Pagi yang cerah secerah hatiku, eitsss apa hati aku cerah? Kayanya gak deh.
Setelah aku menjabat sebagai istri dari Ali kayanya hari-hari aku gak secerah seperti biasanya lagi, ah udahlah lupain tentang takdir hidup ini lebih baik aku segera mandi dan cepet-cepet berangkat kuliah. Jangan kalian tanya dimana Ali ya karna aku sama sekali gak tau, dia pulang semalam pun aku gak tau, baiklah aku akan segera mandi malas membahas tentang pria itu"Prill.." ya kaya nya itu suara si Ali Baba, laki-laki menyebalkan itu mulai berisik
"Prill kamu belum bangun?" masa bodo deh
"Hey Prill ini sudah jam enam, aku mau kerja mulai hari ini, dan kamu belum buat sarapan untuk aku" dia fikir aku pembantu apa
"Prill ya ampun kamu itu perempuan tapi kok tidurnya kaya kebo" hihhh gak sadar diri kalo ngomong
"Eh Ali jaga mulut kamu itu, aku udah bangun dari tadi!" sentak ku padanya
"Kenapa kamu gak jawab?"
"Males!" jawabku singkat padat dan jelas
"Aih istri macam apa sih kamu itu, cepatlah keluar buat sarapan untuk aku" benar-benar membuat aku marah! Baiklah sepertinya aku harus menemui laki-laki itu
"Heh kamu fikir setelah kamu nikahin aku kamu bisa seenaknya nyuruh ini itu sesuka kamu?" tanya aku saat aku sudah berada di hadapannya
"Bukan nya memang begitu tugas istri?" tanya nya
"Ya memang bener seperti itu, bagi ISTRI SUNGGUHAN!" ucapku dengan menekankan dua kata terakhir tadi
"Oh baik, jika memang begitu, aku juga masih punya banyak uang untuk beli makanan, dan hmm.. sepertinya memang wanita yang baik hanya Rere. Yasudah urusin aja apa mau kamu, aku gak akan nyuruh kamu masak lagi, terima kasih aku berangkat" ucapnya panjang yang hanya ku tanggapi dengan malas
"Pergilah sana jangan pulang bila perlu" teriakku padanya yang hanya diacuhkan olehnya, aishhh menyebalkan!
Baiklah sekarang aku lebih baik mandi, merendam kepalaku dengan air dingin supaya mod pagi ku kembali baik
Setelah hampir sejam aku mandi kini saatnya aku menuju kampus, sebenarnya orang tua ku tidak mengijinkan aku untuk kuliah lagi, tapi aku menolak keras keinginan mereka, aku tidak mau jika setiap hari aku hanya berada di apartmen ini sendirian, bosan
Perjalanan yang sangat membosan kan karena macet, tapi gak apalah yang penting sekarang aku sudah sampai, tujuan utama ku setelah sampai adalah mencari seseorang, tapi kemana dia dari tadi di cari gak kelihatan juga, nah itu dia..
"Mila..." panggil ku setengah berteriak dan ku lihat Mila malah celingak celinguk membuat ku tertawa
"Hey disini" ucapku dan dia akhirnya melihatku
"Ya ampun kok lo udah masuk kuliah sih?" tanya nya heran
"Memang kenapa?"
"Setau gue kalo orang yang baru menikah pasti ngambil cuti kuliah beberapa waktu kan, tapi kenapa lo malah masuk padahal lo baru aja nikah dua hari yang lalu?" jelasnya dengan mimik yang lucu
"Udah ah jangan bawel, gue males dirumah lagian gue menikah juga terpaksa kali, si Ali Baba aja sudah kerja hari ini" jelas ku pada Mila
"Hmm ya ya terserah lo deh, jadi gimana?" tanya nya sambil cengar-cengir gak jelas membuat ku mengerutkan dahi
"Gimana apanya?"
"Malam pertamanya, kapan gue mau lo kasih keponakan, gue kan udah gak sabar mau dipanggil Aunty sama anak lo" what? ini membuat aku melongo, ngomongnya kaya gak ada dosa astaga
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Berujung Bahagia
Fiksi PenggemarPada intinya ini berawal dari perjodohan gila menurut Ali dan Prilly... Oke dibaca langsung aja yah