"Stell, kamu kok gak cerita sama kakak kalau bakal nikah sama Alex sih?" Ternyata kak Fadil sudah melihatku.
"Uumm, ini juga dadakan kak. Lagian kakak juga tau kan?" Pasti kak Fadil tau sejak keluarga Alex datang ke rumahku karena kak Fadil adalah asisten merangkap sahabat Alex.
"Gimana kalau kita double date sekarang? Gimana Lex?" Usul kak Fadil.
"Sorry, next time bro." Kata Alex sambil menepuk pundak sahabatnya dan lagsung menarik tanganku pergi menuju mobilnya.
"Duluan ya Nik, kak." Kataku sambil diseret oleh Alex.
"Kita mau kemana sih?" Tanyaku heran.
"Inget pembicaraan kita malam itu?"
*****
Hayoo mereka ngomongin apa tuh... Hihihi...
Guys, mungkin ini part terakhir sebelum aku liburan besok ya, soo.. Tunggu setelah aku pulang ya.. #kalauadaygnunggu
Oya, Thanks buat yang udah baca cerita absurd ini, dan pastinya buat yang vote juga comment ya... :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart Girl And Young Teacher
RomanceStella, gadis pintar, mandiri, dan semangat. Dia usianya yang baru akan menginjak 18 tahun, dia sudah dipaksa oleh keluarga Om-nya untuk menikahi seorang pemuda yang belum ia kenal demi menulasi hutang Om-nya itu. *** Apakah Stella akan kabur? Atauu...