Bangsa Fosch

1.7K 155 3
                                    

Pertemuan Miho dengan seseorang yang mungkin ia kenal di sebuah hutan. Berawal dari Miho yang keluar Mansion yang hanya ingin mencari kalungnya yang terlempar,kini ia harus terjebak di hutan bersama orang itu.

"Kau masih mengingatku kan,Yang Mulia"

"K-Kakak..." Ucap Miho terkejut melihat kakaknya berada dihadapannya sekarang.

"Ba-bagaimana..bagaimana..kau.."

"Menemukanmu disini?"potongnya,"Tentu aku dapat menemukan keberadaan adikku tersayang dimana pun ia berada,benar bukan?" lanjutnya yang tiba tiba saja sudah berada dihadapan Miho,dan memegang wajahnya.

Miho dengan tubuh gemetar mundur menjauh.

"Ti-Tidak..jangan sentuh aku!" marahnya yang bercampur takut.

"Ada apa ini? Kita sudah lama tak bertemu,ketika pertemuan kita yang seharusnya menyenangkan,kau malah bersikap seperti ini pada kakakmu"

"Kak Shuu..kumohon. Jauhi hidupku.. aku tak mau kau terus menerus muncul dalam hidupku"

"Miho.. kau membuatku sedih.. aku sangat menyayangi dan mencintaimu sebagai seorang kakak,dan juga seorang pria"

Miho makin gemetar mendengar pengakuan kakaknya itu..

"Ji-Jika kau masih tetap disini. Tidak ada pilihan lain,kau harus melawanku!" tantang Miho,setelah dia mencoba mengumpulkan kekuatannya. Dan dia mengacungkan sebuah pedang,yang tiba tiba saja muncul di tangannya. "Hm... Hahahahahaha" Shuu tertawa sangat kencang,se akan akan tantangan Miho hanyalah sebuah guyonan.

"Kau menantangku lagi? Kau tak ingat apa yang sudah terjadi pada Bangsa kita? Bangsa Fosch! Rakyat kita!Karena pertarungan kita hari itu" ucap Shuu dengan nada Tinggi tapi sedikit meledek.

Miho terdiam.. dia tak dapat mengingat apapun. 'Apa yang kak Shuu katakan.. Apa maksudnya..Kenapa..'

"Karena kau,kita kehilangan mereka semua! Karena tantanganmu hari itu,semua bangsa kita musnah! Apa kau tak mengingatnya?!" Teriak Shuu.

Mata Miho terbelak kaget,dia seakan akan baru mengingat apa yang sudah terjadi. Pedang itu terjatuh dari genggaman Miho,kedua tangannya memegangi kepala,lalu terduduk lemas.

"Ada apa Adikku?Apa kau tak ingat?Kau baru mengingatnya? Apa itu menyiksamu?! Seharusnya kau mengikuti perkataan kakakmu ini.. " ucap Shuu sambil memutari Miho.

"Jika saat itu,kau mau menikah denganku,semua ini tak akan terjadi. Kita akan menjadi Pemimpin yang kuat,membangun kerajaan yang baru,dan terhindar dari pengkhianatan"

"Tapi Kau menolakku.. Kau memintaku untuk tidak mengganggumu.. Padahal saat kau masih kecil,kau yang memintaku menikah denganmu"

~Flashback~

Hari yang cerah di kerajaan,Shuu dan Miho tengah berjalan jalan mengelilingi istana. Mereka bepegangan tangan dan bersenang senang, layaknya adik kakak. Shuu memetik bunga,lalu meletakannya di rambut Miho.

"Kau terlihat cantik,Miho" ucap Shuu sambil tersenyum

"Benarkah? Kak Shuu juga terlihat sangaaaatt tampan"

"Benarkah itu? Terima kasih Miho"

"Kak Shuu.. apa Kakak mau menikah denganku?" tanya Miho dengan polosnya.

"Eh? Menikah denganmu? Kenapa kau mau aku menikah denganmu?" tanya Shuu.

"Kak Shuu tampan,tinggi dan baik. Kak Shuu juga hebat dalam segala hal.. Aku suka kak Shuu"

Shuu tersenyum lalu berkata "Miho.. kau masih kecil,tak perlu memikirkan hal itu terlebih dahulu ya?"

"hm.. Kakak tidak mau ya?" tanya Miho lagi.

"hm..Akan kupikirkan Miho" ucap Shuu sambil mengusap wajah Miho,Miho pun tersenyum.

~Flashback End~

"Ta-Tapi.. itu sudah lama sekali.. sudah ratusan tahun yang lalu.." ucap Miho.

"Tapi Miho ku sayang,karena pertarungan hari itu,Kita kehilangan rakyat kita. Tak ada satupun yang tersisa,Bangsa Fosch akan musnah. Dan hanya kita yang tersisa"

Miho melirik ke arah Shuu. Shuu tersenyum.

"Ayo kita kembali seperti dulu. Kita harus menikah,dan memperbanyak Bangsa Fosch. Dengan begitu,bangsa kita tidak akan musnah"

"Ayah..Ibu..Paman.. Rakyatku.." gumam Miho

Shuu memegang pundak Miho,Miho menepis lengan Shuu. Dengan tubuhnya yang gemetar,dia bangkit sambil menahan rasa sakit di hatinya.

"Maafkan aku,Ayah.. Ibu.. Paman.. dan semua Rakyatku.."ucapnya pelan.

Miho mengambil kembali pedangnya,lalu mengacungkannya pada Shuu.

"Sampai Kapan pun,Aku tidak akan mengubah keputusanku!!" Teriak Miho dengan lantang.

★★★★★★★☆☆☆☆☆★★★★★★★

"Frankenstein" panggil sang Noblesse.

"Iya,Tuanku" jawab Frank.

"Di mana Miho?" tanya sang Noblesse.

Frankenstein terdiam sesaat,ia tak tahu apa yang harus dia katakan. Jika dia bilang Miho tengah keluar dari mansion,pasti dia akan kena marah karena tadi dia diperintahkan untuk menjaga Miho.

"Di-Dia sedang keluar Tuan,dia bilang ada yang harus dia cari" jawabnya tak ada pilihan lain.

Sang Noblesse merasakan hal yang kuat di Luar Mansionnya. Tempatnya lumayan jauh dari tempat dia berada sekarang. Sang Noblesse hanya dapat menghela nafas panjang.

'A-Ada apa ya?' pikir Frank.

#BERSAMBUNG*

NOBLESSE FANFICTION [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang