edited.
--
Manurios."Manu jangan lupa bawa jaket mu." teriak ibu dari dalam kamarnya.
Entahlah, padahal kamar kami tidak saling berdekatan, tetapi suaranya bergema sampai masuk ke dalam kamarku.
"Manu, apa kau akan meninggalkan ku setelah kita pulang nanti?"
Tiba-tiba suara kecil itu masuk ke dalam kamarku, saat menoleh, aku mendapati Justin kecil sedang berdiri di ambang pintu sambil memegangi boneka buzz favoritenya.
"hey, kemarilah buddy." kataku sambil duduk di atas kasur.
Tanpa mengatakan apapun, Justin langsung menurut dan naik ke atas kasur ku.
"kau tau kakak akan pergi jauh?"
"ya, aku tau."
"sungguh, aku tidak akan pernah meninggalkan mu Justin, aku hanya harus pergi sebentar untuk melanjutkan studi ku ke sana, apakah kau akan menungguku untuk pulang seperti kau menunggu Gwen?"
"tentu saja, aku akan menunggu mu sampai kapan pun Manu, kau adalah kakak ku yang terbaik setelah Gwen." jawabnya yang membuatku semakin gemas.
Bagaimana tidak? Dia memprioritaskan Gwen dibandingkan dengan ku, kakak kandung nya sendiri.
"mau kah kau berjanji sesuatu padaku, ini adalah janji seorang pria, hmm mungkin hanya bisa di lakukan oleh seorang pria dewasa, ah ya kau belum dewasa Justin.." godaku.
"tidak!" bantahnya, "aku sudah dewasa Manu, aku akan berjanji."
Aku tersenyum melihat tingkah lakunya, walaupun dia belum bisa di golongkan sebagai remaja, tetapi aku bisa mempercayainya.
"mari berjanji," ujarku sambil memberikan jari kelingking yang langsung di sambut oleh kelingking Justin.
"Justin, pertama berjanji lah padaku kau akan menjaga mom selama aku tidak berada disini.."
"ya, aku berjanji!"
"kedua, berjanjilah untuk menjaga Gwen, buatlah dia tersenyum saat dia menangis atau bersedih, dan berikan dia...."
Belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku, Justin sudah menjawab.
"cokelat dan ice cream! ya, aku janji!"
"hahaha kau pintar, dan yang ketiga, selama aku pergi, aku berharap kau tidak akan nakal dan selalu menurut pada mom."
"aku berjanji sebagai seorang pria!" jawabnya dengan mengeratkan kelingking.
"aku percaya padamu!"
***
Isi pesan Gwen dan Manu.
Gwen : aku sudah sampai, kau sedang apa?
Pesan Gwen membuatku terbangun dari tidur siangku, tidak biasanya aku tertidur saat siang hari, tetapi siang ini aku merasa sangat lelah sekali.
Manurios : tertidur
Tidak butuh waktu lama, Gwen langsung membalasnya dengan cepat.
Gwen : tumben sekali
Manurios : setelah menyiapkan bawaan aku jadi lelah dan mengantuk
Gwen : ah ya, aku hampir lupa. jangan lupa bawa jaket hangat mu, siapa tau di London sedang bercuaca tidak baik? tidak ada yang tau
Manurios : ya Gwen
Gwen : kembalilah tidur
Manurios : bersenang-senang lah disana Gwen
Gwen : tentu
Manurios : aku mencintaimu
Gwen : aku mencintaimu
Manurios : Gwen..
Gwen : ya?
Manurios : berjanjilah untuk menungguku kembali
Gwen : aku berjanji
Manurios : kita bertemu minggu depan, dan kita akan pergi ke taman hiburan?
Gwen : baiklah. aku sangat mencintaimu, Manu. aku akan sangat merindukan mu.. semoga kau mendapatkan dorm yang bagus, dan juga teman yang baik, jaga hatiku.
Manurios : baiklah Gwen. bye.
Setelah itu, Gwen tidak membalas pesanku lagi. Walaupun aku hanya berbicara baiklah padanya, tetapi hatiku sudah menjawabnya, tentu saja aku akan menjaga hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A N U R I O S - 2 [THE END]
Romans[ 𝑀𝑎𝑛𝑢𝑟𝑖𝑜𝑠 ⸻ 𝐴𝑈 ] Manurios : No matter how long it takes, true love is always worth the wait. •• Gwen : I think a part of me will always be waiting for you. ⸻ 2016.