sixteenth

297 13 0
                                    

Cuaca hari ini masih terselimuti nuansa mendung, sosok namja kini sedang berdiri menatap kesekeliling luasnya lapangan hijau, dia adalah woohyun yang masih betah berdiri disana. "Woohyun-ah, kau tidak pulang ?" Tanya ilwoo, "ah, ne, aku ingin melepaskan rasa penatku sebentar sambil menunggu manajerku datang." Jawab woohyun, "baiklah kalau begitu, kami pulang dulu." Pamit ilwoo sambil melambaikan salam perpisahannya diikuti dengan teman tim mereka pula yang berada disisi ilwoo, woohyun pun membalas salam mereka. pikirannya kembali mengingat ungkapan sunggyu yang dikatakannya satu minggu yang lalu.
"Aku mengatakan perasaanku padanya" ucap sunggyu. Iya ucapan itulah yang masih terngiang dipikiran woohyun.
"apa bahumu sudah sembuh total ?" Tanya sosok yeoja yang berhasil menghapus lamunannya. "Park chorong-shi.." kejutnya menatap chorong yang kini sudah duduk diatas rumput lapangan disamping berdirinya woohyun. "Kenapa kau sangat menyukai sepakbola ? kau bahkan masih tetap bermain dengan cedera bahumu yang belum sembuh total." Ucap chorong seraya mendongakkan pandangannya ke woohyun yang masih berdiri. "Kenapa kau bisa disini ?" Tanya woohyun mengambil posisi duduk disamping chorong. "aku tidak tahu kenapa langkah kakiku sampai menuju kesini. Hehe" canda chorong, "minumlah." Suguh chorong seraya memberinya botol air mineral. "Apa cedera bahumu sungguh benar.benar sudah baik.baik saja ?" Tanyanya. "Gwenchana.." jawab woohyun lalu menenggak air pemberian chorong. "kau belum menjawab pertanyaanku." Ucap chorong. "Ne ?" Kejut woohyun. "Ahh, aku memang sangat menyukai sepakbola sejak kecil, aku selalu mengikuti kelas sepakbola di sekolah dasar." lanjut woohyun. "Apa kau juga pernah mengikuti kontes piano disekolah dasar ?" Tanya chorong.  Woohyun menatap chorong setelah mendengar pertanyaan chorong, "yak !! Woohyun-ah !!" Seru manajer woohyun. Membuat mata mereka beralih menuju sosok manajer woohyun yang berdiri tak jauh dari mereka. ketika melihat chorong manajer woohyun langsung membungkukkan badannya sopan. "Ah, mian, aku harus pergi dulu." Sahut woohyun, berdiri dari duduknya diikuti dengan chorong. "ngomong.ngomong kau pulang bersama siapa ?" tanya woohyun, "aku bersama naeun kesini, kau pulanglah, aku masih ingin berada disini." Jawab chorong. "Kalau begitu aku pamit dulu. Terima kasih untuk minumannya." Pamit woohyun lalu berjalan menghampiri manajernya dan meninggalkan chorong. setelah melepas pandangannya dari woohyun yang mulai menghilang, chorong kembali dengan posisi duduknya. Suara ponsel pun berbunyi, diambilnya ponsel di tas kecilnya, "oh," kejutnya ketika tak mendapati pesan ataupun panggilan dari dalam ponselnya. Diliriknya sebelah kakinya persis terdapat sebuah ponsel tergeletak. "apa ini ponselnya ?" ucap chorong memandang ponsel woohyun yang kini dipegangnya. "Chorong-ah, kajja.." seru naeun. "Oh, ne.." angguknya lalu menghampiri naeun dan kembali menuju ke rumah.

didalam perjalanan pulang, "kenapa park chorong-shi berada disana denganmu ?" Tanya manajer woohyun. "Aku juga tidak tahu" jawab woohyun, "Apa kau juga pernah mengikuti kontes piano disekolah dasar ?" pertanyaan chorong terlintas dipikirannya. "Aku tahu kau sudah mengetahuiku chorong-ah.." batun woohyun. Park chorong yang berada dimobiknya juga menatap ponsel woohgun yang kini dia pegang dengan erat. "Hmmm" suara nafas beratnya pun keluar dari mulutnya.

"memangnya kau taruh dimana ? Kau sudah mengecek tasmu ? Di mobil ?" Tanya sunggyu yang sedang melihat woohyun kewalahan mencari ponselnya setelah satu jam tiba di dorm. "Molla hyung" jawab woohyun. "Aiss, jinja.." kesalnya. "Kau sedang mencari apa hyung ?" Tanya myungsoo yang berdiri didalam pintu kamar woogyu sambil memakan buah apel. "Ponselku, apa kau melihatnya ?" ucap woohyun. "Ponselmu ? Molla-yeyo." Geleng myungsoo. "hah, kau sungguh sangat ceroboh." ucap sunggyu. "sama sepertimu.." lanjut sunggyu lalu berjalan menepuk bahu myungsoo. "Sepertiku ? Anni hyung !!" Seru myungsoo. Woohyun masih terlihat gelisah kehilangan ponselnya. "kau kehilangan ponselmu hyung ?" Tanya sungyeol. "Oo.." angguk woohyun. "Hah, kalian berdua sama saja, sama.sama sangat ceroboh dengan ponsel, untung saja ponsel mu yang menemukan naeun." Ucap sungyeol. setelah mendengar nama naeun, woohyun teringat ketika dia duduk bersama dengan chorong. "Apa mungkin ada padanya." Batin woohyun. "Myungsoo-ah, pinjamkan ponselmu." Pinta woohyun dan dia pun langsung mengambilnya dari tangan myungsoo.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang