Part 9

15.2K 415 5
                                    

edited.
--
Manurios.

"Gwen..."

Entahlah, rasanya pagi ini aku sangat ingin menemuinya, ingin memeluknya lalu kemudian membiarkannya kembali tertidur di pelukanku.

Seperti biasa, ia membuka kan pintu balkon kamarnya sambil sesekali mengusap matanya yang terasa berat untuk di buka saat pagi hari di waktu weekend.

"good morning sweetheart.." sapaku sambil bertopang dagu di pagar balkon.

"hm, good morning Manu.." jawabnya dengan mata tertutup sambil menguap.

Astaga, betapa lucunya Gwen saat sedang seperti itu.

"menjauhlah, aku akan kesana."

Tanpa diberi aba-aba lagi, ia langsung menjauh dari balkon kamar nya dan dengan cepat pula aku melompat kesana lalu memeluk tubuhnya.

"jam berapa ini?" tanya Gwen yang sedang memeluk tubuhku.

"hmm, masih jam 5:45 pagi." jawab ku sambil menghirup aroma manis tubuh Gwen.

"astaga Manu, kenapa kau membangunkan ku sepagi ini saat weekend?" tanya nya dengan nada kesal.

"aku ingin memelukmu pagi ini, baiklah, sini..." ajakku dengan menarik tangannya untuk naik ke atas kasur. "tidurlah."

"kau membangunkan ku lalu kemudian menyuruhku kembali tidur?" tanya nya sambil memutar kedua bola mata, "c'mon Manu."

Aku menaiki naik ke atas kasur Gwen dan menariknya untuk ikut bersama ku.

"aku hanya ingin memelukmu saat kau tertidur Gwen." jawabku yang hanya dibalas senyuman oleh Gwen.

***

Gwen.

"good morning honey." sapa ayah saat aku baru saja masuk ke ruang makan.

"morning dad." balasku sambil mencium pipi ayah dan memeluknya.

"wah, kenapa anak perempuan ku menjadi manja seperti ini, apa kau menginginkan sesuatu?" tanya ayah sambil mengusap lenganku yang sedang memeluknya.

"no dad, aku tidak mau apa-apa, aku hanya sedang.. hmm, nervous."

"calm down honey, kau pasti akan mendapatkan undangan penerimaan dari universitas.."

"hmm dad, apa dad akan marah kalau aku memiliki dua pilihan saat mendaftar ke universitas?" tanya ku dengan perasaan takut.

Ayah memang tidak pernah memarahiku, tetapi tetap saja aku takut kalau ia tiba-tiba marah padaku atau merasa kecewa karena keputusan yang aku ambil tanpa meminta izin padanya terlebih dahulu.

"tentu saja tidak, memang kau memilih apa selain dokter?"

"aku memilih design, ya, aku ingin menjadi designer.."

Ayah menatapku dan tersenyum, "kalau aku bisa menebak, apa kau ingin menjadi designer pakaian?"

Aku mengangguk.

"sounds good!!" ayah menarikku dan kemudian mencium pipiku, "hey, do anything that's will make you happy, me, your mom, and brother will always support you.."

Mendengar jawaban ayah membuat beban yang berada di hati juga pundakku menjadi terangkat dan sekarang aku merasa sedikit lega.

"thank you so much daddy, i love you," pelukku dengan erat padanya.

"haha i love you honey, sekarang duduklah di kursi mu dan kita sarapan bersama."

"ayah, kakak belum pulang?" tanyaku yang sedang mengoleskan nutela pada selembar roti.

"hari ini dia akan pulang dan berlibur cukup lama.. hmm, apa kau setuju kalau kita berlibur?"

Tanpa berpikir dua kali, aku langsung menjawab pertanyaan ayah dengan anggukan berkali-kali.

"baiklah, kita akan liburan setelah kakak mu pulang, darlin'..." panggil ayah pada ibu yang masih sibuk memasak pancake.

"yaa?"

"kita akan berlibur setelah Garfield pulang, jadi bersiap lah untuk mengambil cuti dari rumah sakit hewan mu."

Belum ada jawaban dan tiba-tiba ibu sudah duduk di depanku sambil membawakan pancake yang masih panas.

"kenapa mendadak sekali?" tanya ibu.

"Gwen sedang libur dan menunggu surat dari universitas, dia pasti merasa sangat bosan di rumah.. Garfield akan pulang besok dan dia mendapatkan libur panjang, sayang sekali kalau kita tidak memanfaatkannya Adora." jelas ayah dengan wajah penuh harapan.

Ibuku menarik napas panjang lalu kemudian menghembuskannya, "baiklah kita akan berlibur.." jawabnya yang disambut teriakan yes dari ku dan ayah.

"but.... no more than a week,"

"ay ay mother!" balasku dan juga ayah dengan bersamaan.

--

Akan ada perbaikan untuk setiap part!! Semoga kalian suka dengan cerita ini ya ;)

Lovs, Skygnydelion.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang