Pagi ini aku terbangun seperti biasa, menjalankan shalat subuh, namun setelah shalat aku enggan untuk ke dapur, alasanku singkat, aku hanya ingin kembali berbaring disampingnya. Mungkin Ali sangat lelah karna dia sama sekali tak terganggu dengan pergerakanku sampai saat ini jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, tiba-tiba ponsel ku berdering tanda panggilan masuk, ingin melihat dan mengangkatnya tapi gerakanku terhalang oleh tangan Ali yang memeluk ku dalam kondisinya yang tertidur, sampai akhirnya aku mulai menyadari jika Ali kini terganggu dengan dering ponselku, buru-buru aku menutup mata dan mencoba untuk tak menghiraukan suara ponselku yang terus saja bunyi tak mau berhenti.
"Hoammmm" ku dengar suara Ali yang serak ciri khas orang bangun tidur, ku buka sedikit mata ku untuk melihat wajahnya
"Ehh... Gue tidur meluk dia? Gak salah? Dari kemarin?" apakah begitu nyenyak tidur nya hingga tak sadar hmm??
"Astaga! Jam enam lewat, gue ada meeting penting pagi ini, bisa telat! Astaga Prilly kebo banget tidurnya" kebo dia bilang? Aku justru lebih dulu bangun dari dia
Dan lagi ponsel ku kembali berbunyi
"Ponsel Prilly bunyi, liat gak ya siapa yang telvon? Liat aja deh masabodo" siapa yang telvon coba pagi-pagi gini ganggu moment indah aja hihhh
"Digo? Siapa Digo?" hah Digo telvon! Kaya gak ada waktu aja sih dia ya ampun!!!!
"Siapa ya gue baru denger nama Digo, pacar nya kah? Ah terserah itu malah bagus karna dengan begitu gue bisa lebih cepet cerai dan nikah sama Rere. Gak usah di angkat deh biar aja" dan kalian tau? Mendengarnya berucap seperti itu membuat ku sakit hati, tak adakah secuil pun perasaannya untukku? Apa hanya Rere dihatinya? Malang nya nasibmu Prill, kini ku lihat Ali bangkit dari tempat tidur ku dan keluar meninggalkanku begitu saja
Setelah memastikan nya sudah keluar aku segera menelvon Digo balik
"Hallo Go sorry gak ke angkat tadi, lagi bikin sarapan soalnya"
"Iya gak papa selow aja sama gue, lo udah di jakarta? Gue mau ketemu dong bisa? Mumpung kerjaan gue hari ini gak banyak Prill, kangen gue liat pipi bapau lo haha" selalu saja seperti itu!
"Gue sih sudah balik kemaren, tapi mau ke kampus dulu nemuin dosen gue sekalian temu kangen sama sahabat gue, kalo lo mau tunggu gue sampe siangan sih boleh-boleh aja kita ketemu" jelasku panjang karna memang niat ku hari ini akan pergi ke kampus
"Oke no problem lah, kita ketemu di rose cafe gimana?"
"Oke, jam makan siang kita ketemu disana ya. Gue matiin ya telvon nya, mau mandi nih gue"
"Oke Prill, see you"
"See you to" dan telvon pun berakhir, aku harus segera membuatkan sarapan untuk Digo
Oh my god, gak ada apa-apa selain roti tawar, susu, dan mie instan. Okelah mungkin bikin mie instan aja kasih telur sama roti tawar di panggang.
Gak usah berlama-lama sih, karna dengan waktu setengah jam saja aku sudah selesai menyiapkan semua nya dimeja makan, dan ku dengar suara langkah kaki sepatu yang ku tafsir itu milik Ali, ya siapa lagi jika bukan dia.
"Kamu kapan bangun Prill?" pertanyaan mendadaknya membuat aku terkejut
"Tadi" jawabku singkat
"Oh" dia hanya menjawab seperti itu dan seperti nya aku tak usah menjawab kembali
"Sarapan nya gak ada nasi nih?" bawel sekali dia, gak liat apa yang ada dimeja saat ini apa, kalau yang ditanya nya gak ada dimeja harus nya jangan dipertanyakan lagi, bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Berujung Bahagia
FanfictionPada intinya ini berawal dari perjodohan gila menurut Ali dan Prilly... Oke dibaca langsung aja yah