second

332 14 0
                                    


Chorong pov

"naeun-ah.. hari ini aku tidak bisa pulang denganmu." Ucapku. "wae ? memangnya kau mau kemana ? anni, andwae.." serunya melarangku untuk pergi. "hanya sebentar saja.." pintaku. "anni.anni.. A-pa mu sudah menunggumu di rumah, bagaimana bisa aku menghadapinya jika aku pulang tanpa bersamamu." Ucapnya memohon agar aku tidak pergi. "naeun-ah, aku harus pergi menemui sunggyu oppa. Kau tahu kan, dia tak selalu menempatkan waktunya untuk bertemu denganku. Jadi mohon bantu aku." Ucapku memohon. "sunggyu oppa ?" kejutnya. Aku pun mengangguk, "apa kau masih menyukainya ?" tanyaku membuat nya salah tingkah. "anniya.. aku tidak pernah menyukainya." Gelagapnya. "gwenchana jika kau menyukainya. Kau juga mau pergi denganku ?" ajakku. "haiss,, jinja !! aku tidak menyukainya ! kaahhh !! pergilah !! aku akan menunggumu ditaman seperti biasa. Arraseo !!" serunya. "iya, algeseumnida..!!" ucapku. Aku pun meninggalkannya seraya melambaikan tanganku.

Naeun pov

"bagaimana bisa aku mencintai seseorang yang tidak mungkin menyukaiku. Cihh.." gerutuku menatap chorong yang sedang melambaikan tangannya padaku. Aku mulai berjalan melangkah tanpa tujuan tak terasa kakiku berhenti disebuah toko kamera. "wah, kamera itu sangat cantik.." gumamku melihat model camera didepan cermin toko. Aku pun tak menghilangkan pandanganku dari cermin toko kamera itu. Bukkk... sampai pada akhirnya aku menabrak seseorang. "oo,,, jeungshimnida.." ucapku seraya membantunya mengemasi barang belinya yang jatuh karenaku. Kupandangi wajahnya yang tertutup dengan syal sampai batas hidungnya. Dia membungkukkan badannya padaku, aku pun membalasnya. "chogiyo !!!" seruku memanggilnya sembari melambaikan ponsel miliknya yang terjatuh kini berada ditanganku. Aku pun berusaha untuk mengejarnya. "chogiyo !!" seruku kembali. Dia tak beranjak menengok ke arahku. "haisss. Jinja !!" kesalku.

Woohyun pov

"kenapa nama itu tidak asing bagiku ? chorong ? chorong ? hmmm..." batinku seraya memandang jalanan seoul. "apa yang sedang kau pikirkan ?" tanya kibum yang masih fokus mengendarai mobilnya dan memandangku sesekali. "kibum-ah.." panggilku. "hmm ne.." angguknya merespon panggilanku. "kau bilang kau merasa tidak asing kan dengan pelayan kafe tadi ?" tanyaku. "mwoya !! kau baru bereaksi sekarang ?!" ucapnya. "chakkaman..." dia merogoh sakunya dan mengambil ponselnya ketika lampu lalu lintas masih merah menyala. Dia dengan sigap mencari sesuatu di ponselnya. "assa... !! lihatlah !!" kibum menyodorkan ponselnya kepadaku. Aku pun langsung mengambil ponselnya dan kibum mulai menjalankan mobilnya ketika lampu sudah berganti hijau. "dia putri CEO agensiku, hah,, aku baru menyadarinya. Kenapa dia bekerja disana, aku tak habis pikir. Apa orang-orang yang datang tidak mengenalinya." Celoteh kibum. "putri CEO .." gumamku masih terheran dan melihat kembali wajahnya yang terpampang difoto ponsel kibum.

***

Chorong pov

Tak terasa aku sudah tiba ditempat yang dijanjikan oleh sunggyu oppa. Aku pun menghampirinya yang masih celingukan menanti kedatanganku. "oppa !! sunggyu oppa !!" panggilku. Sunggyu oppa dengan sigap membekam mulutku, takut akan orang-orang disekitar tempat itu mengetahui identitasnya. Aku pun segera melepaskan tangannya dariku, "mwoya !!! kenapa kau berpakaian seperti ini ? uh,, bukalah.." ucapku menggapai syal sunggyu dan membukanya. "haaisss,, jinja !! andwae !!" serunya. Chorong pun tertawa melihatnya, "ne.ne.ne kau seorang idol..idol.." ucapku. "kajja !!" ajaknya menggandeng tanganku dengan lembut.

At dorm, 7 pm seoul time

Myungsoo pov

"haiss,, aku taruh dimana yah." Bingungku sembari sibuk mengacak-acak barangku. "kau mencari apa ?" tanya sungyeol. "ponselku.." jawabku. "memangnya tadi kau taruh dimana ?" tanyanya sembari membantuku mencari di sisi yang lain. "kau tadi pergi kemana sebelum ke dorm ?" tanya sungyeol. Pertanyaan sungyeol hyung membuatku ingat saat menabrak seorang yeoja di toko kamera tadi sore. "haisss,, apa benar jatuh disana." Gerutuku. "eodi ?" tanya sungyeol menghampiriku. "chogiyo !!" suara teriakan itu mengingatku kembali. "ahh,, jinja !! seharusnya tadi aku menghampirinya." Kesalku. "jangan bilang kau tidak menghampirinya karena kau takut jika dia mengetahui kau adalah L." Ucap sungyeol. Aku pun menatapnya dingin. "haiss..." aku mengoyak-oyak rambutku. "pinjamkan ponselmu hyung." Pintaku. "kah.. jangan lama.lama." ucapnya lalu pergi meninggalkanku.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang