"Gendoooong.." rengeknya kembali menhentak-hentakan kakinya. Aku tersenyum, mendekat kearahnya. Menggendongnya ala bridal style."Kamu gak capek?" tanya Prilly mengamati wajahku dari bawah. Lagi-lagi aku hanya tersenyum, kemudian menggeleng pelan.
Kurebahkan tubuhnya diranjang dengan pelan. Mengecup keningnya cukup lama, kemudian ikut berbaring disampingnya.
"Sekarang waktunya tidur." ucapku menarik tubuhnya agar mendekat kearahku. Kudekap tubuhnya. Hangat.
"Makasih Honey. Aku sayang kamu."
***
AUTHOR
"Kita mau kemana?" Prilly membuka suara ketika mobil yang ditumpanginya berhenti ditepi jalan.
"Sayang, tutup mata kamu sebentar!" bukannya menjawab, Ali justru memberikan seikat kain berwarna biru didepan Prilly.
"Kenapa harus ditutup?" Prilly berdecak. Tapi walaupun begitu, dia tetap menjalankan perintah suaminya.
"Ayo turun!" Ali membantu Prilly menuruni mobil. Kemudian menuntunnya menuju tempat yang akan dituju.
Prilly merasakan kakinya menginjak butiran-butiran dingin. Pasir? Suara ombak yang beradu dengan pasir sudah mulai terdengar. Pantai?
"Honey. Kita dimana?"
"..."
"Honey, jangan bercanda!"
"..."
"Honey. Aku takut!"
"..."
"Honey ini kamu 'kan?" Prilly merasakan tubuhnya di atas pasir dingin ini. Berlapis kain tipis yang menjadi alas tubuhnya. Hempasan semilir angin menyeruak masuk ke pori-pori kulitnya. Dingin.
"Honey. Dingin." Tak lama kemudian penutup matanya terbuka. Hamparan pantai yang luas membentang didepannya. Prilly menoleh kebelakang untuk memastikan Ali. Benar saja, Ali kini tengah tersenyum kearahnya.
Prilly menatap Ali dengan kening yang berkerut. Pantai. Ali membawanya kepantai? Malam hari seperti ini?
"Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memeluk pantaimu erat."
"Aku berharap kita bisa seperti pantai dan ombak yang abadi."
"Kamu kenapa sih?" Prilly menatap suaminya bingung. Kenapa suaminya bisa sepuitis ini?
"Kamu gak ingat sekarang tanggal berapa?"
"27." jawab Prilly polos.
"Kamu benar-benar gak inget?" Prilly semakin dibuat bingung oleh pertanyaan suaminya.
"Happy 1st anniversary sayang," dengus Ali kesal. Prilly melupakan tanggal penting mereka?
"Astaga! Aku lupa honey!"
"Kamu beneran gak ingat sama sekali?"
"Aku beneran lupa honey. Maaf! Happy anniv Honey. Love you more." Prilly mengecup bibir suaminya singkat kemudian menenggelamkan kepalanya didada bidang Ali.
"I Love You More than You know."
***
ALI
Aku berdecak melihat istriku yang sedari tadi hanya mengamati wajahnya di depan cermin. Bahakan sudah hampir satu jam dia berdiri disitu. Ck!
"Sayang.. Ayo nanti kita telat." Aku melirik jam tanganku, pukul sembilan lebih dua puluh menit. Sebentar lagi Kevin dan Mila akan melaksanakan pemberkatan. Yah. Hari ini adalah hari pernikahan mereka.
