Pertarungan pun terjadi antara Miho dan Shuu. Hutan yang biasanya tenang kini ribut oleh gesekan pedang yang mereka mengaluni pertarungan mereka.Lompat ke sana,lompat kemari. Lari kesana lari kesini. Pertarungan mereka tak terkalahkan. Miho sudah berkali kali mencoba untuk melukai Shuu.
Namun gerakan Shuu yang begitu cepat, bukanlah tandingan Miho. Ditambah tubuh Miho yang belum sepenuhnya pulih dari maut yang hampir saja menjemputnya waktu itu,jika Sang Noblesse tak menyelamatkan hidupnya. Serangan Shuu bertubi tubi hampir saja membuat tubuh Miho tercabik cabik. Pasalnya selain gerakan yang cepat, serangannya pun sangat kuat.
"kkhh..." keluh Miho kesakitan.
"Miho ayolah. Bersikaplah dewasa. Aku tidak tega melukaimu terus terusan"
"Diam kau!"
Miho menghempaskan pedangnya ke arah Shuu. Dengan cepat Shuu menghindar. Tanpa disadari,Miho mengalirkan sebuah energi ke pedangnya itu hingga keluarlah lidah api dari ujung pedangnya yang mengenai Shuu.
"Ya ampun.. kau sudah belajar bermain licik ya adikku" keluh Shuu.
"Licik? Bukankah itu nama tengahku? Lagipula, kita memang terlahir dengan sifat itu,bukan?" ucap Miho yang tiba tiba saja sudah tepat berada di belakang Shuu.
"Bukankah kau juga bermain licik,Kakak tersayangku" Miho menebas tubuh Shuu yang agak melemah karena terbakar tadi. Tapi Shuu masih saja dapat menghindar.
"Kau tahu saja kelemahanku" ucapnya sambil tersenyum.
"Tentu. Karena kau dapat melemah dengan kekuatan yang sebanding denganmu bukan?"
"kekeke.. kau sudah banyak berubah ya. Kau semakin pandai saja" ledek Shuu.
"Benarkah?Terima kasih. Tapi semua itu kupelajari darimu" balas Miho lalu menyerang maju.
Percakapan secara lisan berhenti, berubah dengan cara kekuatan. Suara gesekan pedang mulai terdengar nyaring lagi.
★★★★☆☆☆☆★★★★
"Frankenstein" panggil Sang Noblesse.
"Iya Tuan"
Sang Noblesse terdiam,lalu berkata
"Cari dan temukan Miho"perintahnya.
"Baik Tuan" Frankenstein pun pergi keluar Mansion mencari Miho sesuai perintah Tuannya.
★★★★☆☆☆☆★★★★
ZRRRRKKK....
Miho terhempas jauh,dia menancapkan pedangnya agar dia dapat berhenti.
'Gawat.. tidak ada gunanya jika aku terus melawannya seperti ini. Kak Shuu terlalu kuat untukku. Kekuatanku pun belum terkumpul sempurna. Jika seperti ini terus,aku bisa mati disini' pikir Miho.
"Ada apa Miho? Apa kau menyerah?" Ucap Shuu mendekati Miho.
"Menyerah? Kata kata itu tak ada dalam kamusku"
"Hahahahahahahaha" Shuu tertawa dengan kencangnya. "Ya,aku akan berikan hukuman untukmu karena kau membuat kakakmu ini terluka tadi"Psssttt...
Shuu menghilang dari pandangan Miho."A-Apa.. dimana dia?!" Miho berputar,melihat ke sekeliling arah. Tapi dia tidak menemukan Shuu.
Srrttt..
Tubuh Miho seperti terbeset sesuatu yang tajam. Miho tak dapat menahan rasa sakit karena luka itu,akhirnya dia bertumpu pada pedangnya.
"Bagaimana?apa terasa sakit? Mau kakak bantu obati?"
"Kkkhh.. kenapa..kenapa aku sekali saja,tak bisa mengalahkan kakak" ucap Miho.
"Kakak baik,pintar,tinggi,pandai dalam hal apapun kenapa aku tidak" Miho mencoba berdiri dan bertahan dengan pedangnya itu.Setetes demi setetes air mata Miho jatuh. Ia tak bisa menahan semua rasa sakit,tidak hanya diluar maupun di dalam.
"Kakak begitu sempurna bagiku. Itu kenapa aku ingin sekali menikah dengan kakak saat itu. Tapi setelah mengetahui semuanya, aku merasa menyesal telah meminta kakak menikah denganku"
"Apa maksudmu Miho?" tanya Shuu.Air mata Miho makin deras mengalir. Dia akhirnya memutuskan sesuatu hal,yang mungkin itu dapat merenggut nyawanya.
"Jangan bertanya padaku!!" Teriak Miho, aura tubuhnya sudah berubah menjadi kuat.
"Mi-Miho.. apa yang akan kau lakukan?!"
"Aku akan mengakhiri semuanya"Miho mengarahkan lengan kirinya kepada Shuu,muncul sebuah lambang Rubah dengan bertuliskan "Queen" di bawahnya. Lambang yang begitu istimewa,dan terlihat rumit.
"Tidak Miho!!" larang Shuu.
Mata Miho kini berwarna merah pekat. Seperti mata para Noble. Cahaya menyilaukan keluar dari telapak tangannya itu. Cahaya itu menghancurkan apapun yang ada di hadapannya. Dengan cepat Shuu membelah cahaya itu. Pada awalnya berhasil,tapi yang berikutnya Shuu benar benar harus menggunakan kekuatan yang sama. Telapak kanannya mengeluarkan lamabng yang sama dengan Miho,hanya saja bertuliskan "King" disana. Cahaya itu pun beradu. Karena kekuatan Miho yang semakin melemah,Miho terhempas.
"Aaaaahhhhh..." Miho terhempas jauh,dan benda benda disekitar nya hancur.
Akhirnya Miho terbentur pada sebuah batu besar. Dan dia pun terjatuh. Shuu dengan cepat mengahampiri Miho.
"Sudah kukatakan padamu,jangan kau gunakan kekuatanmu itu lagi. Kau bisa mati adikku. Tapi kau tetap menggunakannya"
"I-Itu.. sudah keputusanku.. Jika aku mati.. aku tak perlu..menikah denganmu..haahh..hahh.. " jawab Miho dengan nada terputus putus.
"A-Apa?!"Kesadaran Miho semakin melemah. Miho tak tahu,apa itu adalah akhir dari hidupnya, atau akan ada seseorang yang akan datang dan menolongnya.
"Cadis Etrama Di Raizel.. maafkan aku karena masih belum bisa membalas kebaikanmu. Terima kasih atas semua yang telah kau berikan. Maafkan aku"
Kesadaran Miho benar benar hilang.. Apakah ini akhir dari semuanya? Apa Miho akan berakhir seperti ini? Apa dia akan mati?
#BERSAMBUNG OR TAMAT?#
Yaa.. Terima kasih telah membaca fanfic buatanku ini. Ya.. karena kupikir tidak menarik, aku tidak tau ini akan berlanjut, atau malah tamat disini.
Karena.. kalian Silent reader sekali ya.. hehehehe.. aku hanya ingin tau pendapat kalian soal cerita ini.. so.. thanks yang udah kasih vote dan juga pendapatnya ^^
![](https://img.wattpad.com/cover/78461228-288-k201431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBLESSE FANFICTION [SEDANG REVISI]
Fantasy[Ditulis pada 2016-2017. Tulisan lama yang tengah masa Revisi] Seorang wanita misterius, tiba tiba saja datang ke Mansion sang Noblesse. Siapakah wanita ini? Baca saja kelanjutannya disini ^^ Noblesse Fanfiction with OC(Original Character). Mungkin...