Chapter 5 - Huh?

16.7K 670 0
                                    

Hi guyss, aku balik lagi nih, hihihihi...

Langsung aja deh!

Semoga menikmati... :-)

*****

Alex membawaku ke sebuah bukit yang cukup tinggi dan terdapat sebuah gazebo di atasnya.

"Oke, sekarang kenapa kamu bawa aku kesini?" Tanyaku saat kami sudah duduk di gazebo sambil memandang pemandangan kota Jakarta dari atas bukit.

"Karena menurut aku pembicaraan kita malem itu gak ada yang penting banget." Memang tidak ada yang penting. Aku sudah bilang kan?

Flashback

Sekembalinya aku dari luar, aku lagsung mendatangi Alex yang masih ada di halaman belakang rumahku.

Jujur saja aku bukan orang yang mudah bergaul dengan orang yang pendiam.

"Lex, atau harus aku panggil kak Alex?" Kataku berusaha mencairkan suasana, karena sudah 5 menit kami hanya saling duduk dan diam.

"Alex." Jawabnya singkat. Sekarangg apa yang harus aku bicarakan??

"Lex, mau main 20 questions gakk?" Semoga dia mauu.

"Boleh." Yess.

"Ladies first ya..." dan dia hanya mengangguk tanpa sama sekali melihat kearahku. #Alexjahat

"Hhm... Apa ya?" Apa yang enak kutanyakan ya?"

"Apapun." Aku yang tadi memandang kedepan langsung mengalihkan pandanganku kesamping.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini?" Ya! Aku mengerti. Tadi dia menjawab pertanyaanku.

"Terpaksa. Apa kau punya pacar?"

"Tidak. Kenapa?"

"Om mengancamku, dan tolong jangan tanya lagi. Kalau mantan ada dong?" Sebenarnya aku hanya ingin menggodanya saja, tapi ternyata reaksinya agak membuatku takut.

Wajahnya mengeras dan tangannya mengepal sambil menjawab, "Ada, dan tolong jangan tanya lagi." Dia meniru ucapanku!

"Punya pacar?" Ehh.. Malah dia yang nanya.

"Engga. Makanan favorite apa?" Pertanyaanku memang random, tapi setidaknya ini menghilangkan raut yang tidak kusuka dan membuatku agak takut.

"Seafood, Spaghetti, Fish and Chips, dan nasi uduk/ kuning." Lumayan lahh... Ada nasi uduk yang murah meriah, hihihi... #pelit

"Orang yang disuka?" Kenapa nih orang malah nanya terus tentang kehidupan percintaanku sih?

"Ada, dulu. Kalau warna favorite apa?"

"Hitam, maroon, coklat, putih. Sekarang?" Kebanyakan warna gloomy, dan lihat. Dia masih membahas ini.

"Engga. Bisakah kau berhenti menanyak mengenai kehidupan percintaanku?"

"Bisa. Kenapa kau terlihat tidak suka aku menanyakan tentang hal ini?" Astaga! Sebenarnya apa pekerjaannya sih?! Otakkya yang terlalu pintar atau aku yang tidak bisa menyainginya?

"Otakmu yang bodoh."

"Apa katamu?" Sekarang kami sudah saling tatap.

"Alex, Stella." Itu suara mom. "Kita mau pulang."

"Iya mom." Lalu kami berdiri dan aku mengantar keluarga Alex sampai mobil.

Aku langsung masuk kamar dan beristirahat setelah semuanya selesai, termasuk diintrogasi Ellise tentang Alex.

Aku mengingat-ngingat obrolan aneh kami tadi. Dan aku baru sadar kalau belum menanyakan pekerjaannya!

"Ada." Jawabnya singkat, tapi nadanya sudah tidak sedingin saat kami pertama kali mengobrol.

"Apa?" Lalu datang seorang pelayan mengantarkan kami minuman. "Makasih."

"Waktu itu kamu menanyakan mantanku kan? Karena itulah sekarang aku ingin kita membuat perjanjian. Perjanjian pra dan pernikahan."

"Huh? Apa maksudmu?"

"Aku ingin diantara kita tak ada yang di tutup-tutupi."

*****

Makasih buat Vommentnya ya para readers... :-)

Terus Vomment ya...

Thank You :-)

Smart Girl And Young TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang