part 61

1.9K 126 8
                                    

D.O membawa ku pergi ke taman bermain di Korea, walaupun ia harus memakai topi dan masker, hal tersebut sama sekali tidak menggangguku. Aku sangat senang, terutama saat D.O mau aku ajak untuk ber-selfie.

Merasa lelah karena sudah mencoba banyak permainan, akhirnya D.O membawa ku ke tampat makan, kami banyak berbincang saat makan, D.O sering tertawa saat aku menceritakan tentang kehidupan ku di New York. Namun, saat ia selesai menikmati makanan nya dan mulai memperhatikan ku yang sedang bercerita, rasanya wajahku memanas.. Bagaimana tidak? Ia bertopang tangan, lalu menatapku sangat lekat dan lalu kemudian tersenyum sesekali.

Hal ini membuatku merasa malu dan senang di saat bersamaan.

Setelah itu, kami langsung menuju mobil untuk pergi mendatangi dorm EXO. Selama di perjalanan pun, aku dan D.O tidak henti-hentinya berbincang, kami banyak membicarakan segala hal, termasuk D.O yang membicarakan tentang kelakuan para member yang suka menjahilinya, ia bercerita jika Chanyeol sering sekali mengganggunya, dimana pun dan kapan pun, D.O sempat kesal dengannya, namun kesalnya akan tiba-tiba saja menghilang jika Chanyeol membuatnya tertawa.

"kita sudah sampai," ujar D.O, "sekarang pukul 4, aku harap mereka semua masih berada di dalam dorm," tambahnya.

"aku sangat mengharapkan hal itu,"

"Gwen, pakai perlengkapan yang tadi kau pakai saat di taman bermain,"

"memang kenapa?"

"aku takut jika ada fans yang memotret kita lalu kemudian menyebarluaskannya tanpa tahu hubungan pertemanan kita,"

Mendengar ucapannya membuatku teringat akan fans Suga, ah aku sangat ketakutan saat itu. Dan sekarang aku akan menuruti perkataan D.O agar aku baik-baik saja saat pulang dari sini.

Setelah menutup pintu mobil, aku langsung mengikuti langkah besar kaki D.O untuk sampai ke dalam dorm. Belum sampai di depan pintu masuk, teriakkan mulai terdengar dan membuat D.O meraih tanganku lalu kemudian berteriak agar aku segera mengikutinya untuk berlari.

"aku lelah," ujarku dengan napas tersenggal saat akhirnya masuk ke dalam gedung. "aku mau minum.." tambahku.

D.O tersenyum lalu memberikan tangannya, "ayo, kita masuk ke dorm, lalu aku akan memberikan mu makanan dan juga minuman,"

"really?"

"em," D.O mengangguk dan aku langsung meraih tangannya.

****

"annyeonghaseo," ujar D.O seraya membuka pintu dorm dan masuk ke dalam, "Gwen, kajja," ia kemudian menggandeng tangan ku dan mempersilahkan masuk.

"D.O hyeong, kau sudah kembali?" ujar seseorang menggunakan bahasa Korea yang langsung di jawab oleh D.O dengan kata 'ne..' kemudian pria itu menatapku penuh tanya, "nugu?" ujarnya seraya menunjukku ke arahku.
*siapa

"ah, ia Gwen, seseorang yang aku ceritakan beberapa hari yang lalu," ujar D.O

Laki-laki itu tersenyum lalu merapatkan kedua kakinya dan membungkuk lalu mengatakan, "annyeonghaseo, my name is Kim Jong-in, you can call me Kai," kemudian ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"hai Kai, i'm Gwen, nice to meet you," balas ku dengan memberinya senyum.

[pict Kai]

"Gwen, silahkan masuk," kali ini Kai menggunakan bahasa yang dapat aku mengerti, ia tidak lagi menggunakan bahasa Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gwen, silahkan masuk," kali ini Kai menggunakan bahasa yang dapat aku mengerti, ia tidak lagi menggunakan bahasa Korea.

"ia bisa berbicara dengan bahasa lain selain bahasa Korea?" bisikku pada D.O

"just a little bit,"

Aku di persilahkan duduk di ruang tengah, D.O bilang ia akan segera kembali karena ia harus membuatkan ku minuman dan juga makanan sesuai janjinya tadi. Akhirnya aku duduk sendirian di ruang tengah, jika kalian bertanya kemana Kai? Ia sedang bersiap-siap untuk berlatih, menurut D.O, Kai adalah the best dancer di group EXO. Tidak lama, tiba-tiba seseorang yang nampak tidak asing masuk ke ruang tengah dan menatapku penuh tanya.

"nugu?" tanya nya dengan bahasa Korea yang aku yakini ia sedang bertanya siapa aku sebenarnya. Aku langsung bangkit dari duduk dan mengulang apa yang biasanya orang Korea lakukan saat bertemu orang lain. Merapatkan kedua kaki, lalu kemudian membungkukkan badan.

"annyeonghaseo, namaku Gwen," ujarku menggunakan bahasa Korea. Sebenarnya, aku tidak tahu apakah pengucapan ku benar atau tidak, aku berharap seseorang yang sedang berada di hadapan ku ini mengerti dengan apa yang aku katakan.

"Gwen?" ulangnya."Gwen, siapa? aku tidak mengenalmu, apa sebenarnya kau bagian keluarga dari salah satu member?" kali ini ia berbicara panjang menggunakan bahasa Korea yang tidak aku pahami. Aku hanya bisa menatapnya bingung dan entah harus melakukan apa, sampai akhirnya Kai kembali datang..

"oh Chen hyeong," ujar Kai. "ada apa?"

"siapa dia?"

"ia adalah Gwen, seseorang yang di ceritakan oleh D.O hyeong beberapa hari yang lalu,"

"ah jinjja?" kemudian laki-laki bernama Chen itu menatapku dan tersenyum, "annyeonghaseo namaku Chen," ujarnya seraya membungkukkan tubuhnya.

"oh annyeonghaseo," balasku.

"hyeong, aku akan segera pergi untuk latihan, tolong kau temani Gwen dulu disini karena D.O hyeong sedang memasak,"

"apa ia bisa berbahasa Korea?"

"aku rasa tidak, bicaralah dengannya menggunakan bahasa inggris.."

"aku tidak terlalu pandai berbahasa inggris,"

Sedang sibuknya memperhatikan mereka yang sedang bercengkrama, tiba-tiba saja suara pintu terbuka terdengar dan seorang laki-laki berambut putih memasuki ruangan.

"oh Gwen?" ujarnya. Aku sempat bingung kenapa ia bisa mengetahui namaku, namun setelah mengingatnya..

"ah, Sehun?" sahutku.

"syukurlah, Sehun-ah temani Gwen disini karena D.O hyeong masih memasak, aku harus mempersiapkan pakaian untuk besok," ujar Chen yang di jawab anggukan oleh Sehun. "Gwen, maaf tidak bisa menemani mu disini karena aku harus mempersiapkan sesuatu, lain kali kita harus mengobrol oke?" ujar Chen yang hanya aku balas dengan anggukan dan senyuman.

"kau pasti tidak mengerti ya?" tanya Kai yang langsung aku jawab dengan anggukan, mengetahui hal tersebut Kai pun langsung menerjemahkannya padaku. "baiklah, aku harus segera pergi berlatih, buatlah dirimu nyaman disini noona," kai mengusap bahuku lalu kemudian pergi.

"senang bisa bertemu dengan mu lagi Gwen," ujar Sehun seraya duduk di sofa, "duduklah dan kita berbincang,"

Kemudian aku duduk di samping Sehun dan mulai membuka percakapan. Awalnya aku sempat ragu jika Sehun tidak bisa berbahasa lain selain Korea, namun aku salah.. Ternyata ia cukup baik, walaupun terkadang ia memintaku untuk berbicara lebih pelan agar ia benar-benar dapat mengerti dengan apa yang sedang aku bicarakan.

"ah ya, apa Baekhyun ada disini?" tanyaku. Entahlah, rasanya aku benar-benar tidak sabar bertemu dengan laki-laki tampan satu itu.

"Baekhyun hyeong? emm, sepertinya ia belum pulang," jawab Sehun, "kenapa kau menanyakannya? apa kau adalah salah satu fansnya?"

Belum sempat menjawab pertanyaannya, tiba-tiba suara khas itu terdengar.

"annyeong!"

Jantungku berdetak cukup cepat, dan Sehun menatapku penuh tanya.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang