Kudengar Perrie mendengus. “Jadi, kau suka padanya, huh?”
Aku mengangguk.
“AKU JUGA! Kau tahu?!”
“A-a-apa?” Perrie.. Menyukai Zayn? Tapi..
“Sudah lama sekali. Sejak pertama masuk Universitas ini, aku sudah memendam rasa padanya.” jelasnya masih dengan nada tinggi.
“Kenapa kau tidak pernah bilang?”
“Untuk apa?! Aku tahu kalian semua membenci mahasiswa yang terkenal di kampus ini. Aku menghargai kalian, aku mengalah, aku lebih memilih persahabatan ini dari pada harus memilih mengejar Zayn karena aku tahu kalian tidak akan menyukainya! Tapi kau? Kau malah membuat kami yang mengalah padamu. Dan akhirnya membiarkanmu menjalin hubungan dengan orang yang kami benci. Kau bilang tidak akan pernah jatuh cinta pada Zayn. Sekarang? Kau malah menjadi kekasihnya. Melanggar pernyataanmu sendiri, itu memuakkan!”
“Perrie, untuk pernyataan terakhirmu, baiklah aku akui, tak sepatutnya dulu aku berbicara seperti itu. Karena waktu bisa mengubah segalanya dan kita tidak bisa menebak masa depan. Siapa yang bisa mengira jika nantinya aku akan mencintai Zayn? Tidak ada. Bahkan diriku sendiri. Aku minta maaf untuk itu. Tapi pernyataan pertamamu, kau salah. Salah besar. Jika kau menyukai Zayn sejak awal, kau bisa mengatakannya pada kami. Kami akan menerimanya. Kau tak perlu sungkan karena berpikir kami membenci kepopularan.”
“Oh, yea?! Tidak mungkin semudah itu kalian akan terima pernyataanku bahwa sebenarnya aku cinta pada Zayn. Kita sahabat, aku tahu seberapa jijiknya kalian dengan pria-pria terkenal itu!”
“Mungkin kita memang benci ketenaran. Tapi entah kau menyadarinya atau tidak, tapi kita tak membenci orangnya. Kita hanya tak suka bising, ramai, riuh, atau apapun yang bisa merusakkan gendang telinga kita. Kita merasa terganggu. Hanya saja karena pria-pria itu yang menyebabkan kericuhan itu terjadi, jadi kita ikut benci pada mereka. Padahal sesungguhnya, kita tak pantas membenci mereka, mereka ternyata bersifat baik. Jika kau tahu kejadian yang menimpaku pada malam natal-“
“Aku sudah tahu.” sela Perrie. Sudah tahu? Oh, mungkin dia diceritakan oleh-sahabatku- yang lain.
“Baik kalau begitu. Satu lagi, jika kau ingat kata-kataku disaat kita sedang berusaha menguatkan Eleanor yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan Louis. Tidak ada yang bisa mengelak sebuah perasaan cinta. Masa bodo sekali pun kita mencintai orang yang kita benci. Lupakan pamor atau image. Kau cinta padanya, jika bersamanya bisa membuatmu bahagia, siapa yang tega melihat sahabatnya terpisah dari orang yang dicintainya? Sahabat takkan membuat sahabatnya yang lain terluka. Kau ingat kata-kataku itu?”
Aku lihat Perrie memainkan lirikan matanya, kurasa ia sedang berpikir. Lalu, mengangguk lemah. Bagus, kuharap ia mengerti penjelasanku. Tapi, bagaimana sekarang? Perrie ternyata memendam perasaan pada Zayn. Itu berarti aku sudah menyakiti perasaan sahabatku sendiri. Apa aku jahat?
“Kau benar. Maaf. Maaf karena aku telah memperlakukanmu tidak sewajarnya. Aku memang bodoh, aku menyesal tidak berterus terang sejak dulu. Jika sudah seperti ini, aku tak bisa apa-apa lagi. Maafkan aku, ya?” ucap Perrie lirih. Aku tahu dia sedih.
Aku berjalan mendekatinya, dan mendekap tubuhnya erat. Sangat erat.
“Jika aku telah menyakiti hatimu, aku akan mengakhiri hubunganku dengannya.” ujarku masih memeluk Perrie.
“Apa? Tidak!” Perrie melepaskan pelukannya secara tiba-tiba.
“It’s okay. Aku tidak mau menyakiti sahabatku sendiri.” ungkapku. “It’s okay”? Hm, mungkin aku tak begitu yakin mengatakan itu, tapi aku tak peduli. Karena sungguh, aku tahu bagaimana rasa sesaknya memendam perasaan yang sudah lama tertanam. Sekarang, Perrie harus merasakan sakit kedua kalinya karena melihat orang yang ia cinta sejak lama, menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri. Aku tidak peduli dengan perasaanku, sahabat adalah segalanya.
YOU ARE READING
Unexpected (Completed)
FanficSekelompok gadis remaja "anti-popular" yang bersahabat, Autumn Styles, Demi Lovato, Miley Cyrus, Selena Gomez, Perrie Edwards, dan juga Eleanor Calder, harus terbiasa dengan keberadaan pria-pria popular di kampus mereka. Seperti julukannya yang anti...