part 20

480 68 23
                                    

hay ketemu lagi sama aku neh,,hahhahahaha pasti gak ada yang kangen kan??

ya sudah lah, yang penting aku bisa seleseikan cerita ini. detik-detik ending kawan,,,!!!

So,happy reading guys...!!!
______________________________________________

"gw tahu loe siapa sebenernya, dan apa hubungan loe sama Ajeng" ucap AL

Farel terkejut, "kalo loe macem-macem, gw gak segan segan nyakitin Ajeng, dan tentunya PACARnya Fathir" ucap Farel.

"inget Fathir masih punya hak ketibang loe" lanjut Farel

"gw gak peduli, yang jelas kalo terjadi apa apa sama mereka, loe berurusan sama gw" ucap AL dan meninggalkan Farel.

"makin menarik, dengan sengang hati gw bakal terima, dan liat gimana loe mau bertindak" ucap Farel.

***

Waktu pulang pun tiba, Ajeng yang terus menghindari sahabat-sahabatnya dan AL pun membuat sahabatnya geram.

"Ajeng kenapa seh?" tanya Milli kesal

"guys kan gw dah bilang, Ajeng lagi ada masalah sama Fathir, dia minta kita buat ngertiin posisi dia saat ini, kayanya Fathir berubah, sikapnya seperti bukan Fathir yang kita kenal" ujar Fathin panjang lebar.

"maksudnya?" tanya Rizky heran

"dia ngelarang Ajeng buat bareng kita terutama Al, dan Ajeng bilang ia ngelakuin ini buat ngelindungin kita." Jawab Fathin

"keterlaluan, biar nanti gw ngomong ma dia". Ucap Ralian.

"tapi kayanya itu percuma, kita Cuma bisa liat dulu apa yang terjadi setelah itu kita cari solusinya, yang jelas kalian harus tetap waspada." Ucap AL, yang terlihat sangat khawatir.

Sedangkan dilain tempat Ajeng yang dipaksa untuk ikut pulang bersama Fathir pun hanya menurut. Mereka hanya diam dalam perjalanan, dan akhirnya sampai juga ke rumah Ajeng. Ajeng turun dengan masih takut, tetap menunduk dan diam.

"kamu gak mau menyuruhku masuk, Ang?". Tanya Fathir

"emm,,,ma..masuk dulu, A..ay?" butuh kekuatan Ajeng mengucapkan itu, Fathir hanya tersenyum.

"masuk dan istirahatlah, dan jangan kemana mana apalagi bermain dibelakang aku sayang,,!! Aku mengawasimu..!!" ancam Fathir. Dan Fathir pun pergi dari rumah Ajeng, seketika Ajeng terduduk lemas.

"apa yang terjadi sama kamu Fathir, aku takut!!" gumam Ajeng dengan pertahanannya yang runtuh.

Tak jauh dari sana, terlihat seorang pria menyaksikan semuanya dari awal dan segera berlari saat melihat Ajeng runtuh.

"Ajeng,,!!" ucap pria itu.

"Al?" kata Ajeng, sampai akhirnya Ajeng menangis sendu. Al memapah Ajeng untuk masuk kedalam rumah Ajeng.

"bi, tolong bawa kotak obat ke kamar Ajeng" ucap AL saat Bi Sumi membukakan pintunya.

"lho non Ajeng kenapa den?" tanya Bi Sumi.

"nanti AL ceritakan Bi" ucap AL dan membawa Ajeng segera ke kamar Ajeng untuk mengistirahatkannya.

Sesampainya di dalam kamar, Al mendudukan Ajeng di kasur Ajeng dan AL hanya duduk berlutut.

"menangislah jika itu bisa buat kamu lega" ucap AL. Ajeng hanya tersenyum dengan masih meneteskan airmatanya. Bibi masuk ke dalam yang memang pintunya tak ditutup.

"ini den kotak obatnya!" ucap Bi sumi.

"bibi aja yang obatin Ajeng ya!" pinta AL,

"dan tolong pastikan Ajeng makan dan istirahat, kalo ada apa-apa Bibi panggil Al aja, ini nomer telpon AL" lanjut Al seraya memberikan nomer Al pada Bi sumi yang ia tulis di atas kotak obat dengan spidol yang ada di meja tempat tidur Ajeng.

just LoveWhere stories live. Discover now