Makasih sekali lagi buat kalian yang udah baca cerita aku... Aku tau cerita ini masih banyak kekurangannya, jadi aku mohon bantuannya ya...
Happy reading
***
Aku beranjak menuju kantin rumah sakit untuk sekedar mengganjal perut karena sudah dari kemarin siang aku belum makan karena terlalu mencemaskan Stella. Aku bisa mati kalau terus terusan seperti ini.
Setelah aku memesan makanan, aku langsung mencari tempat duduk kosong lalu langsung memainka ponsel canggihku. Banyak pekerjaan yang seharusnya harus kukerjakan segera tapi aku tidak pernah bisa fokus bekerja saat pikiranku bercabang mengenai keselamatan Stella.
Tidak lama kemudian makananku datang. Aku makan dengan tenang sampa tiba-tiba ada seorang perempuan yang langsung memelukku dari belakang.
Aku langsung menghentikan kegiatan makanku dan melihat perempuan itu dengan tidak percaya.
***
Stella POV
"Stella.. Lo udah sadar?"
Suara itulah yang pertama kali kudengar. Perlahan-lahan aku membuka mataku yang sebelumnya berusaha menyesuaikan kondisi mataku dengan cahaya lampu yang sangt terang.
"Niken?" Kataku serak. Aku butuh air.
"Ya, ini gue Niken. Tunggu sebentar." Niken dengan cepat memencet sesuatu di dekat tempat tidurku dan tak lama kemudian seorang dokter dan suster langsung memeriksa keadaanku.
Saat aku ingin berbicara lagi, kurasakan tenggorokanku sangat sakit dan perih, begitu juga dengan kepalaku.
"Pasien Stella sudah dalam kondisi yang stabil. Setelah beberapa hari dia sudah diperbolehkan pulang."
"Terima kasih dok." Lalu tak lama kemduian dokter dan suster itu keluar dari ruanga ini.
"Air." Kataku menahan sakit di tenggorokaku. Dengan cepat Niken menyodorkan air padaku dan akupun langsung meminumnya sampai habis.
"Niken?" Kataku setelah merasa lebih baik. Sakit di kepalaku juga sudah tidak terasaa.
"Lo ngapain disini? Kok lo bisa sampe kesini?" Tanyaku. Bukankah sekarang aku berada di Jerman dan Niken di Indonesia?
"Lo gk inget?" Tanya Niken heran dan aku hanya menggeleng.
Niken menghembuskan napasnya lalu menceritakan semua kejadian yang telah terjadi padaku.
Aku sangat terkejut ketika Niken bilang kalau aku sudah seminggu lebih tertidur di ruangan ini, padhal aku merasa hanya tertidur sebentar saja.
"Dan lo tau, Alex nemenin lo tiap malem. Dia bahkan sering lupa makan, gak kerja, dan gak rawat dirinya sendiri. Dia khawatir sama lo."
Aku terdiam beberapa saat memikirkan semua yang sudah terjadi. Sejak awal pertemuanku dengan Alex sampai kejadian ini terjadi.
"Terus sekarang Alexnya mana?" Tanyaku.
"Oh.. Tadi gue paksa dia makan. Mungkin di kantin." Jawab Niken sambil mulai menyiapkan makananku.
"Temenin gue cari Alex. Gue.. Pengen ketemu sama dia." Ucapku yang berakhir lirih di akhir kalimat.
"Nanti setelah lo makan. Lagian Alex juga bakal balik kok." Kata Niken mulai menyuapiku makan.
Aku tidak membantah lagi dan makan dengan cepat walaupun rasa bubur itu sanga tidak enak. Aku hanya mampu menghabiskannya separuh mangkuk saja.
"Sekarang temenin gue cari Alex." Dengan cepat aku menggerakkan tubuhku dan mengakibatkan kepalaku terasa sedikit sakit.
"Pelan-pelan Stell, Alexnya juga gak bakal kemana-mana." Kata Niken meledekku. Aku hanya cemberut dan tetap berusaha berdiri.
Aku dan Niken berjalan perlahan menuju kantin. Sebenarnya hanya Niken yang berjalan karena dia memaksaku untuk menggunakan kursi roda. Aku hanya diam dan melihat keberadaan Alex saat kami sudah sampai di kantin.
"Itu Stell." Tunjuk Niken pada seorang pemuda yang duduk membelakangi kami dan sedang asyik dengan makanannya.
"Itu.." aku berpikir sejenak. Ya!
"Cepet!"
Aku tersenyum senang dan langsung memeluk pria itu dari belakang.
***
Makasih untuk yang kesekian kalinya buat kalian yang udah Vomment :D
Tolng di Vomment ya...
Makasih... :-):-):-)
![](https://img.wattpad.com/cover/77596322-288-k59969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart Girl And Young Teacher
RomantizmStella, gadis pintar, mandiri, dan semangat. Dia usianya yang baru akan menginjak 18 tahun, dia sudah dipaksa oleh keluarga Om-nya untuk menikahi seorang pemuda yang belum ia kenal demi menulasi hutang Om-nya itu. *** Apakah Stella akan kabur? Atauu...