"Hallo Ma.." tiba-tiba Mama telvon pagi-pagi, gak biasanya banget
"................."
"Aku baik dan ya Ali juga, tumben Mama telvon aku"
"................"
"Mama udah di indonesia? Tapi sayangnya aku lagi sibuk sama kuliah aku Ma, biar aku aja deh ya yang kerumah, jangan Mama yang ke apartment aku"
"..................."
"Oke Ma, bye love you"
Hampir aja mampus, mama tiba-tiba mau main ke apartment, dan itu gak boleh terjadi, secara aku udah gak tinggal serumah lagi sama Ali, bisa-bisa Mama Papa jantungan.
Okelah sepertinya sore nanti aku kerumah Mama, sendiri tanpa Ali! Catat baik-baik, TANPA ALI!
Kemarin aku sudah menceritakan semuanya pada Digo, dan Digo menyikapinya dengan bijak walaupun terlihat bahwa dia sangat kesal dengan Ali, namun ucapannya kemarin membuat aku merasa lebih bersemangat karna aku tau dihidupku masih ada yang bisa mengerti posisi ku
Masih terngiang sekali ucapannya kemarin ditelingaku"Kalo lo perlu apa-apa, jangan pernah sungkan sama gue, kita memang baru kenal, tapi gue sayang sama lo, sayang sebagai adik ke kakak, gue pernah kehilangan adik perempuan gue, dan ketemu sama lo bikin gue ngerasa kalo adik gue masih hidup, dan itu lo. Dan gue gak mau liat ada orang yang berani nyakitin lo, termasuk Ali suami lo sendiri, gue jamin lo akan tetep bahagia walaupun tanpa dia. Mulai sekarang jangan pernah sungkan sama gue, lo janji ya sama gue?" dan saat mendengar rentetan kalimat itu, air mataku kembali berlinang deras bersamaan dengan anggukan kepalaku sebagai jawabannya
Sungguh jika kalian ingin tau seperti apa perasaanku kepada Digo jawabannya aku menyayanginya, menyayanginya lebih dari sekedar teman atau sahabat, aku menyayanginya seperti keluarga sendiri, mungkin dia bisa menjadi sosok kakak laki-laki ku, aku yakin Digo bisa menjagaku selayaknya, dan aku yakin Digo ga akan pernah nyakitin aku kaya Ali terbukti seperti yang di ucapkannya kemarin
Sekarang tinggal pergi ke kampus sambil cari cara buat bikin alesan ke Mama dan Papa nanti sore
***
"Prillyyyyyyyyyy OMG gue kangen bangettttttt" teriak Mila kepada Prilly
"Satu kata deh buat lo Mil"
"Apaan Prill?" tanya nya bingung
"LEBAY!!!!" dan Mila hanya mengerucutkan bibirnya kesal sementara Prilly terkikik pelan lalu secepat kilat memeluk sosok sahabatnya itu
"Gue juga kangen sama lo, kangen bangetttt, udah lama banget kaya nya gak ngabisin waktu buat curhat sama lo"
"Iya nih perasaan udah lama banget, lo sih sibuk mulu ngurusin laki lo" sementara Prilly berdecak kesal
"Please deh gak usah ngomongin laki, gue empet" raut wajah Prilly seketika berubah sendu
"Lo kenapa? Lo ada masalah Prill? Kok gak cerita ke gue sih"
"Makanya main ke apartment gue, nanti gue ceritain sama lo"
"Oke nanti malam gue kesana ya, tapi Ali ada gak? Gak enak gue kalo ada dia"
"Gak ada dia lagi selamanya juga, lo dateng ke apartment pribadi gue, gue tinggal disana sekarang"
"What!!! Lo gak becanda kan Prill?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Berujung Bahagia
FanficPada intinya ini berawal dari perjodohan gila menurut Ali dan Prilly... Oke dibaca langsung aja yah