last chapter

609 21 3
                                    

"Nam woohyun !!" panggil sunggyu. "Apa yang kau lakukan ?" Tanya sunggyu, seraya memegang kerah baju woohyun. Manik mata Woohyun menatap sunggyu, air matanya pun keluar, "kenapa kau kasar padanya !!" marah Sunggyu masih memegang erat kerah baju woohyun. "Kenapa kau melukainya ! Katakan padaku ! Wae !" Kesal sunggyu. "Apa yang aku lakukan salah, hyung ? Aku mencoba untuk melepaskannya demi kamu hyung." Ucap woohyun, dia pun memberanikan diri memegang erat tangan sunggyu. "Katakan padaku ! apa yang seharusnya aku lakukan !" Seru woohyun. "Aku harus bagaimana agar membuatmu tak mengacuhkanku hyung, aku harus bagaimana membayar kesalahanku padamu." lanjutnya, air matanya terus mengalir. Hoya, sungyeol, myungsoo, dongwoo dan sungjong pun melerai mereka. "Lepaskan aku !!" Seru sunggyu, lalu pergi meninggalkan mereka. "Woohyun hyung.." panggil myungsoo, woohyun tak menyahutnya dan melangkah pergi. "Yak !! Eodiga ?" tanya dongwoo. "Biarkan saja hyung." Ucap hoya.
***
"Hikss..hikss...hiksss..." tangis chorong. "Chorong-ah, gwenchana ?" Cemas naeun, chorong pun langsung memeluk naeun. "Uljima.." ucap naeun. "Hikss..hiksss.." isak chorong. Naeun pun mencoba menenangkan chorong. Tak terasa begitu cepat waktu berlalu, lampu gemerlap gemerlip klub malam pun mulai berirama. "Wahh,, dia tampan yah." Kagum salah satu yeoja 1. "Wah daebak kenapa dia begitu tampan sekali dari dekat." Kagum lainnya yeoja 2, yeoja itu pun mencoba untuk menyentuh lengan woohyun. "Wah, ternyata ini nyata, kau berada disini." ucap yeoja 2. woohyun masih fokus dengan gelas minumannya. "bersulang !!" Seru para member grup idol shinee yang sedang berpesta atas keberhasilan konser mereka. "Wuuuhh.." seru minho. "eohh.." kejut onew pada pandangannya yang menatap ke lantai bawah di barisan meja bar. "Bukankah itu woohyun." Ucapnya. Kibum yang membelakanginya pun menatap pandangan onew, "oh benar itu dia. Kenapa dia kesini sendirian." kata kibum, dia pun menuju ke bawah menghampiri woohyun. "Woohyun-ah.." panggilnya ketika sampai dihadapan woohyun. Woohyun pun mencoba memperjelas penglihatannya. "Eoh, kibum-ah.. my bum my bum my bum..fiuh.." lantur woohyun. "Haiss.. kau sudah sangat mabuk." Gerutu kibum ketika melihat 5 botol yang sudah kosong diminumnya.
***
"Appa.." panggil chorong. "Ada apa sayangku ?" tanya tuan park. "Apa masih berlaku mengenai bujukan appa padaku untuk sekolah di new york." ucap chorong. "Kau sudah memutuskannya, apa kau mau berangkat ke new york ?" Tanya tuan park. "Ne, appa. aku ingin keberangkatanku dipercepat." jawab chorong. "Baiklah, tentu saja. Kenapa kau tidak memutuskannya dari dulu. Appa akan mengurus keberangkatanmu." Girang tuan park lalu menuju ke sekretarisnya. "pak yoo.." panggilnya mencari keberadaan sekretarisnya. Naeun mendengarnya dari balik dinding. drdrttdr.. ponsel naeun berdering "yeoboseyo ?" Tanya naeun. "Ne ?" Kejutnya ketika mendengar penjelasan dari sang pemanggil. Dia pun langsung berlari menuju keluar.
***
"Hyung, aku harus pergi ke rumah sakit sekarang." Pamit myungsoo. "yak !! Chakkaman, siapa yang sakit ?" Tanya sungyeol. "Apa woohyun hyung ? Dia belum pulang sampai sekarang." Cemas sungjong. "Ahh bukan. hyung, ini berita mengenai ayah naeun." Sahutnya ke sungyeol. "Ayah naeun ?" kejut sungyeol. di rumah sakit, naeun langsung menuju ke ruang rawat ayahnya. "Appa.." seru naeun. "Appa... bangunlah.. appa..." isak naeun. Sungyeol dan myungsoo pun tiba di depan ruang rawat ayah naeun. "Hikss..hikss.. appa.." teriak naeun. myungsoo pun langsung memeluk naeun dari belakang. "Appa.." isak naeun. Sungyeol hanya bisa terdiam menatap kepergian ayah naeun. sedangkan myungsoo mencoba menenangkan naeun. Di kediaman keluarga park, "dimana naeun ? Kenapa akhir.akhir ini dia jarang dirumah." Heran chorong. Dia pun mencoba menghubungi naeun. Ponsel naeun yang berada digenggaman sungyeol pun diangkat olehnya. "Ah, chorong-ah.." sahut sungyeol. "Oh, nuguya ?" Tanya chorong. "Ah, ini aku lee sungyeol." Jawab sungyeol. "Kenapa ponsel naeun ada padamu ? Dimana naeun ?" Tanya chorong. "Hmm,.. chorong-ah, hmm.. naeun, sekarang dia ada di rumah sakit." Jawab sungyeol. "Mwo ?" Kejut chorong. "Ayah naeun... dia baru meninggalkan dunia." jelas sungyeol. "Ayah naeun ?" Kejut kembali chorong karena dia tak pernah tahu jika naeun masih memiliki seorang ayah. "Jadi selama ini kau jarang dirumah karena mengurus ayahmu. naeun-ah, Aku merasa buruk menjadi temanmu." Batin chorong, "ok, baiklah aku akan kesana." Ucap chorong, mengakhiri pembicaraan telponnya dan bergegas menuju rumah sakit. "Chorongie, kau mau kemana nak ?" Tanya tuan park. "Naeun, dia di rumah sakit ayah." Jawab chorong. "Naeun ?" Kejut tuan park. "Anni, maksudku ayah naeun telah tiada." Jelas chorong. "Ayah naeun ? Pak soo ?" Tanya tuan park. "Ne.." angguk chorong. "Ayo kita ke rumah sakit. Kajja chorong-ah.." ucap tuan park.
