Chapter 10 - Alex

14.3K 569 3
                                    

Aku tersenyum tanpa sadar. Tiba-tiba ingatan tentang aku dan Stella beputar di otakku. Semuanya dari awal pertemuanku sampai beberapa siang tadi.

Awalnya aku tidak setuju dengan perjodohan ini tapi aku langsung menerimanya ketika melihat Stella secara langsung. Memang karena wajahnya, cantik. Mata coklat lembut, bibir tipis merona, pipi tembem dengan hidung yang tidak terlalu mancung. Ditambah lagi dengan rambut coklat kepirangannya. Semua itu membuatku seakan-akan jatuh. Jatuh ke dalam lubang pesonanya.

Awal pembicaraan kami memang agak aneh. 20 questions? Unik memang.

Lalu pertemuan di panti. Itu memang sengaja. Tak mungkin aku tidak tahu panti itu milik omnya yang sekarang sudah menjadi milikku karena kubeli. Kami menghabiskan waktu cukup banyak dengan anak panti. Makan dan bermain bersama. Dia terlihat seperti peri diantara anak-anak itu.

Lalu saat di sekolah, dia terlihat lucu denga wajah kesalnya karena tau aku menjadi gurunya.

Aku juga tau ternyata selain baik, lembut, perhatian, dia juga dewasa. Selama ini dia selalu mengerti aku dan masalah yang ada padaku. Belum pernah sekalipun dia mengeluh dengan segala hidupku yang menurutku sendiri sanga memusingkan.

Tadi saat aku mengajar kelasnya. Selalu kusempatkan untuk meliriknya yang dengan seriusnya mengerjalan soal dan mengajarkan teman-temannya. Dia istimewa.

"Lex, kita jadi jalan kan?"

Byurr.

Semua kesenanganku hilang seketika saat mendengar suara manja Daniella.

"Iya." Kalau bukan karena orang tuanya yang memohon padaku, tak akan aku mau seperti ini. Aku tidak ingin membuat Stella tidak nyaman dengan kedekatanku dan Daniella.

Aku senang saat dia berkata kalau dia cemburu. Rasanya ingin aku langsung memeluk dan menciumnya dan mengaku kalau aku juga cemburu dengan Ronald. Tapi saat itu aku ternyata sedikit lepas kendali dan mengecup bibir mungilnya.

"Al!" Senyumannya benar-benar manis. Apalagi panggilan khususnya untukku.

Daniella memang menghampiriku pulang sekolah ini. Aku membalas senyumannya dengan senyuman yang tak kalah lebar.

"Ohh.. Hai kak La." Sapanya pada Daniella. Walaupun dia tau Daniella bisa saja merusak hubungan kami, tapi dia tetap bersikap baik dan ramah pada Ella.

"Stella. Lo sekolah disini?" Sepertinya Daniella kurang menyukai Stella.

"Iya kak."

"Pulang sendiri?" Tanyaku.

"Iya." Hari ini aku tak sempat menjemputnya karena pagi-pagi sekali harus pergi ke kantor dulu.

"Naik mobil kan?" Basa-basi memang. Kulihat Daniella yang terus saja bergelayut pada lenganku, dan kulihat terkadang Stella melihat kearah lengan ini.

"Kendaraan umum mungkin. Mobil lagi perawatan di bengkel."

"Biar saya pak yang mengantar Stella." Tiba-tiba Ronald datang.

"Biar saya-"

"Kita pergi sekarang yuk Lex. Aku laper."

"Biar saya sama Ronald pak." Stella tak ingin hubungan kami diumbar.

Aku hanya bisa tersenyum pahit dan melihat mereka pergi berdua.

*****

Gimana-gimana? POV-nya Alex nihh...

Semoga suka dan Vomment please...

Thank you... :-)

Smart Girl And Young TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang