Usiaku hampir 17 tahun beberapa bulan lagi dan aku masih sering bermimpi tentang seorang lelaki yang terus meneror mimpi – mimpiku. Entah apakah meneror adalah kata yang cocok bila nyatanya aku menikmati setiap mimpi yang kulalui dengannya, seingatku aku tak pernah takut saat terjaga. Jadi, ketika mimpi itu datang tahun demi tahun, masing – masing tampak jelas dari pada sebelumnya, ku genggam mereka kuat – kuat seperti penerjun payung mencengkram permukaan tali parasutnya dan tidak akan ku biarkan siapapun merenggutnya dariku. Yes, this is my dream.
Mungkin aku tidak mengingat seluruh mimpiku saat bangun tidur tapi aku tahu persis kapan saatnya aku akan bermimpi. Kepalaku terasa berputar, seolah kumbang – kumbang kecil bergerak lincah disekujur tubuhku. Kegelapan dibalik kelopak mataku berubah menjadi kabut. Sudah kucoba menarik diri dari pada detik itu tapi tidak ada gunanya, aku malah terperosok kedalam udara pekat dan keluar pada ujung lain, memasuki dunia yang tak kukenal tapi aku merasa akrab.
Malam ini kabut mulai menghilang dan pemuda itu muncul dengan kemeja putih pas badan dan celana kain hitam. Aku tengah berbaring di padang bunga dan dikepung oleh hutan belantara. Bisa kudengar suara TV yang memudar di kejauh- jauhan, sampai hanya bunyi – bunyian dari bunga yang Saling bergesekan mengisi udara.
Dia tiba – tiba saja ada disisiku dengan ketampanan yang tak dapat dilukiskan dengan kata – kata. Rambut gelapnya yang berantakan tertiup angin, mata tajamnya yang mengunci mataku setiap kali bertemu, rahangnya yang lancip, pernah aku mencoba melukisnya dikelas seni tapi aku tidak dapat menangkap kesempurnaannya karena saat aku terjaga wajahnya akan ikut lenyap bersama mimpi. Jemari dingin itu membelai surai coklatku lembut membuatku terlena pada sentuhannya hingga memejamkan mata, dapat kurasakan material lembut menyentuh keningku aahh bibirnya tipisnya yang menggoda mengecupi setiap inci wajahku dengan lembut. Aroma anyelir menyeruak dari tubuhnya benar – benar menjadikan candu untukku.
Mata birunya menggelap, mengungkapkan kerinduan yang mendalam tanpa suara, dia menarikku memaksaku bangkit berdiri. Dia ingin aku ikut dengannya melarikan diri, entah dari apa. Kami mencoba berjalan jauh kedalam hutan dan tersesat beberapa kali berharap kami akan tersesat selamanya, bersama. Itu yang dia mau dan yang kubutuhkan. Namun selalu gagal. Pada akhirnya kami akan kembali lagi dipadang bunga.
Malam ini, aku cukup puas dengan berbaring dilengannya, merebahkan diri di rumput empuk dan memandang langit. Jari kami saling terjalin dan saling tersenyum tulus satu sama lain. Ada tahun – tahun saat kami jarang bertemu tapi akhir – akhir ini kebersamaan kami semakin intens. Ada banyak hal yang ingin kuketahui. Kenapa aku hanya memimpikan pemuda itu saat aku membutuhkannya? Apakah aku tidak waras? Namun, aku tidak bertanya, aku takut. Aku ingin dia nyata, mungkin tinggal beberapa bulan lagi, mungkin setahun dan aku akan memutuskan ikatan aneh bin ajaib ini. Aku tidak sanggup kehilangan senyumnya, kumohon jangan dulu, atau bibirnya yang selalu mebelai setiap inci dari wajahku. Selama ini kebisuannya tidak pernah mengganggu tapi malam ini aku ingin satu kata dari bibir tipisnya. Namaku. Aku ingin dia memanggil namaku. Krystal .
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Generation
FanficO R I G I N A L POSTER BY IRISH ART Last Generation Cast : Krystal Jung ( Krystal Gremory ), Oh Sehun ( Sehun Rouler), Kim Jongin ( Kai Ozera) Additional Cast : Kris Wu ( Kevin Gremory), Kim Junmyeon ( Suho Ozera), Park Hanna (OC), Park Chanyeol (...