***
di dorm, "haiss.. kemana sih woohyun hyung.." cemas sungjong. "Dia belum juga pulang ?" Tanya hoya yang baru keluar dari kamar mandi. Sungjong hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tilulit pintu dorm terbuka membuat manik mata tiga namja (sungjong, hoya dan dongwoo) yang ada didalam menatapnya. "Aku pulang.." ucap sunggyu. "eoh, sunggyu hyung, kau sudah pulang." Kata dongwoo. Sunggyu hanya terdiam dan menuju ke kamarnya. "Hah.." hela sungjong. Hoya pun menghampiri sunggyu. "Gyu hyung.." panggilnya. "Wae ?" Tanya sunggyu yang sedang berkemas untuk mandi. "Kau yakin akan seperti ini terus ke woohyun ?" Tanya hoya membuat sunggyu menatapnya. "Posisimu sama seperti posisiku dulu, kau masih ingat ketika aku begitu kesal dengan woohyun saat dia mencoba untuk jauh dari eunji, dia begitu membuat eunji terluka, aku akui aku sangat marah padanya ketika dia membuat eunji menangis, aku semakin tahu jika dia melakukan itu karena ku. Hyung, kau tidaklah beda denganku, kau sama sepertiku dulu, berada diposisi itu. Dia lebih memilihmu hyung, dia lebih memilih melepas chorong untukmu, akan sangat sakit baginya jika kau masih seperti ini hyung, dia sudah terluka melihatmu seperti ini padanya, lukanya menambah ketika dia harus melepas chorong dengan cara menyakitinya. Hyung, aku ingin kau berpikir dewasa. Kau seorang leader, kau sangat paham bagaimana woohyun. Hanya itu yang ingin aku sampaikan padamu." Ungkap hoya lalu meninggalkan ruang kamar sunggyu, sunggyu pun mencoba memahami ucapan hoya. Ketika hoya membalikkan badannya dia menatap ekspresi kagum dongwoo dan sungjong. "Wah, daebak kata.katamu itu hyung." Kagum sungjong. "Bagaimana kau bisa sedewasa itu howon-ah." Imbuh dongwoo. "Geumane.." ucap hoya.
***
"Geumane !!" Seru kibum mencoba menghentikan woohyun yang hendak meminum kembali. "Yak kau sudah mabuk" kesal kibum. "Haisss.." woohyun pun menapik tangan kibum yang menggenggam tangannya membuat gelas yang digenggamnya jatuh terpecah membuat pandangan pengunjung bar menatap mereka. Minho dan onew pun langsung turun menghampiri kibum dan woohyun. "Biarkan aku meminum lagi !! Jebal" lantur woohyun dengan menggerakan telapak tangannya dengan simbol memohon. "Haiss.. kau tidak bisa diandalkan" lanturnya kembali. "Hah,, kau sangat lucu kalau mabuk." ucap kibum. "Yak !! Kau sudah minum banyak." Lanjutnya. "Haiss.. molla.molla.." lagi lagi dia mulai melantur, kepala woohyun pun jatuh diatas meja bar. "Hah,," hela kibum. "Kibum-ah, sebaiknya kau bawa woohyun ke dormnya. Dia sudah sangat mabuk." bujuk onew. "Kenapa dia ? Kenapa bisa semabuk ini ?" heran minho. "Molla.." jawab kibum. "Aku akan membawanya dulu ke dormnya." Pamit kibum lalu merangkul woohyun menuju kemobilnya. "Hati.hati dijalan" sahut onew.
***
"eoh, jadi kau dan sungyeol tidak akan pulang ke dorm." Tanya dongwoo. "..." "ok, arraseo, akan aku sampaikan ke sunggyu hyung." Angguk dongwoo. "Waeyo hyung ?" Tanya sungjong. "Myungsoo dan sungyeol tidak bisa pulang, dia sedang mengurus proses pemakaman ayah naeun." Jawab dongwoo. "Naeun nunna ?" Kejut sungjong. "Eoh.." angguk dongwoo. "Kenapa mereka tidak mengajakku." gerutu sungjong. "Kau bisa kesana besok pagi." Sahut hoya. Tinung... suara bel pun mengalihkan pandangan mereka kembali, dongwoo pun bergegas menuju layar monitor kamera depan pintu. "eoh, woohyunie.." kejutnya yang membuat sungjong dan hoya menegakkan badannya. "Annyeonghaseyo.." ucap woohyun. Sungjong dan hoya pun menghampiri woohyun dan kibum. "Apa dia mabuk ?" Tanya hoya mengambil lengan woohyun dan menggantikan memapahnya. "Eoh, dia sangat mabuk" jawab kibum. "Uuuhhuukk..uww..." mual woohyun. "Haiss dia mau muntah" ucap hoya, woohyun dengan terhuyung menuju ke kamar mandi dan membuang semua kotorannya. "Hah, aku lebih baik pulang dulu yah, aku sudah di tunggu teman.teman memberku di bar. Tolong jaga woohyun." Ucap kibum. "Kalau terjadi sesuatu pada woohyun kabari aku." lanjutnya kemudian meninggalkan dorm infinite. sunggyu sudah selesai berurusan dengan kamar mandi, dia pun menatap sungjong, hoya, dongwoo yang sedang berada didepan kamar mandi yang terletak tak jauh dari pintu apartement,"apa yang kalian lakukan disitu ?" Tanya sunggyu. Dragg pintu toilet terbuka, "eoh, anyeonghaseyo, naega .... nam woohyun... fiuh..fiuhh.. saranghae..." lantur woohyun beberapa aigonya pun keluar. "Hah, woohyun hyung sadarlah." Geleng sungjong. "Eoh, gyu hyung.." panggilnya seraya melangkah gontai menuju sunggyu. "hyung.. naega...." bata woohyun. "mian...haeyo.." lanjutnya badannya pun jatuh dipelukan sunggyu. "Jeongmal.. mianhae.." lirih woohyun, matanya pun mulai menutup. Sunggyu terdiam terpaku dengan pengakuan woohyun.
***
Ke esokkan harinya, proses kremasi ayah naeun pun berlangsung. Naeun menatap lekat wajah sang ayah di potret yang terpajang bersama bunga.bunga. "appa... mianhae.." sahutnya, myungsoo menghampiri naeun dan membawa naeun kedalam dekapannya. Sungyeol menatap myungsoo dan naeun, matanya tertuju pada sosok bomi yang sedang menyambut kedatangan tamu yang hendak memberikan penghormatan terakhir pada ayah naeun. "Kenapa kau disini ?" Tanya sungyeol menghampiri bomi. "Membantu nunna.." jawab bomi. "Biar aku bantu." Ucap sungyeol. "Ne ?" Bingung bomi menatap wajah sungyeol. "Kenapa menatapku ? Ambil itu.." ucap sungyeol. Bomi pun mengumpat dengan bibirnya, lalu mengambil beberapa gelas ke nampan yang dibawa sungyeol. "Gomawo." Sahut bomi dengan senyumnya, sungyeol pun membalasnya. Tuan park dan chorong tiba, tuan park menatap naeun. "Naeunie.." panggilnya. "Paman.." sahut naeun, dia pun segera menuju ke pelukan tuan park. "Gwenchana." ucap tuan park. "Ayahmu sangat menyayangimu, jangan biarkan dia melihatmu menangis, arraji ?" Ucap tuan park. "hikss.. khamshamnida paman." Sahut naeun. tuan park pun mengelus lembut rambut naeun. "Tenang lah, masih ada kami disisimu." Kata tuan park. naeun menganggukkan kepalanya. Kini naeun bersama dengan chorong, "kau yakin dengan keputusanmu ?" Tanya naeun. "Ne.." angguk chorong. "Kapan kau akan ke new york ?" Tanya naeun. "minggu depan aku akan berangkat." Jawab chorong. "Kau akan tetap pergi." Tanya naeun kembali. "Ne, aku akan pergi." jawab chorong. "Kau akan ke new york ?" Kejut sungyeol yang tak sengaja dengar. "Ahh, ne.." angguk chorong. "kenapa tiba.tiba ?" Bingung sungyeol. Chorong hanya bisa terdiam.
***
dikedap.kedipkan matanya yang berhasil dibangunkan dengan sinar matahari. "hissss ..." dipeganginya kepalanya yang masih terasa sakit karena mabuk semalam. "Kau sudah bangun ?" Tanya sunggyu, "aahh ne.." angguk woohyun, dia baru sadar jika sekarang dia berada di ruang kamarnya dan sunggyu. "Apa kepalamu masih pusing ?" Tanya kembali sunggyu yang sontak membuat woohyun terkejut. "Aku sudah menaruh obatmu dimeja, minumlah agar sakit kepalamu hilang" pesan sunggyu, kemudian melangkah pergi meninggalkan woohyun sendiri yang terdiam.
***
Myungsoo menemani naeun menyebarkan abu ayah naeun. "terima kasih appa, tenanglah di kehidupan barumu" ucap naeun. Setelah selesai menaburkan, naeun pun membalikkan badannya menatao myungsoo yang tersenyum padanya. Dilihatnya sebuah kertas surat yang myungsoo suguhkan padanya. "Apa ini ?" Tanya naeun. "Surat dari ayahmu " jawab myungsoo. langkah naeun menghampiri myungsoo dan mengambil surat yang diberikan myungsoo. "Ayahmu memberikannya padaku sebulan yang lalu." Ucap myungsoo. "Sebulan yang lalu ?" Heran naeun. "Bacalah jika kau sudah sampai rumah nanti." kata myungsoo. "Kajja.." ajaknya dengan uluran tangannya. Naeun tersenyum menatap myungsoo.
***
Sore harinya para member infinite kembali beraktifitas melakukan latihan vokal terakhir.
[L] Ijeul beophan gieokdeureul hanadulssik doedollyeo
[Sunggyu] Gyejeori jana gyejeoreul maja
[Sungjong] Neol dasi nae pume
[Dongwoo] Jebal nal janachyeo un bomnalcheoreom
Baramcheoreom nochima
Can you save Can you save me
[Woohyun] Geurae nal seuchyeo jinan hyanggicheoreom
Sumanheun naldeul malgo
[Sungjong] Can you save Can you save me
[Sungyeol] Sigane matgiji ma
Nal chueolharyeo haji ma jebal jebal jebal
[Woohyun] Hanado jiujineun.. uhuk uhukk..
Suara batuk woohyun menghentikan para pemain band. "Woohyun hyunh gwenchana ?" Tanya myungsoi yang berada disampingnya. "Waegure ? Woohyun-ah gwenchana ?" Tanya pelatih vokal. "gwenchana.. uhukk.uhukk.." woohyun kembali terbatuk. "Istihatlah, jangan memaksakan suaramu." Sehat sang pelatih. "Ne.." angguknya.
***
Didalam kamar chorong, dipandangnya saku tangan miliknya yang dikembalikan woohyun. "Bogoshipeseo woohyun-ah.. jeongmal bogoshipoe." Ucap chorong, air matanya kembali menetes. Sedangkan naeun membaca surat dari ayahnya yang diberikan oleh myungsoo. Untuk putriku naeun, appa mianhae, appa telah meninggalkanmu di kediaman pak park, waktu ayah tak ingin membebanimu, ayah takut kau akan kesepian, tapi ternyata kepergian ayah justru membuatmu menangis. Maafkan ayah yah sayang, ayah selalu memandangimu dari jauh, melihat tawamu, melihat bagaimana kau tumbuh dengan seni beladirimu, ayah bangga padamu. Suatu ketika ayah bertemu dengan seorang laki.laki, dia sangat tampak dan terkenal, dia bilang dia sangat jatuh hati padamu. Jadi ayah percaya padanya untuk bisa menjagamu, kau pasti sudah tahu kan siapa dia ? Naeunie, berbahagialah dengannya, jangan merasa bersalah atas kepergian ayah, karena semua ini bukan salahmu, ayah yang meninggalkanmu, maaf kan ayah menyembunyikan penyakit ayah selama ini. Mianhae... satu yang ayah pinta padamu, berbahagialah nak.. tetaplah menjadi puteri ku yang cantik dengan senyuman indah. Ayah sangat menyayangimu.
"Hikss.. appa.." sengguk naeun seraya memeluk kertas surat tulisan ayahnya.
***
Rehearsal konser, 2 days again menuju konser infinite. para member infinite dengan giat melakukan rehearsal konser, sudah beberapa lagu mereka coba, sunggyu meminta jeda untuk memberikan formasi ke para dongsaengnya. "Kita harus bergerak lebih cepat lagi, untuk nyanyian setelah lagu balad, kita akan menampilkam akustik, jadi sungjong-ah dan kau myungsoo, bergeraklah dengan cepat karena jedanya tidak memungkinkan." jelas sunggyu, manik mata sunggyu menangkap raut wajah woohyun yang berada tepat dihadapannyan berdiri. "Woohyun-ah, wajahmu pucat, apa kau sakit ?" Tanya sunggyu membuat para member terkejut dan menatap woohyun. "Aahh,, anniyeyo.. gwenchana" jawab woohyun memberikan senyumannya ke para member. Latihan kembali berlangsung, mata sunggyu tak pernah lepas pandangannya dari woohyun, jujur ada banyak rasa dibenak sunggyu, perasaan bersalahnya dan juga rasa cemasnya dengan keadaan woohyun. Selepas latihan sunggyu menghampiri woohyun, "kita perlu bicara, ikutlah dengan ku." Ucap sunggyu. "Yak !! Kalian mau kemana ? Ini waktunya pulang, apa kau bawa mobil sendiri ?" tanya manajer infinite. "Ne, hyung. Ijinkan aku pergi sebentar dengan woohyun." Pinta sunggyu. "Kajja woohyun-ah" ajaknya ke woohyun. "Ahh,, ne.." angguk woohyun. mereka pun berjalan menuju mobil sunggyu, "yak !!" Seru manajer infinite. "Biarkan mereka hyung." Ucap hoya. "Apa ada masalah ?" Tanya manajer infinite. Hoya hanya bisa terdiam.
***
chorong sedang sibuk menata beberapa baju yang harus dia bawa ke new york ke dalam koper besarnya. Naeun menatap chorong yang masih berkemas, "chorong-ah.." panggilnya kemudian mengambil duduk diranjang tidur chorong. "Kau yakin dengan keputusanmu ?" Tabya naeun. "Ne.." angguk chorong. "Hah,, bomi bilang padaku, kalau akhir.akhir ini woohyun terlihat sangat tidak enak badan. Kau tidak ingin berpamitan dengannya." Jelas naeun. "tidak, jika aku bertemu dengannya hanya akan membuatku sakit." Ucap chorong. "Tapi kau tahu maksud dari woohyun meninggalkanmu kan ?" Tanya naeun. "dia seperti itu bukan berarti dia tidak mencintaimu, dia hanya melakukan yang mungkin adalah yang terbaik bagi kau, sunggyu oppa dan dia. pasti sangat berat bagi woohyun juga." Imbuhnya. "Aku tahu itu, aku sangat percaya dengan kebohongannya. maka dari itu aku ingin pergi ke new york." Ungkap chorong. Naeun tak bisa melanjutkan kata.katanya, dia hanya bisa menatap chorong.
