Chapter 12

19.3K 1.3K 24
                                    

"Apa? Seminggu? Ngga. Aku ngga ngizinin Kamu!"

"Please Honey.. Cuma seminggu," ucap Prilly memohon.

"Seminggu itu lama sayang, Sehari ngga lihat Kamu aja Aku ngga bisa sayang.. Apalagi seminggu. Aku pasti akan-" Prilly memotong ucapan Ali dengan mencium bibirnya cepat. Bermaksud agar berhenti berbicara.

"Alay Lo Li," cibir Kirun.

"Please Honey, Janji ini yang terakhir," ucap Prilly menatap lekat suaminya. Menampilkan puppy eyesnya. Setelah itu wajahnya kembali mendekat, ingin mencium kembali Ali, namun gerakannya terhenti ketika mendengar gerutuan seseorang.

"Woy! Gue bukan pajangan disini," gurutu Kirun kesal melihat tontonan gratis didepannya.

"Janji?" ucap Ali tanpa memperdulikan ucapan Kirun. Prilly mengangguk-anggukan kepalanya cepat.

"Anjirr Kalian!" Kirun bangkit dari duduknya dan bergegas pergi dari ruangan Ali. Hal ini justru membuat Ali dan Prilly terkekeh.

***

ALI

Aku menyenderkan tubuhku disofa, sepi. Tidak ada Prilly diapartement ini. Ku sampirkan jasku disofa dan melempar tasku entah kemana. Baru satu hari ditinggal, Aku sudah merindukannya. Damn! Dan ini akan berlangsung selama seminggu. Oh My God. Iam so crazy!

Aku merogoh ponselku disaku celana, menghubunginya mungkin pilihan yang tepat. Aku mengetikan beberapa kata diponselku kemudian mengirimnya.

'Aku merindukanmu sayang!'

Baru beberapa detik, ponselku bergetar. Ada sebuah pesan masuk.

'Ya ampun Ali, Aku baru sehari disini. Aku juga merindukanmu :*'

'Kapan pulang? :('

'Masih enam hari lagi sayang ({}), Aku aja belum pemotretan :('

'Udah makan?'

'Udah, ini baru selesai. Kamu?'

'Ngga ada yang nemenin :('

'ALIII!! Makan!! Ayo cepetan!'

'Iyaaaaa sayangkuh :*'

Jariku terus saja mengetikkan pesan untuk Prilly, sesekali mulutku menguap menahan rasa kantuk yang sudah menyerangku beberapa jam yang lalu, dan kini mataku sudah sangat berat terbuka. Tanpa sadar dengan posisi yang sama bersandar di sofa, Aku mulai terlelap.

***

AUTHOR

Prilly tak henti-hentinya tersenyum menatap ponselnya sendiri, melihat wajah tampan suaminya di ponsel yang dijadikan wallpaper. Mila yang sedari menatapnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa Lo dari tadi senyum-senyum ngga jelas gitu?" tanya Mila menghampiri Prilly, ikut mendudukan dirinya disamping Prilly.

"Jadi karena ini Lo senyum ngga jelas? Ck!" Mila berdecak ketika matanya ikut melihat ponsel yang digenggam Prilly.

"Emang kenapa? masalah buat Lo?" ketus Prilly menatap Mila tajam.

"He'eh serah Lo. Gue ngantuk mau tidur, geser ah.." Mila mengambil tempat disamping Prilly dan mulai memejamkan matanya, sepertinya rasa kantuknya sudah menyerang. Sementara Prilly masih mengamati ponselnya sudah lebih dari 30 menit Ali tak kunjung membalas pesannya.

Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang