Sebulan sudah pernikahan antara Prilly dan Ali berjalan, masih tidak ada perubahan dalam hubungan rumah tangga mereka, Ali semakin cinta dengan Rere sedangkan Prilly masih sendiri tanpa adanya pria yang mencintai dirinya.
Prilly masih terus memasak layaknya seorang istri, namun sayang Ali sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Sudah berulang kali pula Ali mengajak Rere ke apartmen mereka, sikap Rere kepada Prilly pun tidak sama sekali ada baiknya, bahkan pernah sekali dia memperlakukan Prilly layaknya pembantu, minta dibuatkan minumlah, minta diambilkan cemilan di dalam kulkas, dan masih banyak lainnya, jangan tanyakan apa Prilly menolak semua perintah Rere, jelas dia menolaknya dan setiap penolakan itu mendapat tatapan tajam dari Ali, tapi itu tidak membuat Prilly takut, yang ada di fikirannya hanya dia disini tuan rumah bukan pembantu rumah tangga.
Saat ini pun Rere sedang ada di apartemen mereka, lebih tepatnya didalam kamar Ali bersama Ali, entahlah mereka sedang apa hanya yang jelas Prilly tau bahwa Ali bukan lelaki berengsek yang akan berbuat macam-macam kepada lawan jenisnya yang belum menjadi mukhrimnya, mungkin hanya sebatas berciuman saja yang berani laki-laki itu lakukan, tidak lebih.
"Prill minta tolong buatkan aku teh hangat dengan es teh manis dong" suruh Ali pada Prilly yang hanya ditanggapi Prilly dengan malas
"Kenapa harus aku yang buat? bukannya didalam ada pacar kamu ya? suruh dia aja yang buat, dia wanita kan sama kaya aku? masa buat teh aja gak bisa" jawab Prilly panjang
"Dia tamu disini Prilly"
"Tamu kamu, bukan tamu kita, apalagi tamu aku!" Prilly segera masuk kedalam kamarnya setelah menjawab ucapan Ali sementara Ali hanya bisa mendengus kesal
"Sayang mana minumannya, aku sudah haus banget ini" rengek Rere manja
"Maaf sayang Prilly nya ada didalam kamar, kamu aja deh yang buat ya, buatan kamu pasti lebih enak dari pada buatan dia" ucap Ali
"Ah baiklah" dengan malas Rere beranjak menuju dapur membuatkan teh untuknya dan untuk Ali
Sungguh Rere tidak bisa membuat teh, dirumah saja dia tidak pernah masuk kedapurnya untuk hal lain selain mengambil air minum atau cemilan, lalu bagaimana dia akan membuat teh, dengan cara asal saja fikirnya yang penting minuman itu jadi dan dia segera membawa nya kedalam kamar Ali.
"Ini sayang teh nya untuk kamu satu, untuk aku satu" ucapnya memberikan secangkir teh kepada Ali dan dengan senang hati Ali menerimanya
"Pasti enak deh buatan kamu, aku coba minum ya" ucap Ali dan mendapat anggukan dari Rere, dalam hatinya berharap minuman hasil buatan nya tidak buruk
"Gimana sayang enak?" tanya Rere kepada Ali dan Ali menjawabnya dengan senyuman serta anggukan kecil
"Minuman apa sih ini, astaga gak ada enak nya sama sekali, yang ada malah kurang gula, aduh gak papa deh demi Rere bahagia" batin Ali berucap
"Ah makasih udah bilang enak, aku cobain punya aku juga deh" ucap Rere dan segera menyeruput minuman bikinannya sendiri, dengan sekejap saja raut wajahnya berubah, dengan cepat Rere berlari menuju toilet mengeluarkan apa yang ada dimulutnya setelah selesai ia pun menghampiri Ali yang masih memandangnya bingung
"Kamu bohong Li! kamu bilang teh nya enak!" rajuknya membuat Ali menautkan alisnya
"I..iya enak kok ini enak buktinya aku minum tuh" ucap Ali lagi sambil meminum teh yang ada ditangannya dengan terpaksa
"Teh nya gak enak Ali!" ucap Rere sambil menghentakkan kakinya ke lantai
"Ya walaupun gak enak tapi aku tetep minum kok ini" ucap Ali dan sekali lagi dia meminum tehnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Berujung Bahagia
FanficPada intinya ini berawal dari perjodohan gila menurut Ali dan Prilly... Oke dibaca langsung aja yah