BAB 12 Menguak

1.4K 137 5
                                    

Hari ini aku dan Adam ingin melanjutkan misi selanjutnya mencari tau dan memastikan kebenaran bahwa Varell itu Prasetya. Kali ini Adam ke rumahku lebih pagi saat aku belum siap.

"Lo kok udah dateng aja sih gue kan belum mandi" omelku ketika Adam sampai di rumahku dan dia hanya senyum-senyum gak jelas tak menanggapi omelanku.

"Dih kenapa sih lo senyum-senyum. Udah salah malah senyum-senyum. Apanya yang lucu coba" kataku masih dengan nada kesal

"Lo itu yang lucu. Tau g sih kalau lagi marah-marah gitu tambah cute deh lagian ya mana gue tau kalau lo belum siap ini kan udah jam delapan"

"Makannya kabari dulu lah sebelum ke sini" kataku masih ketus

"Ngabarinya pake apa ? gue aja gak tau nomer Hp lo. Sini sini bagi mangkanya"

"Alah modus lo "

"Kok modus sih katanya suruh ngabarin dulu. Ntar kalo gue kesini lagi gak kasih kabar pasti gue yang salah deh. Udah siniin Hp lo" katanya lalu merebut paksa Hp yang ku pegang

"Dih yaudah serah lo gue mau mandi" kataku lalu beranjak dari hadapannya.

*****

2 jam berlalu aku telah selesai mandi dan sudah siap dengan baju hitam lengan panjang dan jelana jeans hitam. Jangan lupakan kaca mata kece seperti biasa. Kemudian turun ke lantai bawah menghampiri Adam yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamuku. Aku pastikan dia akan complain karena menungguku terlalu lama. Ah bodo amat

"Udah yuk cabut" ajaku pada Adam begitu sampai di hadapanya. Seperti biasa dia selalu memandangku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Terpesona kali dia sama gue.

"Ayo malah bengong lagi "

"Busetttt.... lo mandi apa tidur sih wi lama banget. Lo ketiduran ya di kamar mandi?"

"Udah jangan banyak ngemeng cepetan keburu siang nih"

"Ya lo yang bikin kesiangan kan"

"Lo nyalain gue ? yaudah sana berangkat sendiri gak usah ngajakin gue"

"Eh enggak...enggak. Jangan gitu dong iya tetep gue yang salah gapapa salahin aja terus" kata Adam terdengar pasrah aku pun tersenyum puas.

"Kita ke mana dulu nih nyari Varell nya ?" tanya Adam

"Mana gue tau. Gue aja gak tau rumahnya. Ketemu juga baru sekali Ogah banget gue tanya-tanya rumahnya, kepentingan amat !" jawabku masih dengan nada jutek.

"Terus gimana dong kita kemana ini. Masa iya mau pergi gak tahu tujuannya sih"

"Emmh.... coba ke tempat pertama kali gue ketemu sama dia pas nabrak gue waktu itu, siapa tau dia ada disana. Soalnya gue lihat sih ada tempat tongkrongan anak-anak muda gitu "

"Dimana tuh tempatnya"

"Sekitar kampus gue"

"Oke kita kesana sekarang"

***

Kini aku dan Adam sampai di tempat kejadian pas Varell nabrak gue waktu itu. Tak jauh dari tempat itu aku melihat ada tempat tongkrongan para laki-laki yang entahlah punya kerjaan atau tidak ? Tapi yang jelas disana banyak pemuda yang nongkrong, sambil ngopi-ngopi dan ngrokok gitu sih.

"Eh dam itu kan Varell, tu lihat laki-laki yang baru gabung disana kayaknya itu Varell deh" pandangan mataku semakin ku perjelas begitu melihat laki-laki yang baru datang itu. Sepertinya sih itu beneran Varell.

Benar saja itu dia yang ku cari. Harus segera ngatur strategi nih, gimana caranya gue bisa mengorek informasi tentang dia . Okey kali ini sepertinya perlu memutar otak.

Dia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang