Tolong ijinkan aku lepas dari lingkaran ini.Sebelum benci mengganti cintaku.
Sebelum marah merusak hormatku.
Sebelum keegoisan menutup mata hatiku.
Sebelum dengkiku benar-benar merenggut cinta kalian.
Tidak bisakah kalian mengijinkan diri kalian sendiri bahagia?
Atau paling tidak... biarkan aku sendiri...
***
"Nessa..."
Alunan berat itu mengalun, tetapi saat ini Nessa tak bisa merasakan apa pun selain perih akibat tak pernah di anggap.
"Kamu baik-baik saja?"
Juga ketika suara itu menampakkan siluetnya pun, Nessa tak memberikan ekspresi keterpanaan berarti seperti sebelumnya.
Hatinya sedang sekarat.
Dan ia ingin membiarkan dirinya koma tuk menghindari kenyataan ini.
Demi Tuhan, ini lebih menyakitkan dari pada mengetahui kehamilannya tempo hari.
"Nessa..."
"Please Mas, aku pengen sendiri."
Nessa tak bisa lagi merasakan hatinya. Sekujur tubuhnya di penuhi luka. Dan ia tak sanggup melihat Dylan yang datang membawa obat merah untuk setiap lukanya.
Tetapi Dylan tak bisa membiarkan Nessa begitu saja. Ia memegang lengan Nessa dan hal itu membuat wanita tersebut merintih. "Nessa?" Panggil Dylan hati-hati. Lalu ia mendapati tubuh Nessa bergetar di bawah tangannya. "Ya Tuhan, ada apa Nes? Fabian ngelukai kamu?"
Kalian melukainya.
Wanita itu menggeleng lunglai, tak bertenaga, dan yang di inginkan Nessa saat ini adalah menjauh dari semua kenyataan yang ada. Cukup ia mencoba memahami, sekarang tibalah saat untuk menyerah. Dan Nessa bersiap mengangkat tangan. "Tolong Mas, biarkan aku sendiri." Bisiknya pelan, tenaganya habis karena sibuk mengurai simpul di kepalanya. "Ini terlalu membingungkan buatku, Mas."
Sekarang, keadaan berbalik.
Dylan pikir, di awal ia menikahi Nessa, hanya dirinya dan Eve-lah yang akan terluka. Hanya merekalah yang akan tersakiti. Dylan bahkan berasumsi, bahwa selamanya ia dan Eve yang akan menjadi korban.
Sementara Fabian merupakan tersangka, lalu Nessa merupakan sebab.
Tetapi hari ini, Dylan menyadari bahwa mereka adalah orang-orang kejam yang sudah menarik takdir manusia lain untuk terlibat dalam kekacauan ini.
Nessa bukan lagi sebuah sebab, tetapi kini berubah menjadi korban.
Seorang korban dari keegoisan mereka semua. Korban, dari manusia-manusia picik macam mereka.
"Maaf," kata tulus dari Dylan pun tak akan mampu memadamkan sakit yang menjalari tubuh wanita muda itu. Dylan menyadarinya, namun lebih dari apa pun, ia tak tahu harus berkata apa lagi. "Maaf, karena membuatmu masuk ke dalam masalah kami."
Tujuan Dylan menikahi Nessa adalah untuk Eve. Berharap kisah mereka benar-benar berakhir dan membuat Eve bisa memikirkan masa depan yang di balut sebuah pernikahan. Sama seperti yang di harapkan banyak orang selama ini.
Dylan hanya ingin Eve bahagia. Bertemu dengan seseorang yang di takdirkan untuk wanita itu. Makanya Dylan mengambil jalan ekstrem dengan memutuskan menikahi Nessa sebagai pertanda betapa seriusnya ia mengorbankan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/64442332-288-k586996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect Tears
RomanceNessa mengandung bayi Fabian. Namun semesta mengharuskannya menerima lamaran Dylan, saudara kembar Fabian. Nessa pikir, perihnya hanya sampai di situ. Namun Tuhan, tidak berkata demikian. Sebab alih-alih bahagia dengan pernikahannya, Nessa harus me...