Malam yang sunyi. Tenang dan damai. Suasana seperti ini hanya bisa kunikmati jika sudah di atas jam 10 malam. Karena pada saat itu semua siswa sudah harus berada di kamarnya masing-masing. Jadi, tidak akan terdengar suara riuh lagi. Aku dan kedua teman sekamarku, Demi dan Perrie, sedang bersiap untuk tidur. Tapi sejujurnya aku belum mengantuk. Maka itu aku memainkan iPadku sejak tadi. Aku membuka akun jejaring sosialku yang disebut Skype. Ya, hanya iseng saja. Belum lama aku online di jejaring sosial itu, sudah ada yang menelponku di sana. Kulihat dari siapa telepon itu. Dari Jason! Segera saja kuterima telepon darinya yang melalui Skype itu.
“Haaii, Jay-jay!!” sapaku senang melihat wajahnya yang terpampang penuh dilayar iPad-ku. Rindu sekali aku pada adik kecilku ini. Bahagianya bisa bertatapan langsung seperti ini walau hanya lewat layar.
“Hai, Autumn! Bagaimana kabarmu?” tanyanya. Aah, aku juga rindu suaranya!
“I’m good! What about you, J?” sahutku tersenyum.
“Me too! Bagaimana dengan Harry?”
“Dia juga baik. Seperti biasa, kerjaannya hanya membuat aku kesal dan membuat masalah di kampus.” jawabku.
Jason tertawa. “Kau tidak boleh selalu kesal padanya, Autumn. Ingat bahwa dia juga adikmu.”
Aku memajukan bibirku. “Ya habis, dia memang selalu buatku kesal. Coba saja kau tukaran umur dengannya, J. Jadi kau yang ada di kampus ini bersamaku, bukan dia.”
Jason kembali tertawa. “Kau ini ada-ada saja.”
“Aku rindu sekali padamu. Bagaimana keadaan Mom dan Dad?”
“Mereka baik. Aku, Mom, dan Dad juga merindukanmu dan Harry. Kalian kapan liburan?”
“Satu bulan lagi kan natal. Nah, seminggu sebelumnya pasti aku dan Harry pulang dan merayakan natal bersama kalian, keluarga tercintaku, seperti tahun lalu. Ugh, tidak sabar ingin bertemu denganmu, Mom, dan Dad!”
Jason merekahkan senyumnya. “Kami juga, Autumn. Aku ingin bercerita banyak padamu.”
“Oh ya? Soal apa?” ucapku penuh tanda tanya.
“Hmm…” Jason terlihat canggung. Ia mengusap-usap tengkuknya.
“Biar aku tebak. Seorang gadis?” terkaku, menaik-turunkan alisku.
“Umm, apa ekspresiku ini mudah sekali terbaca?” protesnya tersenyum canggung.
Aku tertawa. “Jadi, adikku ini sedang jatuh cinta?” godaku.
“Ssstt, jangan terlalu keras, nanti ada yang dengar!”
“Siapa yang dengar?”
“Tidak tahu. Mungkin teman sekamarmu.”
Aku menolehkan wajahku ke sebelah kanan. Kulihat Demi sedang memasang headphone di telinganya sambil terbaring memejamkan mata. Sedangkan Perrie, sepertinya sudah tidur. “Mereka tidak dengar.” kataku. “Lalu siapa gadis itu? Bagaimana parasnya? Cantik? Tunggu, tunggu pasti dia sangat cantik. Sifatnya bagaimana? Kenapa kau bisa suka padanya? Ayo ceritakan padakuu..”
“Sabar, Autumn. Nanti saja aku ceritakan jika kau sudah pulang.” jawabnya.
“Yah, masih lama, J.” keluhku. Sungguh, aku jadi penasaran sekali.
“Tidak jika kau tidak menunggunya. Nikmati saja masa-masa kuliahmu dulu. Belajar yang rajin dan raih prestasi yang membanggakan.”
Aku tertawa mendengar ucapannya barusan. “Sebenarnya yang seorang adik itu aku atau kau?” Jason juga tertawa.
“Yasudah, aku putus sambungannya ya? Sudah malam. Kau besok kuliah dan aku besok sekolah. Jadi sudah waktunya tidur. Good night, my lovely sist!” ucapnya melambaikan tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/9019467-288-k810419.jpg)
YOU ARE READING
Unexpected (Completed)
FanficSekelompok gadis remaja "anti-popular" yang bersahabat, Autumn Styles, Demi Lovato, Miley Cyrus, Selena Gomez, Perrie Edwards, dan juga Eleanor Calder, harus terbiasa dengan keberadaan pria-pria popular di kampus mereka. Seperti julukannya yang anti...