***
Beralih ke sunggyu dan woohyun yang kini berada di hangang park. "Aku melihatmu berciuman dengan chorong disini." Ucap sunggyu membuat woohyun langsung menatapnya. "Jujur aku sangat kecewa padamu, kenapa kau tidak mengatakannya padaku jika chorong adalah orang yang selama ini kau cari." lanjut sunggyu menatap woohyun. "Mianhaeyo hyung.." sahut woohyun yang sekarang sudah menundukkan kepalanya. "Mianhae, bukan maksudku untuk tidak mengatakannya padamu, tapi aku..." batanya. "Aku takut jika harus membuatmu terluka saat itu, aku ingin mengatakannya padamu, aku bingung harus mengatakannya padamu atau tidak, karena saat itu kau sedang menanti jawaban chorong atas pengakuanmu, tapi pada akhirnya aku ketahuan olehmu, dan lebih membuatmu terluka." jelas woohyun, air matanya mulai menetes. "Hikss.. naega.." bata woohyun. "jeongmal mianhae.." lanjutnya. Sunggyu menatap woohyun, dia merasa iba melihat dongsaeng yang selalu dia percayai dan yang sangat dia sayangi menangis didepannya karena dia tak tahan harus melihat namja yang ada didepannya yang sudah dia anggap seperti dongsaengnya sendiri kini berurai air mata. "Hiks..." sengguk woohyun. Sunggyu pun melingkarkan lengannya memeluk woohyun, "uljima.." sahut sunggyu. "Mianhae hyung.." isak woohyun. "mianhae.." imbunya lagi. "Berhentilah meminta maaf terus padaku. Aku yang harus meminta maaf padamu, maaf membuatmu mengalami masa sulit akhir.akhir ini, maafkan aku karena keegoisanku." Ungkap sunggyu, air matanya juga menetes. "Hikss..." tangis woohyun sembari memegang erat sisi samping baju sunggyu. sedangkan chorong yang berada dikamarnya terus menatap bola salju pemberian woohyun yang terletak dimeja samping tidurnya, diambilnya saku tangan miliknya yang dikembalikan woohyun kepadanya disebuah laci mejanya. "saranghae woohyun-ah, jeongmal saranghae.." ucap chorong, air matanya kembali menetes mengingat dia akan pergi meninggalkan seoul ke new york.
***
Hari penantian para penggemar infinite pun tiba, para inspirit sudah mulai memasuki area bangku penonton. Para member infinite bersiap.siap untuk pentas hari ini, sunggyu menghampiri woohyun yang sedang di make over oleh penata rias. sunggyu mengambil duduk disebelah kursi woohyun. Ketika penata rias memegang dahi woohyun panas. "Woohyun-ah, apa kau sedang tidak enak badan ? Kau demam." Tanya penata rias itu yang langsung membuat sunggyu menatapnya. "Gwenchana.." serak woohyun. "Lihatlah suaramu juga serak." Imbuh penata rias. Membuat dongwoo, hoya dan sungjong yang berada didekat mereka pun menatap pantulan woohyun di cermin. "Kau yakin kau baik.baik saja ?" Tanya sunggyu. "Ne.." angguk woohyun melemparkan senyumnya ke woohyun. "Jangan tersenyum padaku, kau masih terlihat pucat." Ucap sunggyu membuat woohyun mengepoutkan bibirnya. "Jeong..malyo.. apa aku terlihat pucat hyung ?" Canda woohyun yang masih dengan suara seraknya. "Berhenti bicara, suaramu nanti makin serak. Aku ambilkan obatmu yah." sahut sunggyu lalu bergegas mengambil obat woohyun. Dongwoo, hoya dan sungjong yang melihat keakraban sunggyu dan woohyun kembali, tersenyum senang dan lega. "30 menit lagi on air." Seru hyunseung memberitahukan ruangan make up untuk segera bergegas. "dimana myungsoo dan sungyeol ?" tanya dongwoo yang merasa tak mendapati mereka di ruangan. "Aku tidak tahu." Jawab hoya. dongwoo beralih ke sungjong meminta jawaban darinya, sungjong hanya menggelengkan kepalanya.
***
Myungsoo dan sungyeol berada di ruangan lain, "kau yakin chorong akan berangkat hari ini ?" Tanya myungsoo. "Aku sudah berbicara dengannya tentang kepergiannya di pemakaman ayah naeun." Jawab sungyeol. Myungsoo pun segera menghubungi naeun. "Nomer yang anda tuju.." "haiss... nomerny tidak bisa ku hubungi." Gerutu myungsoo.
***
ternyata naeun sedang menghubungi sunggyu. "Hyung ponselmu berdering, ada yang menelponmu." Serah hoya yang menatap ponsel sunggyu berada di meja dekatnya. Sunggyu pun segera mengambil ponselnya setelah memberikan woohyun obat, dilihatnya layar tertera naeun. "yeoboseyo.." sahut sunggyu. "oppa, ada yang ingin aku katakan padamu." Ucap naeun. "Wae ?" tanya sunggyu. "Chorongie hari ini dia akan menuju ke new york." Jawab naeun. "Mwo !! New york !!" Kejut sunggyu yang berhasil membuat orang yang berada di ruangan itu menatapnya sejenak, tak beda dengan woohyun yang hanya menundukkan kepalanya seperti dia sudah mencerna ucapan sunggyu. Sunggyu menatap woohyun, "ne, aku tidak tahu dia akan kembali atau tidak. Dia melarangku untuk memberitahuimu, karena dia takut akan membuatmu terluka." jelas naeun. sunggyu menutup panggilan naeun dan matanya masih menatap woohyun. "Hah.." helanya mengeluarkan nafas beratnya yang membuatnya sesak. Konser pun dimulai diawali dengan lagu destiny, paradise, back, dan BTD pada part pertama, kemudian dilanjut dengan penampilan solo sungjong dan penampilan solo myungsoo. lalu penampilan akustik infinite dengan lagu cover girl, 24 hours, dan white confession, dilanjut penampilan solo hoya, lalu penampilan solo dongwoo, saat giliran penampilan solo woohyun yang menunggu selesainya solo dongwoo. di backstage, woohyun mendapati hidungnya yang mengalami mimisan, yah dia memang seperti itu jika dia mengalami demam dan terus memaksakan diri untuk kegiatan. Woohyun pun kembali ke ruang make up dan mengambil beberapa tisu, "woohyun-ah sekarang giliranmu." Seru kru. "Ahh,, ne.." angguk woohyun. Kemudian memasuki panggung dan meninggalkan bekas tisu darahnya di meja rias. Lampu panggung menjadi padam, tak lama kemudian warna lampu kebiru unguan menyorot woohyun yang sedang duduk hendak mulai dengan suaranya.
nae gyeote meomulleojwoyo
Berada di sampingku (woohyun mulai bernyanyi, dipejamkannya matanya)
nareul sum swige haejwoyo
Membuatku bernafas
nae gyeoteul tteonaji mayo geudaega eopneun sesangen nado eopseuni
Jangan meninggalkanku, karena dunia tanpamu adalah tanpaku juga (teringat saat dia bersama dengan chorong berbagi canda tawa)
sorichyeobwado butjababwado amugeotdo eopneun nal anajwo
Aku mencoba memanggil, aku mencoba berpegangan, genggam aku, meskipun aku tidak memiliki apapun (teringat ketika chorong kecil memberikan saku tangannya saat dia menangis)
I have no one to blame but myself
Aku tidak punya siapapun untuk disalahkan selain diriku sendiri
nal jikyeojudeon geudaeui pum ane
Dalam pelukanmu yang melindungiku (woohyun mengingat saat chorong mendekapnya kedalam pelukannya)
gathyeo saratdeon naran geon jakgo jobeun gayeoun eorinae gata
Aku merasa terperangkap dalam hidupku seumpama anak yang kecil dan lemah
Stand by me
Disisiku
naneun yaegihaeyo geudae eopsi nan andwaeyo
Aku beritahukan padamu, aku tidak dapat pergi tanpamu (mengingat saat woohyun mengecup bibir chorong di sungai hangang kala itu)
doedollil suneun eopgetjyo
Dapatkah kita mengulang segalanya ? (Tiba tiba woohyun menghentikan suaranya, air matanya menetes mengingat pesan suara yang chorong kirimkan padanya)
"woohyun-ah, kau melakukan hal ini demi kebaikan, aku akan selalu percaya dengan setiap kebohongan yang kau katakan padaku, aku akan tetap selalu mencintaimu, maafkan aku, aku tidak bisa melupakanmu, aku tidak akan pernah bisa menghilangkan perasaan ini padamu, neo arra, aku bahkan menyimpan perasaan ini sudah lebih dari 10 tahun, nyatanya aku belum bisa melupakanmu kan ? woohyun-ah, aku akan pergi ke new york, aku tidak tahu akan kembali ke seoul atau tidak. Terima kasih telah membuatku bahagia, terima kasih untuk cinta yang selalu kau berikan padaku, terima kasih kau selalu menungguku. Gomawo woohyun-ah, naega... saranghae. Jeongmal saranghae.." isi pesan suara yang chorong kirim padanya. sunggyu, sungjong, dongwoo, myungsoo, sungyeol dan hoya menatap woohyun dibalik backstage. Woohyun pun kembali menyanyikan lagu partnya yang beberapa hilang
haneopsi heureuneun nunmul geudaereul barabomyeo stay
Tangisku yang tiada akhir, aku melihatmu dan berkata, tetaplah tinggal (dia tak sanggup lagi untuk melanjutkan lirik berikutnya) "saranghae...saranghae.. nam woohyun....nam woohyun" teriakan para inspirit. manajer woohyun menuju ke ruang make up, dipandangnya tisu berdarah yang ditinggalkan woohyun, "darah ?" Kejutnya, dia pun mencemaskan woohyun lalu menuju ke ruang backstage, dipandangnya woohyun. "eoh, hyungnim, kenapa kau disini ?" tanya hoya yang melihat manajer woohyun berdiri disampingnya. Manajer woohyun pun menunjukkan tisu berdarah itu ke hoya. "Darah.." kejut hoya membuat para member menatapnya. "Aku rasa ini milik woohyun, dia mengalami mimisan. Aku yakin tubuhnya sudah lemah sekarang." jelas manajer woohyun. Musik terhenti, sunggyu pun langsung menuju ketengah panggung menghampiri woohyun, "kajja.." lirih sunggyu memapah tubuh woohyun. Di backstage, manajer woohyun langsung memberi aba.aba ke kru untuk merubah acara ke bagian percakapan. Sungyeol, myungsoo, dongwoo, hoya dan sungjong sudah berdiri diatas panggung untuk melakukan bagian percakapan. Di ruang make up, darah segar woohyun kembali keluar dari hidungnya. "Yak, kau pasti sudah sangat lelah." cemas manajer woohyun. "Woohyun-ah.." sunggyu ikut cemas. "Gwenchana hyung.." lirih woohyun, yang pada akhirnya dia tak sadarkan diri. "Woohyun-ah,, yak ireona !!" Cemas sunggyu. "Woohyun-ah.." cemas manajer woohyun. "Kau kembalilah ke panggung. Aku akan membawa woohyun ke rumah sakit." ucap manajer woohyun. "Shireo !!" Tolak sunggyu. "Sunggyu-ya !! Percayalah woohyun akan baik.baik saja!! Cepat ke panggung, semua penonton memanggil nama woohyun dan kau !!" kata manajer woohyun. Tak ada pilihan lain sunggyu pun kembali menuju ke panggung.
***
Didalam ruang tunggu penumpang, chorong mendengarkan suara woohyun dalam nyanyiannya melalui live concert audio. Air matanya kembali menetes. "mohon perhatian, penerbangan menuju ke new york akan segera diberangkatkan, penumpang harap memasuki pesawat." Suara pemberitahuan bandara. Chorong pun bangun dari duduknya lalu menuju ke dalam pesawat. 15 menit kemudian pesawat yang membawa chorong pun terbang meninggalkan seoul. Naeun yang masih dalam perjalanan pulang menatap pesawat yang membawa terbang chorong. "Hah.." helanya.
***
Konser pun berakhir tanpa adanya woohyun, para member langsung bergegas menuju ke rumah sakit. Ketika keluar mereka menyambut para fans, beberapa diantaranya memanggil nama woohyun. Para member tak bisa memberitahukan keadaan woohyun yang kini berada di rumah sakit. sunggyu hanya mengatakan bahwa woohyun sedang tidak enak badan dan dia tidak bisa ikut part terakhir konser mereka. Setiba di rumah sakit, para member pun langsung masuk kedalam ruangan inap woohyun yang diberikan informasi dari manajer woohyun. Dilihatnya woohyun yang masih terbaring lemah dengan selang infus yang menancap di punggung telapak tangannya, dan selang oksigen yang menempel di hidung mancungnya. Sunggyu mengambil duduk di kursi samping ranjang woohyun, para member infinite pun menempatkan mereka mengelilingi ranjang woohyun. "Hyung, cepatlah bangun dan kembali sehat." Ucap myungsoo. "kami semua menyayangimu" imbuh hoya. Sungjong mengeluarkan air matanya, "gwenchana, woohyun akan baik.baik saja." sahut dongwoo ke sungjong dan mencoba menenangkannya. "Hmm,, hyung.. cepatlah sembuh dan ayo kita main game lagi setelah ini." Ucap sungyeol yang mendapati sorotan mata dari tiap.tiap member. "Haissss kenapa kalian menatapku ?" ucap sungyeol. Sunggyu menatap woohyun, "woohyun-ah, ketika nanti kau membuka matamu, berbahagialah, lupakan perasaanku yang mencintai chorong, kau dapat memilikinya. Jangan menangis lagi didepanku dan hiduplah dengan sehat, aku benci melihatmu sakit." Batin sunggyu.
***
Dua tahun kemudian
Infinite mengeluarkan album terbaru mereka, kini mereka berada di acara musik bank, untuk mempromosikan album terbaru mereka, lantunan musik berbunyi.
[L] Eoneunal cheoncheinhi naege dagawa
Suatu hari, kamu perlahan datang padaku
[L]Narereul saranghandan iyumaneuro
Mencintaiku dengan satu alasan
[L]Geudaeui modeun geol naege jueossne geudae
Kamu memberikan ku segalanya,
[HOYA] Hangsang hamkkehaessdeon manheun sigandeul
Banyak waktu kita habiskan bersama
[HOYA] Maeil batgiman haessdeon geu sarangeul
Cinta baru yang kuterima setiap hari
[HOYA] Ijen geudaeege dollyeojugo sipeo ijen
Sekarang aku ingin mengembalikannya kembali padamu, sekarang
[SUNGJONG] Jigeumkkaji nal haengbokhage Mandeuleoossdeon modeun sungandeul
Sekarang, Setiap saat itu yang membuat akubahagia
[SUNGJONG] Modu dama nolaehalge
Aku akan menyanyikan sebuah lagu.
[ALL] Bulleojulge neoege neoreul hyang han nae noraereul
Aku akan bernyanyi untuk mu, lagu ku untukmu
[DONGWOO] Juingongeun neoigireul baraessdeon geu maeumeul neoneun algoo itni
Apakah Anda tahu hati ku berharap untuk pahlawan menjadi Anda.
[ALL] Gomawoseo
Terimakasih,
[ALL] saranghaeseo neo
Mencintaimu
[WOOHYUN] Nun gamneun geunalkkaji ne namjaro saragamge
Sampai hari terakhir hidup ku, aku akan hidup sebagai pria mu
[WOOHYUN] Gyeoteisseojwooso gumawo
Terimakasih untuk ada disamping ku
[L] Jigeumkkaji nal hangsang usge mandeureossdeon modeun sigandeul
Selalu membuat aku tertawa sepanjang waktu sampai sekarang
[L] Modu dama noraehalge
Aku akan menyanyikan sebuah lagu
[ALL] Bulleojulge neoege neoreul hyang han nae noraereul
Aku akan bernyanyi untuk mu, lagu ku untukmu
[HOYA] Juingongeun neoigireul baraessdeon maeumeul neoneun argo itni
Apakah Anda tahu hati ku berharap untuk pahlawan menjadi Anda.
[ALL] Gomawoseo
Terimakasih,
[ALL] saranghaeseo neo
Mencintaimu
[SUNGGYU] Nun gamneun geunalkkaji ne namjaro saragamge
Sampai hari terakhir hidup ku, aku akan hidup sebagai pria mu
[SUNGGYU] Gyeoteisseojwooso gumawo
Terimakasih untuk ada disamping ku
[SUNGYEOL] Eonjenga uriga sigani heulleo chueogi deonda haegdo
Suatu hari nanti ketika berjalannya waktu, bahkan jika kita menjadi kenangan lama.
[SUNGGYU] Noraehalge neol wihae Eonjekkaji na neoohege
Aku akan bernyanyi untukmu, selalu untukmu
[WOOHYUN] Hangsang nal meolliseo barabwa jun (woohyun mendekati sunggyu dan merangkul bahunya membuat sunggyu tertawa melihatnya)
Kau orang yang selalu melihat ku dari jauh.
[WOOHYUN] Neo ijen naega galge
Sekarang aku akan pergi dekat dengan mu
[WOOHYUN] Nawa hamkkehaeseo gomawo
Terima kasih karena bersama-sama dengan ku. (Woohyun melemparkan senyumannya menuju ke sunggyu, myungsoo dan hoya memandangi mereka dengan menggeleng.gelengkan kepala mereka, sungyeol menutup matanya ketika melihat sunggyu memeluk woohyun, woohyun pun segera melerainya dan menatap sunggyu tertawa pelan)
[DONGWOO] Nawa hamkkehaeseo gomawo
Terima kasih karena bersama-sama dengan ku
***
infinite, bomi, eunji dan naeun sedang merayakan keberhasilan album infinite yang terbaru di sebuah villa daerah pulau jeju. "wuhu..." seru sungyeol. "Yak !!! Yak !!! Kemari kau !! lee sungyeol !!" Seru bomi tak berhenti mengejar sungyeol. "Haiss.. mereka pasangan yang sangat heboh." gerutu dongwoo. "Tomky dan jerryki" ucap sungjong yang berhasil membuat sungyeol dan bomi menatapnya, lalu segera menghampiri sungjong. Sungjong yang melihat itu pun langsung kabur. "Hahahah." Tawa mendominasi mereka. "Haiss.. mereka memang selalu seperti itu." Ucap hoya lalu menatap eunji, "kajja, kita pergi berjalan.jalan kepantai." Ajak hoya seraya menggandeng tangan eunji, eunji hanya terdiam dan tersenyum melihatnya. "Kau tidak mau pergi denganku ?" Tanya myungsoo ke naeun. "Anni, aku akan membantu dongwoo oppa memanggang daging." jawab naeun lalu menghampiri dongwoo. "mwo ?!! Yak" seru myungsoo lalu memeluk naeun dari belakang, "yak !! Kalau ingin bermesraan jangan berada dihadapanku." Gerutu dongwoo. "Hehe.. mian hyung.." senyum myungsoo, disertai senyum naeun. Sunggyu menatap tingkah para dongsaengnya dari lantai atas. "Hyung,, turunlan" bujuk dongwoo. "Eoh..." angguk sunggyu dengan suara kerasnya. "bersenang.senanglah dengannya, kabari aku ketika kau sudah puas berada disana." Pesan teks sunggyu kepada woohyun. Yah woohyun tidak ikut ke pulau jeju, dia berada di Songcheon-dong, gangbuk-gu. Woohyun menerima pesan sms dari sunggyu, dia tersenyum melihatnya, kemudian kembali berjalan menuju kedalam sekolah. Suara nada indah yang berbunyi dari piano, terdengar di telinganya membuatnya tersenyum dan terus tersenyum. Sesampai di ruangan kelas musik, woohyun menatap punggung sosok yeoja yang sedang memainkan nada piano. "Hmm.. kau sudah lama menungguku." Seru woohyun membuat yeoja itu menghentikan jari jemarinya dari tuts piano dan membalikkan badannya menatap woohyun. "Sangat lama.." sahut chorong dengan senyumnya, kemudian menghampiri woohyun yang juga sedang melangkah menuju dirinya. Mereka pun berpelukan, melepas rindu yang terpendam begitu lama. "Bogoshipeo.." sahut woohyun. "Nado, bogoshipeo.." balas chorong. Woohyun pun melerai pelukannya, dan menatap wajah chorong. "Kau berubah banyak." Ucap woohyun. "jinjja ? Apa yang sudah aku rubah." Tanya chorong. "kau masih sama dengan chorong yang ku kenal, tapi kau makin cantik juga " jawab woohyun. Chorong tersenyum, "mwo ?" Kejut chorong. Woohyun pun memegang lembut pipi chorong dan mendaratkan bibirnya menuju bibir chorong.
Kini mereka sedang berjalan bersama menyusuri setapak taman bunga yang berada didekat sekolah, woohyun menghentikan langkahnya, membuat chorong juga berhenti, woohyun pun memasangkan earphone di telinga chorong dan telinganya. Lalu menggenggam erat tangan chorong dan kembali berjalan. "Apa ini lagumu ?" Tanya chorong. "Bukan, aku hanya menyanyikannya untukmu. Apa kau suka ?" ucap woohyun. "Neomu choa.." seru chorong menenggelamkan kepalanya di bahu woohyun.

Na-eui sa-rang na-eui jeon-bu ha-neul-i nae-rin cheon-sa
My love, my everything, my angel from heaven

Na-eui du nun-eul na-eui se-sang-eul mo-du hum-chyeo-beo-ryeoss-eo
My two eyes, my world - you stole them all

Little star

Tonight

Bam-sae nae-ga ji-kyeo-jul geo-ya
All night, I will watch over you

END

#terima kasih sudah mengikuti ceritaku dari awal sampai akhir, mau bersabar untuk menunggu, khamshamnida, thanks your support 😘😘😘😘

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang