part 52

2.2K 134 2
                                    

byur!

"AAAAAAAAHHH!" teriaknya sangat kencang saat aku menyiramkan anggur dari dalam gelas. Untung saja hanya anggur yang aku lempar, dan bukan gelasnya. "Gwen apa yang kau lakukan?! kau membuat gaun dan wajahku basah!" tambahnya yang membuatku puas.

"hey! dengarkan aku! pertama, kau bukan bibiku. kedua, kau bukan bagian dari keluarga besar. dan ketiga, KAU ITU NENEK SIHIR! fuck you!" setelah memberikannya jari tengah, aku langsung menarik lengan Manu untuk pergi, di ikuti dengan Garfield dan juga Hayley.

"good job baby girl," bisik seseorang secara tiba-tiba, dan saat menoleh, aku mendapati tante Adella sedang bertepuk tangan.

Sekarang, aku, Manu, Garfield dan juga Hayley sedang berada di taman hotel untuk menghirup udara segar dan menenangkan diri. Rasanya sangat puas setelah mengatakan semua itu pada bibi Matilda.

"kau sangat keren Gwen," ujar Hayley.
Aku menoleh lalu tersenyum padanya. "terima kasih banyak sudah membantuku, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa tadi.. karena aku selalu di cecar," tambahnya.

"tidak apa-apa, untung saja Manu melihat kejadian itu.. aku jadi bisa datang tepat waktu,"

"hey kau Gwen," tiba-tiba Garfield menyentil keningku begitu kencang sampai-sampai aku meringis kesakitan. "kau sangat hebat," lanjutnya.

"kalau aku hebat kenapa kau menyakitiku?!"

"karena... kau berkata fuck you, itu kasar Gwen, tapi kau keren saat mengatakannya hahahaha," walaupun masih terlihat khawatir dengan kekasihnya, Garfield tetap mencoba untuk tenang.

"Gwen," panggil Manu.

"hm?"

cup!
Manu mencium bibirku saat aku baru saja menatapnya.

"hey! kenapa kau mencium ku secara tiba-tiba?"

"karena aku sangat mencintaimu, kau sangat keren sekali.. sangat keren," ujarnya.

Aku langsung memeluk Manu sangat erat seakan Manu adalah hal yang menenangkan.

"sebenarnya jantungku berdegup sangat kencang tadi.. terlebih saat ia melemparkan pie kepada Hayley, aku benar-benar tidak bisa terima. namun, saat ia mulai membicarakan mu? aku benar-benar tidak bisa lagi untuk mendengarkannya, mataku panas dan kupingku sakit, aku tidak tahan dan aku tidak mau kau sakit hati lagi karena nya.."

"Gwen..." Manu memeluk ku erat dan menciumi kening ku berkali-kali.

"hey, hey.. disini masih ada kami!" ujar Garfield.

****

Selama hampir satu bulan, aku benar-benar menghabiskan waktu ku bersama dengan Manu. Entah dengan mengobrol, berenang bersama, pergi ke taman hiburan, atau hanya sekedar menonton film di kamarku. Namun, hari ini adalah hari di bulan yang baru dan aku harus berangkat ke Korea untuk bertemu dengan Suga.

"saat aku kembali, apa kau masih ada disini?" tanyaku pada Manu yang mengantarku pergi ke bandara.

"hmm, entahlah.. aku juga tidak tahu, mungkin saja masih," jawabnya dengan senyum menggemaska.

"hah yang benar saja.."

"Gwen, jagalah dirimu disana.." Manu menarikku dalam pelukannya yang sangat erat, "jangan sampai sakit, dan jangan sampai terpikat oleh laki-laki Korea," tambahnya yang membuatku terkekeh geli.

"kau ini apa-apaan sih, aku hanya akan berlibur kesana dan tidak berniat untuk mencari laki-laki Korea,"

"yaa, siapa yang tahu,"

"sudahlah, aku harus segera berangkat, sampaikan salam ku pada Matya dan Justin, ah ya.. nanny juga,"

"tentu,"

M A N U R I O S - 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang