Part 19 : New Year Eve (2)

1.2K 72 2
                                    

Malam semakin larut dan udara pun semakin dingin. Semua hidangan yang mereka sediakan sudah hampir habis karena sudah masuk ke dalam pencernaan manusia-manusia yang kini sedang bersenang-senang itu. Harry mengambil satu tusuk barbeque yang tersisa, dan mengigit paprika pada bagian teratasnya. Harry mengitari pandangannya ke semua orang di sekitarnya itu. Liam, Louis, Niall dan Zayn sedang bercakap di bawah pohon cemara di pojok halaman belakang ini. Sedangkan Mom dan Dad-nya sendiri sedang duduk di bangku tepat di samping pintu belakang rumahnya, mengobrol. Autumn, Selena, Demi, Eleanor, Stevan, Alex, Jason dan Hazel nampak sedang bersenda gurau bersama sambil terduduk di rerumputan. Di mana Miley? Oh, ternyata gadis itu sedang duduk sendiri di rumput--memisahkan diri dari Autumn dll., menyilangkan kedua kakinya dan memandang ke atas. Harry berpikir inilah kesempatan bagus untuk dirinya menarik perhatian Miley. Harry pun melangkah menghampirinya.

“Hey, Miley.” sapanya, mendudukkan dirinya di samping kiri Miley.

Miley menoleh dan tersenyum. “Hai.” sahutnya.

Harry memasang mimic wajah tidak percayanya. Jelas saja ia tidak percaya, Miley baru saja membalas sapaannya, ditambah tersenyum pula! Mana pernah sebelumnya Miley mau membalas sapaan Harry. Dirinya mendekat saja sepertinya Miley langsung ingin berlari menjauhinya. Wow, bahkan belum satu jurus pun ia keluarkan untuk menarik perhatian Miley, sudah ada satu kemajuan ekstra dari Miley. Ini adalah pertanda bagus bagi Harry.

“Kenapa ekspresimu aneh begitu?” tanya Miley.

“Ya ampun! Apa ini benar kau?” tukas Harry.

“Apa maksudmu? Tentu saja ini aku.” jawab Miley sedikit terawa. Aneh mendengar pertanyaan Harry.

“Tidak, hanya saja, kau berbeda dari sebelumnya.”

“Berbeda bagaimana?”

“Kau tersenyum, bahkan tertawa, kau menyapaku kembali, dan menanggapi perkataanku, tidak cuek seperti biasa kau lakukan jika aku mulai mendekatimu. Itu luar biasa!” pekik Harry.

Miley tertawa lagi. “Kau berlebihan.”

“Apa yang membuatmu berubah?”

“Sesuatu. Ehm, sudahlah jika kau bertanya terus, aku akan kembali ke sifat awalku. Mau?”

Harry menyeringai, membuat kedua lesung di pipinya tergambar jelas. Miley merasakan ada yang aneh di dadanya jika melihat senyuman itu. Entahlah, tapi Miley menganggap itu bukan hal yang harus dipikirkan.

“Kau kenapa duduk sendirian di sini? Sedang ada masalah dengan mereka?” tanya Harry mengarahkan pandangannya ke sekumpulan remaja yang di dalamnya terdapat Autumn dan yang lainnya itu.

“Masalah? Tidak. Hanya ingin sendiri saja memandangi bintang-bintang.” jawab Miley.

Harry membentuk mulutnya menjadi bulatan kecil. Harry memikirkan cara apa yang kira-kira bisa membuat Miley melihat dirinya, maksudnya, membuat Miley tertarik pada Harry. Syukur bahkan bila Miley langsung suka padanya. Harry terpikir untuk menggunakan taktik lama. Ia akan mengotori mulutnya dengan bumbu yang menempel pada barbeque yang sedang di pegangnya itu, lalu siapa tahu saja Miley akan membersihkan noda itu untuk dirinya. Dengan begitu, Harry akan memandang lekat mata biru Miley, membuatnya hanyut dalam tatapan tajam kedua mata hijau Harry.

Harry mulai memakan barbeque-nya sampai hanya tersisa lidinya saja. Harry sengaja memakannya dengan berantakan, supaya mulutnya ternoda oleh bumbu dari barbeque itu. “Miley, mulutku kotor tidak?” ucap Harry mulai menjalankan misinya.

Miley terkekeh melihat mulut Harry yang memang benar-benar penuh noda bumbu. Miley merogoh saku celana jeans hitamnya.

Yeah, berhasil! Pikir Harry. Harry mengira bahwa Miley pasti akan mengeluarkan sapu tangannya, dan mulai membersihkan noda itu.

Unexpected (Completed)Where stories live. Discover now