sixth

253 9 0
                                    

woohyun pov

tak ku hentikan langkahku sebelum menggapai langkah hoya, "howon-ahh..!!" seruku terus memanggilnya. Tit..Tit..Tit suara klakson mobil ku dengar dan ku tatap kini berada dekat tepat dihadapanku. ku rasakan sebuah tangan yang terulur menggapaiku menjauh dari arena bahaya tadi. "neo michesseo !!" serunya, sunggyu hyung telah berhasil menyelamatkanku. ku tatap kembali jalanan yang dilalui hoya, tak kudapati punggungnya lagi. "yak !! kajja !!" ajak sunggyu hyung menggandeng tanganku.

"yak !! kenapa tadi kau berjalan tidak memperdulikan kanan kirimu ! jika tidak aku disana kau sudah ...!!" ku dengarkan kemarahannya setiba di dorm. "mianhae hyung.." sahutku. "waegure ?" tanya myungsoo. "mana pesanan kita ?" tanya sungyeol menagih titipan pesanannya padaku dan sunggyu. "mianhae, aku dan woohyun tidak sempat menuju ke kafe tadi." jelas sunggyu hyung. "mwoya !!" kejut sungyeol. ku fokuskan diriku untuk menghubungi hoya, "haiss... jinja !!" kesalku. "ada apa hyung ?" tanya myungsoo yang kini sudah duduk disampingku. "kenapa kalian berkumpul disini ? dimana hoya dan sungjong ?" tanya dongwoo yang baru keluar dari kamarnya. "aku akan keluar sebentar." pamitku. "yak !! eodigayo !" seru sunggyu hyung yang tak ku gubris.

author pov

"haiss.. jeongmal !!" kesal sunggyu hyung melihat kepergian woohyun yang mengacuhkan panggilannya dan memilih menuju kamarnya. "kenapa mereka ?" tanya sungyeol yang dijawab anggukan dari myungsoo dan dongwoo. "myungsoo-ah, aku lapar, kajja kita cari udara segar." ajak sungyeol. "ok.." angguk myungsoo menyetujui ajakan sungyeol. selepas kepergian sungyeol dan myungsoo, sungjong tiba di dorm. "aku pulang.." teriaknya. "o,, kau sudah pulang." ucap dongwoo sembari membawa semangkuk ramen buatannya. "wuaahh !! ramen..!" seru sungjong langsung menghampiri dongwoo. "dimana howon ?" tanya dongwoo, "aku tidak tahu." jawab sungjong dengan mulut yang masih terdapat ramen.

hoya pov

ku gerakkan seluruh tubuhku mengikuti irama musik RnB yang ku putar, terlintas bayangan ketika eunji memeluk woohyun berada dipikiranku. "aaaaaaaaaaa..." teriakku begitu kesal dengan semua yang terjadi padanya.

woohyun pov

akhirnya ku temukan keberadaan hoya sekarang, ku lihat dia sedang menari dengan begitu emosi. "aaaa..." kudengar teriakan kesalnya dan kuputuskan untuk menunggunya keluar. setelah beberapa jam aku menunggunya, hoya pun akhirnya keluar. "howon-ah.." panggilku. dia pun menghentikan langkahnya dan menatapku. "hah,, kau sudah selesai menari ?" tanyaku, kulihat kakinya yang agak dijinjit. "kau cedera ?" tanyaku kembali mengkhawatirkannya. "gwenchana.." sahutnya. "anni,, kita harus pergi ke klinik sebentar." ajakku. "aku bilang aku baik-baik saja !!" kesalnya. aku terkejut melihatnya, "mianhae.." sahutku, "hah.." desahnya. "aku juga minta maaf." lanjutnya. ku tatap wajahnya, dan aku sungguh merasa sangat bersalah padanya.

naeun pov

"hah.." ku keluarkan nafas beratku ketika ku tatap kedai didepan ku sekarang. "A-pa.." ucapku melihat sosok laki-laki paruh baya yang sedang melayani pelanggannya. "aku sangat merindukanmu..hikss.." senggukku seraya terus menatapnya.

myungsoo pov

"hmmm,, kemana sungyeol hyung." bingungku mencari keberadaannya, ku tengokkan sebelah kananku, sosok yeoja yang tak asing berdiri didepan kedai tak jauh dariku. "dia .." ku coba mengingat wajahnya, "sedang apa kau disini ?" tanyaku yang kini sudah berdiri disampingnya. "chogiyo !!" seruku kembali ketika tak disahutinya, kupandangi tatapannya menuju ke sosok laki-laki paruh baya yang merupakan pemilik kedai itu. "hikss.." sengguknya. "gwenchana ?" tanya ku setelah ku dengar senggukannya. ku coba memegang bahunya, tetapi dia menangkis tanganku sehingga membuatku berbalik dan tercengkram. "yak !! appo !!" keluhku, dia pun melepaskan tanganku. "neo !!" kejutnya ketika melihat wajahku. ku tatap matanya yang masih tersisa bekas air matanya. "kau menangis ?" tanyaku, "ahhh,, anni.." jawabnya sembari menghapus sisa air matanya. "bukankah kau seorang idol ? kenapa berkeliaran malam.malam ?" tanyanya. "bukankah lebih baik berkeliaran jam.jam segini, karena aku bisa menghindari para fansku." jawabku. "yak !! kenapa kau baru tahu kalau aku seorang idol !!" ucapku. "apa itu penting bagimu !!" cetusnya. "haiss..." kesalku. "myungsoo-ah !!" panggil sungyeol, ku tatap dia sudah berjalan menghampiriku. "soo naeun !!" kejutnya ketika melihat yeoja aneh didepanku. "kau mengenalnya hyung ?" tanyaku. "tentu saja aku mengenalnya." jawabnya. "kenapa tidak masuk kedalam ?" tanya sungyeol pada yeoja itu. "tidak, aku harus pergi sekarang." jawabnya. "wae ? kau pasti merindukannya bukan ? masuklah denganku, dia pasti juga merindukanmu." ucap sungyeol, aku hanya bisa menjadi pendengar baik pembicaraan mereka. "tidak bisa, aku pergi sekarang. dah." pamit naeun yang mulai melangkah meninggalkan kami. "nu-gu ?" tanyaku menghapus lamunan sungyeol hyung yang terus menatap langkah yeoja yang bernama soo naeun tadi. "ahh,,kajja..." ajak sungyeol. "anni, aku sedang bertanya padamu hyung. siapa dia ?" tanyaku kembali. "dia temanku, kajja.." ajaknya merangkul bahuku.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang