Bangunlah!

1.2K 96 2
                                    

Setelah pertarungan Miho dengan Edian, yang sudah kedua kalinya, Lukedonia hampir saja hancur. Kini kembali tenang.

Miho terbaring diatas tempat tidur. Setelah kejadian itu, dia belum sempat bangun hingga sekarang. Frank mengira, Miho akan segera mati.

Ada sedikit rasa khawatir dalam dirinya. Pasalnya, saat Miho datang dan berada diantara ia dan Tuannya, Ia melihat Tuannya jadi sering tersenyum, ketika ada Miho disampingnya.

Ia tak ingin, kehilangan Miho dan juga senyuman diwajah Tuannya itu.

"Bangunlah Miho. Mau berapa lama lagi kau tidur?!"

Tak ada jawaban sama sekali. Yang ada hanya mata yang terpejam, dan tubuh yang penuh luka.

Frank mengambil sebuah kotak. Ia membuka kotak itu.. dan kotak itu berisikan gelang kaki.

★FLASHBACK★

"Ada apa anda memanggil saya kemari, Lagi?" Tanya Frank dengan sedikit menekankan kata "Lagi" itu.

Lord tersenyum..

"Ada yang ingin kutitipkan padamu"
"Gechutel"

"Baik Lordku" Gechutel memberikan sebuah kotak kepada Frank. Frank menerima kotak itu.

"Apa ini?"

"Bukalah" ucap Lord.

Frank membuka kotak itu, dan ternyata itu adalah sebuah gelang.

"Ge-Gelang?"

"Ya. Itu adalah sebuah gelang kaki"

Frankenstein menatap aneh gelang itu. Lord tau maksud Frank.

"Benda itu bukan untukmu. Tapo untuk Miho!"

"Oh. Pantas saja.. kupikir anda akan memberikannya pada Tuanku" Frank kembali menutup kotak itu, lalu menyimpannya dalam kantung jasnya.

Frankenstein melihat ekspresi Lord, berubah. Menjadi terlihat serius.

"Apa Miho sudah bangun?" Tanya Lord.

"Belum. Belum ada tanda tanda ia akan bangun lagi"

"Apa maksudmu bangun lagi?"

"Kemungkinan, ia tak akan bangun lagi"

"Tak bisa bangun lagi? Bukankah, aku sudah membangkitkannya?"

"Aku sendiri tak tau, tapi seperti itulah keadaannya"

Lord terdiam. Ia merasa prihatin atas keadaan Miho. Miho sudah membangkitkan banyak hal. Membawa perubahan baginya, apalagi Putrinya.

"Hm.. Lalu, gelang ini. Untuk apa kuberikan padanya?" Tanya Frank.

"Benar juga. Sama seperti anting yang kuberikan pada Raizel. Gelang itu dapat menahan sementara kekuatan Miho"

"Aku mengerti"

"Baiklah, kau boleh pergi. Jika ada perkembangan, beritahu aku"

Frank memberi hormat lalu pergi.

★FLASHBACK END★

'Menahan kekuatan Miho. Apa ini akan berguna, sedangkan Miho tak dapat bangun lagi?' Pikir Frank.

Ia menutup kotak itu, lalu meletakannya diatas meja. Kemudian ia pergi meninggalkan Miho.

★★★★☆☆☆☆☆☆☆★★★★

'Knock..knock..'
Frankenstein mengetuk pintu, lalu membukanya. Ia membawa troli berisi teh untuk Tuannya.

"Teh Anda,Tuan"

Cadis Etrama DiRaizel, berjalan lalu duduk dikursinya.

Ia duduk sambil menikmati tehnya. Frankenstein merapihkan tempat teh sebelumnya, lalu ia menatap tempat biasa Miho berdiri.

'Rasanya sedikit sepi, tanpa dia yang disitu selalu mengganggu'

"Frankenstein"

Pikiran Frank pun buyar, dengan seruan Tuannya.

"I-Iya Tuan"

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

Frankenstein terkejut dengan pertanyaan Tuannya itu.

"Tidak ada,Tuan"

"Tidak ada ya. Lalu, bagaimana dengan keadaan Miho?"

"Belum ada kemajuan sama sekali"

Raizel terdiam, sambil menatap tehnya.

"Apa ada yang kurang, Tuan?" Frank mengira ada yang aneh dengan teh yang ia berikan.

Raizel hanya menggeleng.
Setelah minum teh, Raizel kembali menatap jendela. Dan Frank keluar untuk membereskan minum tuannya tadi.

Raizel berbalik, menata tempat Miho biasanya berdiri melihatinya. Entah kenapa, ia jadi memikirkan Miho.

Tak lama pintu terbuka. Raizel langsung berbalik, ia mengira Miho telah sadar, tapi ternyata itu Edian.

"Sa-Salam Tuan Cadis Etrama Di Raizel"

Raizel mengangguk.

"Apa anda baik baik saja?"

Raizel mengangguk lagi.

"Ah.. syukurlah kalau begitu"

★★★★★★★★★★★★★★★★

Clatter.. clatter..

Frankenstein mencuci gelas gelas yang telah diapakai Tuannya.

"Nah, biar kubantu.."

Frankenstein terkejut dengan suara itu, ia langsung menoleh. Dan ternyata tak ada siapapun.

"Apa yang kupikirkan.." Frankenstein melanjutkan pekerjaannya.

Beberapa bulan kemudian. Miho masih tak kunjung sadar. Itu membuat Frank mengira bahwa Miho, mungkin memang tak akan bangun lagi.

"Miho.. apa kau benar benar akan pergi?" Ucap Frank sambil menatap wajah Miho.

Tiba tiba saja, terdengar ketukan pintu dari pintu Utama.

"Siapa yang datang?" Frankenstein bergegas menuju pintu depan.

Klik.. ia membuka pintu itu. Dan ternyata...


#Bersambung

Thanks buat Vote, Comment and Followingnya ^^

Btw, penasaran ga? Sama wujud Miho? Rai udh prnah kirim gambarnya di bagian 3, tapi ga jelas :v jadi Rai kirimin lagi..
Ini Rai yang buat sndiri :v Aneh ya? :v

#abaikan tulisan sekarang Baca juga Fanfic Rai yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#abaikan tulisan sekarang
Baca juga Fanfic Rai yang lainnya. Fanfic Noblesse ff oneshoot Rai, ada yng baru lho :v

Dont Baper bacanya :v

NOBLESSE FANFICTION [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang