fourteenth

237 9 1
                                    

perseturuan baru saja mulai  antara naeun dan dekoleptor yang menyita barang keluarga bomi, terhentikan adanya sebuah sinar cahaya mobil yang menyilaukan pandangan mereka. Lampu pun menjadi redup, woohyun dan sungyeol pun sudah turun dari mobilnya. woohyun terkejut melihat chorong yang sedang berada disamping ibu bomi dan bomi. "oppa.." panggil bomi, chorong menatap bomi terkejut ketika mendengar panggilan yang disebut bomi ke woohyun. Chorong pun kembali menatap woohyun yang juga menatapnya. sungyeol menghampiri bomi, "gwenchana ?" Tanyanya, "hmm, gwenchana." Jawab bomi mengangguk. Naeun menatap sikap sungyeol terhadap bomi, woohyun menghampiri sang dekoleptor. "Bisa kita bicara," pinta woohyun. "Jadi kau yang bernama nam woohyun, hah, bukankah kau seorang idol ?" Tanya dekoleptor dua, woohyun hanya membungkukkan badannya sopan untuk memperkenalkan diri.

"Hmm, gomawoyo.." sahut ibu bomi kepada chorong, naeun dan sungyeol yang sudah duduk di ruang depan keluarga bomi. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika tidak ada kalian." Lanjutnya. "sama.sama bi," ucap chorong seraya memegang tangan ibu bomi untuk menenangkannya. Suara langkah kaki membuat pandangan mereka beralih pada sosok namja yang sudah berdiri didepan pintu. "Woohyun-ah.." panggil ibu bomi, "oppa.." diikuti dengan bomi. Woohyun pun menjawab sapaan mereka dengan tersenyum. "Bagaimana ? Apa yang mereka katakan padamu ?" Tanya ibu bomi setelah melihat woohyun duduk disamping sungyeol. "Hmm, mereka bilang akan mengambil rumah bibi untuk sebagai jaminan. Jadi ku rasa besok bibi perlu tinggal bersama eomma untuk sementara waktu." Jelas woohyun. "Hah, jadi mereka akan mengambil rumah kami." ucap bomi. "bibi tidak usah khawatir, aku akan mengambilnya kembali. untuk sementara waktu, bisakah bibi menerima tinggal bersama ibuku ?" Tanya woohyun. Ibu bomi hanya mengangguk, air matanya mulai mengalir. "dimana paman ?" Tanya woohyun kembali mencari keberadaan pamannya yang tak berada di rumah. ibu bomi hanya menjawab gelengan. "Oppa.." panggil bomi dengan menggelengkan kepalanya, dalam artian meminta woohyun untuk tidak menanyakan keberadaan ayahnya.

malam mulai larut, woohyun, sungyeol, chorong dan naeun memilih untuk menginap di rumah keluarga bomi. chorong bangun dari tidurnya, dia memandang woohyun yang sedang duduk di teras rumah. "udara malam hari ini sangat dingin, kau bisa sakit jika terlalu lama berada disini." Ucap chorong  mengambil posisi duduknya disamping woohyun, "kenapa kau belum tidur ?" Tanya woohyun, matanya masih menerawang memandang langit malam. "Ah, aku terbangun tadi." Jawab chorong. Mereka pun saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing, "bolehkah aku menanyakan sesuatu ?" Tanya mereka kompak, tatapan mereka bertemu satu sama lain, "kau duluan," dan lagi secara bersamaan mereka berucap, membuat mereka tersenyum dengan kekompakan tutur mereka. Dibalik pintu, naeun melihat pembicaraan chorong dan woohyun, "hmm, kalian memang sudah ditakdirkan untuk saatnya bertemu, seberapapun aku mencoba untuk mencegahnya." Ucap naeun. "Ah, mianhae hyung.." kata sungyeol yang tepat berdiri tak jauh dari naeun, dia sedang menerima panggilan dari sunggyu.

Didalam dorm, "kenapa woohyun tidak bisa di hubungi ?" Tanyanya, "ah, ponsel woohyun hyung kehabisan baterai, dia lupa membawa charger." Jawab sungyeol. "oh begitu, dimana woohyun ?" Tanya sunggyu kembali. "Ne ?" Kejut sungyeol.

sungyeol pov
"Dimana woohyun ?" Tanya sunggyu. " ne ?" Kejut sungyeol, seraya menatap naeun yang berdiri didepannya. "Ada apa ?" Bisik naeun, "hmm, woohyun hyung, dia sudah tidur sekarang." Jawab sungyeol.

Sunggyu pov
"Dia sudah tidur, baiklah. Kalau begitu besok berhati.hatilah dijalan, dan kau harus mengambil kemudi, jangan biarkan woohyun menyetir, cederanya belum sembuh total" peringat sunggyu. "iya, aku mengerti." Angguk sungyeol, "baiklah, kau tidurlah. bye." tutup sunggyu mengakhiri panggilan mereka.

Sungyeol pov
"Apa itu panggilan dari sunggyu hyung ?" Tanya naeun, aku hanya bisa menganggukkan kepalaku. "Dimana woohyun hyung ?" Tanyaku, naeun hanya menjawab dengan pandangannya yang kembali menatap chorong dan woohyun, sungyeol pun mengikuti arah pandangan naeun. "Hah," desahnya.

You're My Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang