part 7

530 94 26
                                    

hayyy,,,,,,!!!!

masih adakah yang menanti story ini...???

mungkin ini gaje, banyak tyfo dan mungkin kuraang,,,,!!

maaafkan aku dan semoga kalian suka dan tetep nunggu ya,,,,,


so,,,,,


happy reading guys,,,!!!!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Ajeng, loe beruntung dikelilingi orang yang sayang sama loe, dan buktinya nambah satu lagi yang bakal ngejagain loe mati-matian,,!!"ujar Fathin pada AJeng yang terluhat tertidur.

namun padahal Ajeng sudah bangun dan mendengar pembicaraan Al dan FAthin sahabatnya, dia sedikit kaget dan saking kagetnya dia sulit tuk berpikir dan mencerna semuanya. hingga akhirnya ia memaksakan tuk tidur kembali.


Setelah kejadian itu,,,,,,

Udah 5 hari Ajeng tidak masuk sekolah, bukan fisiknya yang sakit tapi Batinnya mulai terusik. Kejadian yang udah lama berlalu bagai rol film yang memutar kebelakang serasa semua itu terlihat lagi. Ajeng tak mengizinkan siapun tuk bertemu denganya, hingga membuat semua orang khawatir termasuk Alfha. Orang tuanya pun hingga meninggalkan pekerjaannya untuk menemani Ajeng, hingga sampai pada titik puncak kekhawatiran orang tuanya hingga mamanya bingung harus apa dan menyuruh teman-temannya untuk datang. Bukan mereka g apernah datang setiap hari malah mereka datang, tapi tak berhasil membujuk, malam ini mama Karin menghubungi Fathin, Ralian dan Fathir buat datang ke rumahnya.

"Assalammu'alaikum Tan,,!!" sapa Fathin sambil mencium tangan Tante karin dan diikuti oleh Fathir dan Ralian.

"wa'alaikum salam,,!!" jawab mama karin "naaf tante malam-malam nyuruh kalian kesini, tante udah bener-bener khawatir sama Ajeng" lanjut Tante Karin.

"ga papa koq, tante. Malahan kita bener-bener ga keberatan tan." Jawab Fathin.

"maafkan aku tante" ucap Fathir "aku udah lalai jaga Ajeng" lanjut Fathir merasa bersalah.

"ini bukan salah kamu fathir!" sela Tante karin, "lambat laun Ajeng mesti mau melawan semua itu, sekarang kalian coba bujuk Ajeng" lanjut Tante karin.

Mereka pun naik ke lantai atas menuju kamar Ajeng, yang sepertinya tak terkunci, dan Fathin masuk kedalam kamar yang gelap, hanya ada cahaya bulan yang masuk lewat celah pintu balkon yang terbuka.

"kayanya biarin gw sendiri dulu yang nemuin Ajeng, loe berdua tunggu dulu diluar" kata Fathin.

"tapi Thin, gw pengen banget ngeliat keadaannya" ucap Fathir.

"gw ngerti Thir, tapi buat saat ini biarin gw dulu yang nemuin Ajeng,gw mohon loe ngerti!!" pinta Fathin.

"bener kata Fathin, Thir!" ucap Ralian "loe kasih waktu buat Ajeng ngomong ma Fathin, loe tau kan segimana terbukanya dia ma Fathin ketimbang kita semua!" lanjut Ralian. Dan hanya dianggukin oleh Fathir. Dan Ralian pun mengajak Fathir buat nunggu dibawah, Fathin pun masuk kedalam.

Ketika Fathin masuk dan menuju balkon kamar tersebut, ia melihat Ajeng yang bergelung dikursi panjang, terlihat kusut, berantakan dan tak ada energi serta cahaya yang terpancar dari wajahnya. Dengan kondisi yang seperti ini membuat bayangan dulu saat kondisi AJeng seperti kehilangan kehidupannya, dan ini mendekati seperti dulu jatuh sejatuh-jatuhnya.

just LoveWhere stories live. Discover now