part 38

2.3K 176 6
                                    

"ternyata kau disini!" teriakan dari suara yang tidak asing lagi di telingaku, Niall.

"jangan berteriak di dalam dorm Niall, kau membuat gendang telingaku rusak.." balasku dengan memutar kursi agar bisa menghadapnya.

Niall berjalan dengan wajah lelahnya, dan lalu kemudian duduk di kursi yang berada tepat di bawah tempat tidur miliknya.

"kau kelihatan lelah, apa terjadi sesuatu?" tanyaku.

"ah tidak terjadi apa-apa, aku hanya lelah dengan semua pelajaran yang di berikan lecture."

"oh,"

"Manu, di kelas terakhir kau pergi kemana? Nash sempat pergi ke kelas mu namun kau tidak berada disana,"

"em aku pergi bersama Danielle,"

"Danielle?! seriously?!" Niall terkejut dengan mengeraskan suaranya dan juga menunjukkan ekspresi wajah sangat terkejut.

"hey, hey, berhentilah berteriak Nialler, aku butuh ketenangan.."

"ini pertama kalinya kau membolos kelas, dan.. dan pergi bersama Danielle? oh my, kau ini memang benar-benar Manu.. aku kira berita itu hanya gossip." ujar Niall seraya mengganti pakaiannya.

"maksud-mu gossip?"

"ya, banyak yang membicarakan mu juga Danielle di kampus, kau tahu sendiri kan banyak yang menyukai Danielle, dan dirimu.. mereka membicarakan jika kalian mulai berkencan,"

"apa? aku hanya pergi ke taman dengannya lalu kemudian makan burger, apa itu bisa di sebut kencan?" tanyaku tidak percaya dengan apa yang Niall katakan.

"ya Manu, memang kau pikir pemikiran mereka semua sama? tidak. jika aku yang melihatnya mungkin saja aku menganggap kalian hanya sebagai sahabat, karena aku tahu kau memiliki Gwen, tapi bagaimana dengan yang lain? belum tentu," balas Niall dengan memakai jaket dan topi berwarna hitamnya.

"astaga.."
Sungguh, ini benar-benar membuatku frustasi, bagaimana bisa mereka menganggap ku dan Danielle berkencan?

"aku pergi dulu, ada seseorang yang harus aku temui,"

Niall pergi meninggalkan ku sendiri di dorm.
Apa yang akan terjadi jika tiba-tiba Gwen tahu tentang hal ini? Ya walaupun aku tahu gossip ini hanya beredar di kampus ku, namun.. Bagaimana jika Gwen tahu dan berpikiran sama dengan orang lain di luar sana?

Cepat-cepat aku membuka ponsel dan mencari nama Gwen disana, aku langsung mendiall nya tapi tidak kunjung mendapat jawaban, yang aku dapatkan hanya kotak pesan suara.

Astaga, kenapa Gwen tidak mengaktifkan ponselnya sih?

***

Sekarang sudah pukul delapan malam hari, yang aku lakukan hanyalah berbaring di atas kasur dan menatap langit-langit kamar menunggu balasan dari Gwen.

drrttt!!
Ponselku bergetar di atas meja, senyum ku mengembang saat tahu ada pesan masuk di ponsel.

Namun senyum itu menghilang saat mengetahui bukan Gwen yang mengirimkan pesan, melainkan Danielle.

Danielle : kau sedang apa Manu?

Manurios : berbaring, ada apa?

Danielle : apa kau sudah mendengar gossip itu?

Manurios : ya, Niall memberitahuku

Danielle : maafkan aku Manu, aku tidak bermaksud

Manurios : tidak apa-apa, lagi pula kita memang tidak berkencan kan? lupakan tentang gossip itu

Danielle : haha ya, kau benar. ingin membeli cemilan untuk belajar malam ini?

M A N U R I O S - 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang