BAB 21 Hari pernikahan

1K 81 2
                                        

Hari ini aku sebut sebagai hari yang bersejarah dalam hidupku, pernikahanku dan Adam akan dilaksanakan tepat hari ini. Setelah beberapa minggu yang lalu sempat ada beberapa masalah yang mengganggu, namun semua itu dapat kami atasi.

Ya seperti minggu yang lalu ketika kedatangan Marchella yang mengaku sebagai pacar Adam, tenyata memang tidak benar. Sebagaimana penjelasan Mama Adam bahwa Adam memang terlahir tidak sendirian ada kembaranya yang bernama Andra. Namun Andra meninggal dua tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan. Membuat Marchella stress dan tak menerima kepergian Andra sampai saat ini. Aku kasihan mendengar cerita dari mama Adam. Begitu banyak musibah yang keluarga Adam alami. Kini Adam menjadi anak satu-satunya. Mengingat Tasya juga pergi setahun lalu. Trenyuh ketika saat itu aku mendengar dan melihat mama Adam menceritakan semua itu dengan berurai air mata. Tapi yang jelas sekarang semuanya akan dimulai, kehidupan baruku dengan Adam.

Rasa deg-deggan yang luar biasa yang aku rasakan saat ini, ketika duduk di samping Adam. Di depan penghulu dan beberapa orang saksi ijab kabul yang kami laksanakan. Namun seperkian menit kemudian rasa deg-degan itu seketika berganti rasa bahagia, lega dan rasa-rasa lain yang sulit aku ungkapkan dengan kata-kata ketika mendengar Adam mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas di ikuti ucapan " SAH "

Yang terdengar dari beberapa orang yang menyaksikan ijab kabul kami. Aku Yanggani Pradewi kini telah resmi menyandang status sebagai Istri dari Adam elfath.

Untuk resepsi kami rencananya akan di gelar nanti siang, dengan mengusung tema adat Jawa. Entah mengapa alasanya aku memilih adat jawa, karena aku suka.

**************

Teman-teman yang menghadiri resepsi kebanyakan adalah teman Adam, kalian sudah tau kan bahwa aku tak memiliki banyak teman. Mungkin hanya sebagian teman kuliahku dulu yang aku undang. Itupun tidak semuanya datang. Tapi yasudahlah yang terpenting kini acara pernikahanku dengan Adam berjalan dengan lancar. Dan aku berharap doa-doa para tamu untukku dan Adam terkabul, yakni menjadi keluarga yang Samawa. Sakinnah mawaddah wa rahmah. Amin

Malam harinya

"Kamu belum tidur ? " suara Adam yang baru masuk dalam kamar mengagetkanku yang sedang duduk menyandar di kepala ranjang.

Sehabis resepsi tadi siang, memang malam ini diadakan pesta lagi, teman-teman Adamlah yang memeriahkan acara dengan band kebanggaan mereka. Tak lupa juga Adam menyanyikan sebuah lagu yang di tujukan untukku. Yah kedengarannya ini memang sudah mainstream sekali. Namun begitulah yang terjadi. Hehehe

Karena lelah aku ijin ke kamar duluan, sedangkan Adam masih asyik mengobrol dengan teman-temannya. Padahal ini sudah larut malam. Pukul 23. 00 wib.

" Belum ngantuk sih, temen-temen kamu udah pada balik" Tanyaku.

"Udah, barusan " jawabnya. Kulihat dia berjalan mengambil handuk dan pakaiannya di dalam lemari kemudian masuk dalam kamar mandi.

15 menit kemudian dia keluar dengan kaos hitam dan celana pendek berwarna merah. Hampir saja aku tertawa. Karena aku baru melihat dia yang seperti itu, selama ini penampilan dia selalu perfect jika diluar kamar.

"Kenapa senyum-senyum" tanya dia

"Enggak... siapa yang senyum sih" aku mencoba menahan tawaku yang ingin meledak.

"Katanya capek kok ga tidur ?" Dia bertanya dan mendekatiku.

"Nungguin kamu " kataku

"Biasanya juga tidur sendiri emang kenapa nungguin aku" tanyanya

"Emmm pengen di puk-puk " jawabku asal. Ku dengar dia malah tertawa

" Kenapa malah ketawa? "Tanyaku. sebenenya aku juga ingin tertawa dengan jawabanku sendiri.

"Kamu lucu banget sih, hiih gemesss" katanya menguyel- uyell pipiku

" Emmm Adam....makasih ya kamu udah jadi orang yang bisa merubahku jadi diri aku yang sebenarnya. Aku bersyukur banget sama Tuhan karena aku udah dipertemukan sama kamu "

"Iyaa sama-sama malahan aku yang harusnya lebih bersyukur punya kamu. Udah ya jangan melow-melow. Tapi intinya sekarang kita udah harus saling dewasa aku memang gak bisa menjanjikan kebahagiaan buat kamu tapi aku akan berusaha buat kamu selalu bahagia. Kedepannya sebuah rumah tangga gak mungkin kan mulus-mulus terus, pasti akan akan batu-batu kerikil disetiap jalan yang bakal kita lalui. Tapi aku pengen kita bisa lewatin itu bareng-bareng saling terbuka jika ada masalah apapun. Karena kamu tau, dalam sebuah hubungan komunikasi memang sangat penting. Kamu ngerti kan maksud aku ? "

" Iya aku ngerti aku juga bakalan berusaha jadi yang terbaik buat kamu " Dengan begitu Adam memelukku dengan erat

Kupikir inilah awal kehidupan baruku. Yang sebelumnya aku tak pernah menyangka pertemuanku pada Tasya justru membawaku mengenal " Dia" Adamku. Imam sekaligus calon ayah buat anak-anakku. Kalian tau Tuhan begitu baik bukan ?. Dari beberapa peristiwa buruk yang selalu hadir dalam kehidupanku ada keindahan yang begitu luar biasa setelahnya.

****The end ****

26 november 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang