BAB 15 Merasa lebih dekat

1.3K 110 0
                                    

Dihari sabtu biasanya aku hanya menghabiskan waktu ku di rumah untuk sekadar mencuci baju ataupun bersantai-santai saja di dalam kamar. Maklum aku tak punya teman jadi sudah biasa jika hari-hariku cuma begitu-begitu saja. Ah tapi aku sudah terbiasa akan itu meski terkadang memang membosankan.

Tetapi di sabtu ini rasanya ada yang berbeda dan itu semua karena makluk Tuhan yang satu itu. Siapa lagi kalau bukan Adam si pemaksa. Pagi-pagi sekali dia sudah mendatangi rumahku dan memaksaku bersiap-siap katanya sih mau ajak jalan-jalan.

Karena paksaanya itu akhirnya mau tak mau aku juga menurut dan jadilah aku yang sedikit bebeda pagi ini. Kaos hitam ku balut dengan kemeja pink dan bawahan jeans biru robek-robek dan tak lupa juga sedikit ku poles pipi chubbyku dengan compact powder tipis sekali juga sedikit polesan lipgloss pada bibir tipisku. Hemmm entah aku juga tak tau mengapa hari ini aku ingin sedikit berdandan. Apa mungkin karena Adam? Ah tanpa sadar bibir ini membentuk senyuman.

Sesaat Adam juga tertegun melihat penampilanku hingga tepukanku pada bahunya menyadarkan ia dari keterpukauannya padaku. Ah PD sekali deh.

"Woy jadi berangkat gak sih malah nglamun aja"

"Eh...sorry btw kamu cantik hari ini" dia memujiku.

"Alah biasa aja kalik wajarlah aku kan cewek gimana sih udah ah ayok jadi gak nih ?" Jawabku dengan nada jutek padahal jujur aku berusaha menutupi pipiku yang mungkin akan merah merona seperti tomat busuk. Hahahah

"Jadi dong udah cantik gitu masa gak jadi sih, yuk naik "

"Masih aja gombal udah buruan jalan" aku berkata sambil menaiki motornya dan sedikit menepuk bahunya kencang. Dia hanya tersenyum, entah apa arti dari senyumannya itu.

********

Adam membawaku ke jalan yang sedikit menanjak dan baru aku sadari tenyata ini di arean pegunungan sungguh pemandangan yg indah udaranya sejuk dan membawa ketenangan. Aku dan Adam turun dari motor dan dia mengajaku duduk di sebuah gubuk kecil yang ada di puncak itu.

"Kamu kenapa bawa aku kesini sih"

"Ya...pengen aja kamu kan belum pernah kesini" jawabnya santai

"Kok kamu tau kalo aku belum pernah kesini"

"Apasih yang gak aku tau tentang kamu. Pasti tau dong"

"Sok tau"

"Iya deh emang aku belum begitu tau tentang kehidupan kamu lebih banyak tapi aku berusaha buat tau semuanya."

"Kenapa ?"

"Karena aku pengen masuk di kehidupan kamu" katanya menatapku lekat-lekat.

"Apaan sih " kataku secepat mungkin mengalihkan pandangan ke arah lain

Adam menyentuh tanganku mau tak mau aku menoleh ke arahnya dan aku melihat wajahnya yang sendu tapi aku tak bisa mengartikan maksud dia memasang mimik wajah seperti itu karena apa.

"Dewi aku serius selain jadi teman kamu aku juga mau jadi sahabat hidup kamu" Dia berkata lirih aku hanya bisa menelan ludah susah payah dan berusaha bersikap biasa saja.

"Aku tau kamu belum percaya sepenuhnya sama aku tapi please setidaknya kamu ijinin aku untuk selalu ada buat kamu" lanjutnya

"Aku emang susah buat percaya lagi sama seseorang. Tapi sejauh ini aku udah bisa percaya sama kamu dam aku terima kamu jadi temanku" balasku

"Cuma teman"

"Ya iya...emang apa lagi ?"

"Sahabat hidup mungkin"

"Hah apa bedanya ?"

"Ah yaudahlah lupain aja aku udah seneng kok kamu bisa nerima aku jadi temen kamu" kata Adam mengalihkan pertanyaanku

Sejujurnya aku mengerti maksud Adam menyebut istilah "Sahabat hidup" tapi untuk mengiyakan itu ku rasa gak bisa secepat itu. Aku dan dia baru saja kenal. Aku tak ingin menaruh kepercayaan lebih jauh sebelum aku tau semua tentang dia. Banyak sekarang ini cowok yang gak tulus cuma ibarat pakai topeng buat dapetin apa yang dia mau dan aku waspada akan hal itu.

"Emh owhya wi aku ada ini buat kamu" katanya menyerahkan sebuah lonceng angin. Aku mengrenyitkan dahi.

"Buat apa kamu kasih aku ini" Tanyaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat apa kamu kasih aku ini" Tanyaku

"Yaa gak apa-apa sih. Cuma supaya kamu inget aja sama aku kalau lonceng itu berbunyi pas lagi ketiup angin" jawabnya tersenyum manis kepadaku

"Kamu pasang di jendela kamar kamu yaa ?" Lanjutnya

"Oh oke thanks ya" balasku singkat

Begitu selanjutnya aku dan Adam mulai berbicara banyak hal yang tanpa sadar membuat kami semakin dekat dia sudah lumayan banyak tau tentang aku baik di masa lalu maupun saat ini, aku pun begitu. Tapi lagi-lagi semua itu tak membuatku mudah jatuh cinta begitu saja padanya. Entahlah meski dia ganteng, tinggi, putih, tajir, perhatian dan lembut. Bagiku buat jatuh cinta gak bisa dengan mudah cuma lihat dari fisik aja.

Hari sememakin sore aku dan Adam memutuskan pulang. Saat di perjalanan pulang ada perempuan setengah baya memanggil nama Adam. Baru aku tau ketika Adam menyebutnya "mama" oh ternyata itu mamanya Adam.

"Mama" Adam menjawab sedikit terkejut ketika melihat yang memanggil namanya tadi adalah mamanya.

"Kamu dari mana ini siapa" Tanya mama Adam

"Kami dari jalan-jalan ma kan ini weekend. Ini Dewi teman Adam ma " jawab Adam memperkenalkan aku pada mamanya pun hanya menganggukan sedikit kepalaku sambil tersenyum sopan. Aku melihat mama Adam juga tersenyum. Tapi sejurus kemudian dia melihat Adam seperti marah, tapi entahlah.

"Kamu gimana sih dam hari ini kamu kan mama suruh nemenin Rubi. Malah jalan-jalan sama siapa itu yang gak jelas orangnya" kata mama Adam

"Ma udah Adam bilang kan dia dewi. Jelaskan namanya. Lagian Adam tuh gak mau sama Rubi ma, mama ngertin Adam dong ma" Adam menjawab dengan nada yang lembut, meski ku tau ada rasa tak suka dengan perintah mamanya yang baru saja ku dengar. Barusan mama Adam meminta Adam untuk menemani jalan seseorang yang bernama Rubi eh tunggu-tunggu siapa tadi ? Rubi ? Kayaknya aku gak asing deh sama nama itu.

"Udah deh dam sekarang kamu jemput tunangan kamu itu. Mama gak mau tau dia udah nungguin kamu dari tadi siang" kata Mama Adam kemudian ku lihat dia masuk ke dalam mobil dan berlalu pergi. Apa katanya tadi, tunangan ? Jadi Adam udah punya tunangan ?

*****

27-AGUSTUS-2016

Dia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang